PENGERTIAN DAN SIFAT TEORI AKUNTANSI

PENGERTIAN DAN SIFAT TEORI AKUNTANSI

Apa pengertian Teori Akuntansi - Pengertian teori akuntansi adalah suatu bagian atau cabang dari keseluruhan ilmu akuntansi yang terdiri atas pernyataan yang sistematis mengenai prinsip serta metodologi yang membedakannya dengan praktek.

Teori akuntansi merupakan sebuah sistem yang bersifat konprehensif dimana didalamnya termasuk postulat serta teori yang saling berkaitan.

Juga dapat dikatakan bahwa teori akuntansi merupakan konsep yang menyajikan dengan sistematis mengenai gambaran terhadap fenomena fenomena akuntansi dan menjelaskan hubungan diantara vairabel yang ada pada struktur akuntansi yang nantinya bisa dengan jelas menerangkan serta meramalkan fenomena fenomena yang akan mungkin terjadi.

Hendriksen, seorang ahli akuntansi mengemukakan teori akuntansi sebagai sebuah susunan prinsip yang bisa memberi kerangka acuan secara umum darimana sebuah praktek akuntansi bisa dinilai.

Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan bisa mengikuti perkembangan ekonomi, teknologi, sosial serta ilmu pengetahuan yang cepat.

Tidak ada atau belum ditemukan teori akuntansi yang sangat lengkap di setiap kurun waktu.

Teori akuntansi harus meliputi seluruh literatur akuntansi yang memberi pendekatan yang saling berbeda antara satu dengan yang lain

American Accounting Association (AAA) menyatakan bahwa:

teori akuntansi
Teori Akuntansi
  • Tidak ada satupun teori akuntansi yang lengkap yang bisa mencakup serta memenuhi seluruh keinginan di waktu dan keadaan dengan efektif.
  • Pada literatur akuntansi yang ada, isinya bukan merupakan teori akuntansi, namun kumpulan teori teori yang bisa dirumuskan mengatasi perbedaan perbedaan persyaratan yang diinginkan oleh para pengguna laporan keuangan

Menemukan rumus teori akuntansi tidak bisa dengan hanya mengandalkan teori akuntansi, mempergunakan literatur akuntansi serta disiplin ilmu yang lain yang masih relevan.

Namun teori akuntansi merupakan instrumen yang sangat penting didalam penyusunan dan memverifikasikan prinsip akuntansi yang diperlukan untuk menyusun laporan keuangan.

Sifat Teori Akuntansi

Teori Akuntansi memiliki sifat sifat yang diungkapkan beberapa ahli seperti berikut ini:
  1. Berkaitan erat dalam penyusunan sebuah kebijakan akuntansi
  2. Mempunyai prinsip atau metode yang logis dan berhubungan erat dalam menyusun sebuah kerangka umum
  3. Sanggup memberikan penjelasan mengenai praktek akuntansi, menjelaskan serta menjawab semua fenomena yang ada dalam penerapan sebuah metode para praktek akuntansi
  4. Merangkup semua literatur akuntansi serta memberi pendekatan pendekatan yang beda
  5. Bisa meramalkan, memproyeksikan serta menemukan gejala ataupun kejadian akuntansi yang tidak bisa diketahui dengan pasti
  6. Memeriksa, memverifikasi dan menyusun prinsip prinsip akuntansi
Perlakuan Akuntansi Aset Hilang Dicuri Maling

Perlakuan Akuntansi Aset Hilang Dicuri Maling

Sebelumnya silakan baca perlakuan akuntansi aktiva tetap . Bagaimana bla ada aset tetap sebuah perusahaan dicuri maling? Bagaimana perlakuan akuntansi asett tersebut.

Aktiva TEtap Hilang TErcuri
Aktiva Hilang Tercuri

Memang kejadian seperti ini sangat mungkin terjadi. Hilang karena sistem keamanan yang kendor terhadap pihak luar, bahkan keterlibatan orang orang dalam perusahaan itu sendiri. niscaya bisa terjadi kapan pun.
Aset tetap yang hilang merupakan salah satu alasan penarikan aset tetap (plant asset retirement).

Selain hilang, aset yang terbakar atau rusak juga merupakan alasan penarikan aset dengan kasus yang khusus, nanti akan saya tulis di lain postingan.


Aset Tetap Hilang Tercuri (Theft Asset)

Dalam kasus seperti ini aset tetap yang hilang tentu harus dihapus dari buku atau catatan perusahaan.

Pengahapusan buku atas aset tetap dilakukan berdasarkan bukti surat kehilangan dari pihak pihak kepolisian.

Tetapi bagaimana seandainya jika surat laporan kehilangan dari pihak kepolisian tidak ada ?

Maka tidak bisa dilakukan penghapusan, pembuktiannya sangat sulit saat laporan keuangan kepada stake holder, mereka bakal tidak percaya.

Untuk itu diperlukan surat lapor kehilangan dari pihak kepolisian sebagai dasar penghapusan aset tetap.
Contoh Kasus

Pada tanggal 6 Juni 2014, PT.Foraz kehilangan mesin printing yang dahulu dibeli pada tanggal 01 Maret 2014 dengan harga perolehan Rp 160,000,000.

Atas kehilangan tersebut pihak PT. Foraz telah melaporkannya kepada pihak kepolisian dengan surat lapor no. 0606/IV/SLK/POLRI/2014 tertanggal 06 Juni 2014.

Sekedar diketahui, PT Foraz Dalam menghitung penyusutannya menggunakan metode garis lurus.

Diperkirakan umur ekonomis mesin printing diperkirakan 4 tahun, dan PT Foraz tidak memperkirakan nilai sisa atau nilai residu pada aset mesin printing tersebut (nilai residu 0)

Bagaimana prosedur penghapusan mesin printing tersebut ?

Prosedur penghapusannya sebenarnya sederhana saja:
Langkah pertama :

Update nilai buku mesin printing

Upadate nilai buku dengan menghitung penyusutan mesin printing dari tanggal perolehan mesin hingga tanggal hilangnya mesin printing tersebut.

Penyusutan 01 Maret – 06 Juni 2014:

Mesin printing telah dipergunakan selama 3 bulan

Penyusutan = 3/12 x (160,000,000/4) = Rp 10.000.000

Kemudian selanjutnya kita akui penyusutan mesin printing tersebut dengan jurnal :

Debit | Depreciation Rp10.000.000
Kredit | Accumulated Depreciation Rp10.000.000

Notes:
Penjurnalan diatas untuk:
  • Mengakui biaya penyusutan sebesar Rp 10.000.000
  • Mengakui akumulasi penyusutan dengan besaran nominal yang sama.

Maka, nilai buku handycam per 06 Juni 2014, tanggal dimana aset tersebut hilang tercuri:
Perolehan mesin printing - Akumulasi penyusutan

Rp 160.000.000 - Rp 10.000.000
= Rp 150.000.000

Jadi saat aset tersebut hilang, nilai bukunya sebesar Rp 150.000.000 

Langkah berikutnya:

Hapus nilai mesin printing yang hilang


Aset tetap yang hilang dihapuskan dengan jurnal :

Debit | Accumulated Depreciation Rp10.000.000
Debit | Rugi Kehilangan Aktiva Tetap Rp150.000.000
Kredit | Aktiva Tetap - Mesin Printing Rp160.000.000

         Kesimpulan : kerugian diakui sebesar nilai buku aset tetap yang hilang.

Pelaporan Penghapusan Aset Tetap yang Hilang

Di akhir periode, mesin printingnya sudah tidak kelihatan lagi pada neraca karena saldo-nya sudah NOL sedangkan kerugian yang dialami diklasifikasikan ke dalam kelompok pos pos luar biasa (extra ordinary items).

Dan dalam catatan laporan keuangan diberikan penjelasan mengenai terjadinya extraordinary items tersebut.

Bagaimana perlakuan akuntansi jika aset tetap terbakar atau rusak?

Silahkan baca disini: Aktiva tetap yang terbakar atau rusak

Teori Akuntansi di Indonesia

Teori Akuntansi di Indonesia

Sampai saat ini, Indonesia masih belum berusaha untuk merumuskan sebuah teori atau standar akuntansi sendiri. Indonesia masih mengadopsi teori akuntansi yang berkiblat ke Amerika yang berasal dari International Accounting Standard Committee (IASC) sebagai dasar acuan dalam pengembangan ilmu akuntansi di Indonesia.
Teori Akuntansi
Indonesia masih setia mengadopsi pedoman dari IASC dengan beberapa perubahan minor tentang Standar Akuntansi Keuangan ataupun pernyataan Standar Pemeriksaan.

Upaya terbaru adalah perumusan prinsip akuntansi Indonesia oleh Profesi Akuntansi walaupun masih belum menyentuh dasar dasar teori akuntansi.

Standar Akuntansi yang berlaku di Indonesia saat ini masih belum mempergunakan secara penuh Standar Akuntansi Internasional atau IFRS (International Financial Reporting Standard).

Indonesia masih setia menggunakan standar yang digunakan oleh United Stated Generally Accepted Accounting Standard (US GAAP), tetapi terdapat beberapa bagian yang telah mengadopsi standard IFRS yang sifatnya hanya harmonisasi sebagian.

Harmonisasi standart IFRS ini bertujuan supaya akuntansi indonesia bisa menghasilkan informasi keuangan yang bisa dibandingkan dengan yang lain, memudahkan analisis kompetisi ataupun hubungan baik dengan supplier, investor, kreditor dan pelanggan.

Harmonisasi bukannya tanpa hambatan !!

Nasionalisme, budaya, sistem pemerintahan pada masing masin gnegara yang berbeda tentu menjadi hambatan yang signifikan sehingga akuntansi di Indonesia sulit untuk mengadopsi secara penuh.

Perbedaan kepentingan antara perusahaan nasional dengan perusahaan multinasional serta biaya perubahan prinsip akuntansi yang tinggi juga menjadi hambatan tersendiri dalam proses harmonisasi standar akunntasi antar negara
FUNGSI DAN METODE PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI

FUNGSI DAN METODE PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI

Fungsi Teori Akuntansi

Vernon Kam [1986] menyatakan bahwa fungsi teori akuntansi adalah sebagai berikut ini:
  1. Menjadi pegangan untuk lembaga penyusunan standar akuntansi didalam menyusun standartnya
  2. Memberi kerangka rujukan dalam menyelesaikan permasalahan akuntansi dalam hal tidak terdapat standar resmi
  3. Menentukan batas didalam hal melaksanakan judgment didalam penyusunan sebuah laporan keuangan
  4. Meningkatkan keyakinan dan pemahaman pengguna laporan keuangan terhadap informasi yang terdapat pada laporan keuangan
  5. Meningkatkan mutu kualitas laporan keuangan yang bisa diperbandingkan kehandalannya

Sedangkan Hendriksen [1982] menyatakan tentang fungsi teori akuntansi sebagai berikut:
  1. Memberi kerangka rujukan yang digunakan sebagai dasar dialam menilai prosedur serta praktek akuntansi
  2. Memberi pedoman mendasar pada praktek dan prosedur akuntansi yang baru

Metode dalam Perumusan Teori Akuntansi

Perumusan teori akuntansi terdapat beberapa metode yang dipakai seperti pendapat dari Belkaoui dan Godfrey seperti beriktu ini:

1. Metode Deskriptif | Pragmatic

Metode ini menganggap akuntansi sebagai sebuah seni yang tidak bisa dirumuskan, metode perumusan akuntansi bersifat menjelaskan atau mendeskripsikan serta menganalisa praktek yang ada dan yang diterima saat ini

2. Metode Psychological Pragmatic

Metode ini mengamati reaksi dari pengguna laporan keuangan terhadap output akuntansi yang telah disusun dari berbagai standar, prinsip, pedoman atau aturan. Hal ini juga seringkali disebut sebagai behavioral accounting

3. Metode Normatif | 1950 - 1960

Metode ini menganggap akuntansi sebagai sebuah norma peraturan yang wajib diikuti tanpa memperdulikan apakau dipraktekan, berlaku saat ini atau tidak

4. Metode Positive | 1970

Metode yang dimulai dari sebuah metode ilmiah yang diterima umum dan sedang berlaku. Berdasar Teori akuntansi positif ini, dirumuskan permasalahan penelitian untuk mengamati fenomena nyata yang tidak terdapat didalam teori.
Penurunan Rumus Venturimeter dengan Manometer

Penurunan Rumus Venturimeter dengan Manometer

Apa itu Venturimeter dengan manometer? merupakan alat untuk mengukur lajunya fluida, Perbedaan  venturimeter biasa venturimeter dengan manometer ini yaitu dapat dipakai dalam menentukan laju aliran gas pada pipa. Perhatikan gambar berikut..


Venturimeter dengan manometer

Diawali dengan persamaan Bernaouli

${{P}_{1}}+\rho g{{h}_{1}}+\frac{1}{2}\rho v_{1}^{2}={{P}_{2}}+\rho g{{h}_{2}}+\frac{1}{2}\rho v_{2}^{2}$

${{P}_{1}}-{{P}_{2}}=\frac{1}{2}\rho \left( v_{2}^{2}-v_{1}^{2} \right)$

lalu pergunakan persamaan kontinuitas

${{A}_{1}}{{v}_{1}}={{A}_{2}}{{v}_{2}}$

Dipadukan dengan persamaan laju debit dan luas penampang.

${{v}_{2}}=\left( \frac{{{A}_{1}}}{{{A}_{2}}} \right){{v}_{1}}$

Subtitusi persamaan kontinuitas pada persamaan  laju di penampang pipa kedua

${{P}_{1}}-{{P}_{2}}=\frac{1}{2}\rho \left( {{\left( \frac{{{A}_{1}}}{{{A}_{2}}} \right)}^{2}}v_{1}^{2}-v_{1}^{2} \right)$
${{P}_{1}}-{{P}_{2}}=\frac{1}{2}\rho v_{1}^{2}\left( {{\left( \frac{{{A}_{1}}}{{{A}_{2}}} \right)}^{2}}-1 \right)$

Sekarang kita hitung beda tekanan antara pipa penampang pertama dan pipa penampang kedua, dengan menentukan besar tekanan di titik R dan tekanan di titik S dalam bentuk persamaan di bawah ini

${{P}_{R}}=\rho gy+\rho gh+{{P}_{1}}$
${{P}_{S}}=\rho gy+\rho 'gh+{{P}_{2}}$

Karena besar tekanan di titik R dan titik S adalah sama, maka bisa kita tentukan persamaan beda tekanan dalam bentuk persamaan di bawah ini

${{P}_{1}}-{{P}_{2}}=\rho 'gh-\rho gh$

Kita bisa dapatkan persamaan beda tekanan pada pipa horizontal antara P1 dan P2 adalah

${{P}_{1}}-{{P}_{2}}=gh\left( \rho '-\rho \right)$

Kemudian subtitusikan persamaan beda tekanan kedalam persamaan gabungan antara persamaan Bernoulli dan persamaan kontinuitas

$gh\left( \rho '-\rho \right)=\frac{1}{2}\rho v_{1}^{2}\left( {{\left( \frac{{{A}_{1}}}{{{A}_{2}}} \right)}^{2}}-1 \right)$

$v_{1}^{2}=\frac{2gh\left( \rho '-\rho \right)}{\rho \left( {{\left( \frac{{{A}_{1}}}{{{A}_{2}}} \right)}^{2}}-1 \right)}$

Akhirnya kita bisa menemukan rumus laju fluida pada penampang pipa pertama sebagai berikut

${{v}_{1}}=\sqrt{\frac{2gh\left( \rho '-\rho \right)}{\rho \left( {{\left( \frac{{{A}_{1}}}{{{A}_{2}}} \right)}^{2}}-1 \right)}}$