Konferensi Asia-Afrika dan Peran Indonesia


Pada halaman ini akan dibahas mengenai Konferensi Asia-Afrika dan Peran Indonesia. Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.
Konferensi Asia-Afrika dan Peran Indonesia Terlengkap - Pada pembukaan Undang-undang dasar 1945 alenia IV yang menyebutkan, bahwa bangsa Indonesia ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dan keamanan dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, keamanan negara dan keadilan sosial. Kalimat tersebut menjadi tonggak landasan politik luar negeri Bebas Aktif. Bebas artinya yaitu, bangsa Indonesia tidak memihak pada salah satuk blok (kekuatan). Sementara Aktif artinya yaitu, bangsa Indonesia berusaha sekuat-kuatnya untuk memelihara perdamaian dunia sesuai dengan cita-cita PBB.

Konferensi Asia-Afrika dan Peran Indonesia Terlengkap

Konferensi pendahuluan diselenggarakan di Bogor pada tanggal 22 sampai 29 Desember 1954. Konferensi tersebut dihadiri oleh para perdana menteri negara-negara peserta Konferesni di Kolombo untuk mematangkan gagasan masalah yang akan dibahas dalam Konferensi nantinya.

Hasil keputusan Konferensi Bogor yaitu sebagai berikut:

  • Konferensi Asia-Afrika akan diselenggarakan di Bandung pada bulan April 1955.
  • Penetapan negara-negara yang akan diundang sebagai peserta Konferensi Asia-Afrika.
  • Hal-hal yang akan dibicarakan dalam Konferensi Asia-Afrika
  • Dukungan terhadap tuntutan Indonesia mengenai Irian Barat.


Pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika

Sesuai dengan rencana sebelumnya, Konferensi Asia-Afrika diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18 sampai 24 April 1955. Peserta Konferensi Asia-Afrika yang menghadiri oleh wakil-wakil dari 29 negara di kawasan Asia dan Afrika sebagai berikut:

  • Indonesia, India, Pakistan, Srilangka dan Burma (Myanmar)
  • Filipina, Muangthai, Kamboja, Laos, RRC, Jepang, Vietnam, Nepal, Afganistan, Iran, Irak, Arab Saudi, Suriah, Yordania, Lebanon, Turki, Yaman, Mesir, Sudan, Etiopia, Liberia, Libia dan Ghana.


Tujuan Konferensi Asia-Afrika

Tujuan diadakan Konferensi Asia-Afrika adalah sebagai berikut:

  • Menghapus diskriminasi ras dan kolonialisme.
  • Meninjau kedudukan Asia-Afrika serta rakyatnya, serta memberikan sumbangan untuk meningkatkan perdamaian dan kerja sama internasional.
  • meninjau masalah-masalah hubungan sosial, ekonomi dan kebudayaan dalam hubungan dengan negara-negara peserta.
  • Memperbesar peranan Asia-Afrika di dunia dan ikut serta mengusahakan perdamaian dunia.


Pokok-Pokok Dalam Pembicaraan Konferensi Asia-Afrika

Pokok-pokoknya adalah sebagai berikut:

  • Kerja sama ekonomi
  • Kerja sama budaya
  • Hak-hak asasi manusia dan hak menentukan nasib sendiri
  • Masalah kolonialisme, imperialisme seperti Belanda di Irian barat, Prancis di Maroko, Aljazair dan Tunisia
  • Masalah perdamaian dunia dan kerjsa sama internasional


Hasil dari Konferensi Asia-Afrika

Konferensi Asia-Afrika menghasilkan beberapa keputusan yang disepakati para peserta sebagai berikut:
  • Kerja sama Ekonomi, antara lain mengusahakan kemajuan ekonomi, memajukan perdagangan, saling memberikan bantuan teknik dan mendirikan bank-bank.
  • Kerja sama Budaya, antara lain memajukan kerja sama kebudayaan sebagai jalan terpenting untuk mendapatkan pengertian antara negara-negara Asia-Afrika, memajukan pendidikan dan pengajaran dengan pertukaran pelajar, pelatih dan guru.
  • Masalah hak asasi manusia, antara lain menjunjung tinggi hak asasi manusia seperti yang tercantum dalam piagam PBB serta menentang ras dikriminasi.
  • Masalah bangsa-bangsa yang belum merdeka, antara lain menentang adanya imperialisme dan menuntut kemerdekaan bagi rakyat Aljazair, Maroko dan Tunisia.
  • Masalah lainnya, antara lain mengakui hak bangsa arab di Palestina dan menuntut soal Palestina diselesaikan secara damai, menuntut kembalinya wilayah Irian Barat kepada Indonesia serta menuntut hal wilayah Aden bagi Yaman.

Pengaruh Konferensi Asia-Afrika

Konferensi Asia-Afrika membawa pengaruh atau akibat penting, yaitu:
  • Berkurangnya ketegangan dan bahaya pecahnya peperangan yang bersumber dari persengketaan masalah Taiwan dan RRC dengan Amerika Serikat.
  • Perjuangan bangsa-bangsa Asia-Afrika untuk mencapai kemerdekaan semakin meningkat. Hal itu tampak dengan meningkatnya jumlah negara-negara Asia-Afrika yang merdeka setalah tahun 1955.
  • Politik luar negeri bebas aktif yang dijalankan Indonesia, India, Birma dam Srilangka mulai diikuti negara-negara lain yang tidak masuk Blok Barat maupun Blok Timur.

Peran Indonesia Dalam Konferensi Asia-Afrika

  1. Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Pancanegara II yang berlangsung pada tanggal 28 sampai 29 Desember 1954 di Bogor. Konferensi ini sebaagai pendahuluan dari Konferensi Asia-Afrika.
  2. Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika yang berlangsung pada tanggal 18 sampai 24 April 1955 di Gedung Merdeka Bandung. Dalam Konferensi tersebut beberapa tokoh Indonesia menduduki peranan penting, antara lain:
Ketua Konferensi: Mr. Ali Sastroamidjoyo, Sekretaris Jenderal Konferensi : Ruslan Abdulgani, Ketua Komite Kebudayaan : Mr. Muh. Yamin, dan ketua Komite Ekonomi : Prof. Ir. Roseno.
Dalam:

Share:


Anda Juga Bisa Baca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar