Pengertian dan Ciri-Ciri Tumbuhan Paku


Pada halaman ini akan dibahas mengenai Pengertian dan Ciri-Ciri Tumbuhan Paku. Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.
Kalian mungkin pernah makan sayur pakis. Pakis ialah istilah lain untuk tumbuhan paku. Tumbuhan paku merupakan divisi dari kingdom Plantea yang anggotanya memiliki akar, batang dan daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan paku sering juga disebut dengan Kormofita Berspora, karena berkaitan dengan akar, batang, daun sejati, serta berproduksi aseksual dengan spora.

Pengertian dan Ciri-Ciri Tumbuhan Paku


Ciri-Ciri Tubuh

Ciri tumbuhan paku meliputi ukuran, bentuk, struktur dan fungsi tubuh.

Ukuran dan Bentuk Tubuh

Tumbuhan paku memiliki ukuran yang bervariasi dari yang tingginya sekitar 2 cm, misalnya tumbuhan paku yang hidup mengapung di air, sampai tumbuhan paku di darat yang mencapai tinggi 5 cm, misalnya paku tiang. Tumbuhan paku purba yang telah menjadi fosil diperkirakan ada yang mencapai tinggi 15 m. Bentuk tumbuhan paku yang hidup saat ini bervariasi, ada yang berbentuk lembaran, perdu atau pohon dan seperti tanduk rusa.

Tumbuhan paku terdiri darui dua generasi, yaitu generasi sporofit dan generasi gametofit. Generasi ini tumbuh bergantian dalam siklus hidup tumbuhan paku. Generasi sporofit ialah tumbuhan yang menghasilkan spora. Sedangkan generasi gametofit ialah tumbuhan yang menghasilkan gamet (sel kelamin).

Struktur dan Fungsi TubuhTumbuhan Paku Generi Sporofit

     Sebagian besar tumbuhan paku sporofit memiliki akar,batang,dan daun sejati. Namun,ada beberapa jenis yang tidak memiliki akar dan daun sejati. Batang tumbuhan paku ada yang tumbuh di bawah tanah, disebut rizomdan ada yang tumbuh di atas tanah. Batang yang tumbuh di atas tanah ada yang bercabang menggarpu dan ada yang lurus tidak bercabang.Tumbuhan paku yang tidak memiliki akar sejati memiliki akar berupa   rizoid yang terdapat pada rizom atau pangkal batang.

    Tumbuhan paku ada yang berdaun kecil (mikrofil) dan ada yang berdaun besar (makrofil). Tumbuhan paku yang berdaun kecil biasanya daunnya berupa sisik. Daun tumbuhan paku memiliki klorofil untuk fotosintesis. Klorofil tumbuhan paku yang tak  berdaun atau berdaun kecil terdapat  pada batang.

     Tumbuhan paku sporofit memiliki sporangium yang menghasilkan spora. Pada jenis tumbuhan paku sporofit yang tidak berdaun, sporangiumnya terletak di sepanjang batang. Pada tumbuhan paku yang baerdaun, sporangiumnya terletak pada daun yang fertil (sporofil) . Daun yang tidak mengandung sporngium disebut daun steril (tropofil).  Sporofil ada yang berupa helaian dan ada yang membentuk strobilus (jamak:strobili). Stobilus adalah gabungan beberapa sporofil membentuk struktur seperti kerucut pada ujung cabang. Pada sporofil yang berbentuk helaian, sporangium berkelompok membentuk sorus (jamak:sori). Sorus dilindungi oleh suatu selaput yang disebut indusium.

     Sebagian besar  tubumhan paku memiliki pembuluh pengangkut berupa floem dan xilem. Floemadalah tumbuhan pengangkut nutrien organik hasil fotosintesis. Xilem adalah pembuluh pengangkut senyawa anorganik berupa air dan mineral dari akar ke seluruh bagian tumbuhan.

     Spora yang dihasilkan sporofit akan tumbuh membentuk struktur gametofit berbentuk hati yang disebut protalus atau protalium.

Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan Paku Generasi Gametofit
     Gametofit tumbuhan paku hanya berukuran beberapa milimeter.Sebagian besar tumbuhan paku memiliki gametofit berbentuk hati yang disebut protalus(jamak:protalia).Protalus berupa lembaran,memiliki rizoid pada bagian bawahnya,serta memiliki klorofil untuk fotosintesis.Protalus hidup bebas tanpa bergantung pada sporofit untuk kebutuhan  nutrisinya.Gametofit jenis tumbuhan paku tertentu tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis.Makanan tumbuhan paku tanpa klorofil diperoleh dengan cara bersimbiosis dengan jamur.

     Gametofit memiliki alat reproduksi seksual.Alat reproduksi jantan adalah anteridium.Anteridium menghasilkan spematozoid berflagelum.Alat reproduksi betina adalah arkegonium.Arkegonium menghasilkan ovum.Gametofit tumbuhan paku jenis tertentu memiliki dua jenis alat reproduksi pada satu individu.Gametofit dengan dua jenis reproduksi disebut gametofit biseksual.Gametofit yang hanya  memiliki anteridium saja atau arkegonium saja disebut gametofit uniseksual. gametofit  uniseksual dihasilkan oleh paku homospora (paku yang menghasilkan satu jenis spora),dan gametofit uniseksual dihasilkan oleh paku heterospora (paku yang menghasilkan dua jenis spora yang berbeda).

Cara Hidup dan Habitat

     Tumbuhan paku merupakan fotoautotrof.Tumbuhan paku ada yang hidup mengapung di air (misalnya Azolla pinnata dan Marsilea crenata).Namun, umumnya tumbuhan  paku adalah tumbuhan terestrial  (tumbuhan darat ). Jenis tumbuhan paku lebih melimpah di daerah hutan hujan tropis.

Reproduksi

     Tumbuhan paku berkembang biak  secara aseksual dan seksual.Reproduksi  asekual dan seksual pada tumbuhan paku terjadi seperti pada lumut.Reproduksi tumbuhan paku juga menunjukkan adanya pergiliran antara generasi gametofit dan generasi sporofit (metagenesis).Namun,pada tumbuhan paku,generasi sporofit adalah generasi yang dominan dalam daur hidupnya.

     Generasi gametofit dihasikan oleh reproduksi aseksual dengan spora.Spora dihasikan oleh pembelahan sel induk  spora yang terjadi di dalam sporangium.Sporangium terdapat pasa sporofit (sporogonium) yang terletak di daun atau batang.Spora haploid (n) yang dihasilkan diterbangkan oleh angin dan jika sampai di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi protalus dan selanjutnyamenjadi gametofit yang haploid (n).

    Gametofi memiliki dua jenis alat reproduksi,yaitu anteridium dan arkegonium,atau satu jenis alat reproduksi,yaitu anteridium saja atau arkegonium saja.Arkegonium menghasilkan satu ovum yang haploid (n).Anteridium menghasilkan banyak spermatozoid berflagelum yang haploid (n).

     Spermatozoid bergerak dengan perantara air menuju ovum pada arkegonium.Spermatozoid kemudian membuahi ovum.Pembuahan ovum oleh spermatozoid di arkegonium menghasikan zigot yang diploid (2n). Zigot membelah dan tumbuh menjadi embrio (2n).Embrio tumbuh menjadi sporofit yang diploid (2n).

Klasifikasi

    Tumbuhan paku diklasifikasikan berdasarkan cirri tubuhnya menjadi empat subdivisi,yaitu paku purba (Psilopsida), paku kawat (Lycopsida),paku ekor kuda (Sphenopsida),dan paku sejati (Pteropsida).

Paku Purba (Psilopsida)

     Sebagian besar paku purba merupakan tumbuhan paku yang telah punah.Diperkirakan paku purba yang hidup saat ini hanya tinggal 10 samapai 13 spesies dari dua jenus saja.Paku purba hidup di daerah tropis dan subtropis.Sporofit paku purba ada yang tidak memiliki daun sejati (paku terbuka).

     Paku purba yang memiliki daun umumnya berukuran kecil (mikrofit)dan berbentuk sisik.Batang paku purba bercabang dikotomi dengan tinggi mencapai 30 cm hingga 1 m.Paku purba juga tidak memiliki pembuluh pengangkut.Batang paku purba mengandung klorofit sehingga dapat melakukan fotosintesis. Cabang batang mengandung mikrofil dan kumpulan sporangium yang terdapatdi sepanjang cabang batang.

     Sporofil menghasilkan satu jenis spora (homospora).Gametofitnya tidak memiliki klorofil  dan mengandung anteridium dan arkegonium.Gametofit paku purba bersimbiosis dengan jamur  untuk memperoleh nutrisi.Paku purba adalah Rhynia (paku purba tidak berdaun) dan Psilotum (paku purba berdaun kecil).

Paku Kawat (Lycopsida)

     Paku kawat  mencakup sekitar 1.000 spesies tumbuhan paku,terutama dari genus Lycopodium dan Selaginella.Paku kawat  banyak tumbuh  di hutan-hutan daerah tropis dan subtropics. Paku kawat menempel di pohon atau hidup bebas di tanah. Anggota paku kawat memiliki akar,batang ,dan daun sejati.Daunnya berukuran kecil  dan tersusun rapat. Sporangium terdapat padasporofil yang tersusun membentuk strobilus pada ujung batang. Strobilus berbentuk kerucut seperti konus pada pinus. Oleh karena itu,paku kawat disebut juga pinus tanah. Pada paku rane (Selaginella) sporangium terdiri dari dua jenis,yaitu mikrosporangium dan megasporangium.Mikrosporangium terdapat pada mikrosporofil bmikrospora yang akan tumbuh menjadi gametofit jantan.Megasporangium terdapat pada megasporofil ( daun yang mengandung megasporangium). Megasporangium (jamak:megasporangia) menghasikan megaspore yang akan tumbuh menjadi gametofit betina.

    Gametofit paku kawat berukuran kecil dan tidak berklorofil. Gametofit memperoleh makanan dari jamur yang bersimbiosis dengannya. Gametofit paku kawat ada yang uniseksual , yaitu mengandung anteridium saja atau arkegonium saja. Gametofit paku kawat juga ada yang biseksual, yaitu mengandung  anteridium dan arkegonium. Gametofit uniseksual terdapat pada Selaginella. Selaginella merupakan tumbuhan paku heterospora. Sedangkan gametofit biseksual terdapatpada Lycopodium.

Paku Ekor Kuda (Sphenopsida)

     Paku ekor kuda saat ini hanya tinggal sekitar 15 spesies dari satu genus, yaitu Equisetum. Equisetum terutama hidup  pada habitat lembab di daerah subtropics. Seperti paku purba dan paku kawat, anggota paku ekor kuda banyak yang berupa tumbuhan paku purba yang sudah punah dan menjadi fosil. Fosil paku ekor kuda termasuk tumbuhan paku raksasa, berbentuk seperti pohon yang mencapai tinggi 15 cm. Eqiusetum yang tertinggi hanya mencapai 4,5 m, sedangkan rata-rata tinggi kebanyakan Equisetum kurang  dari 1 m. Equisetum memiliki akar, batang, dan daun sejati. Batangnya beruas dan pada setip ruasnya dikelilingi daun kecil seperti sisik.

     Equisetum disebut paku ekor kuda karena bentuk batangnya seperti ekor kuda. Batangnya yang keras disebabkan dinding selnya mengandung silica. Sporangium menghasilkan satu jenis spora, sehingga Equisetum digolongkan pada tumbuhan paku peralihan. Gametofit Equisetum hanya berukuran beberapa millimeter tetapi dapat melakukan fotosintesis. Gametofitnya mengandung anteridium dan arkegonium sehingga merupakan gametofit biseksual.

Paku Sejati (Pteropsida)

     Paku sejati mencakup jenis tumbuhan paku yang paling sering kita lihat. Tempat tumbuh paku sejati sebagian besar di darat pada daerah tropis dan subtropis. Paku sejati diperkirakan berjumlah 12.000 jenis dari kelas filicinae.filicinae memiliki akar,batang ,dan daun sejati. Batang dapat berupa batang dalam tanah (rizom) atau batang di atas tanah . Daun filicianae umumnya berukuran besar dan memiliki tulang daun yang bercabang.daun mudanya memiliki cirri khas yaitu tubuh menggulung (circinnatus). jenis paku yang termasuk paku sejati adalah semanggi (Marsilea crenata), paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum), paku sarang burung (Asplenium nidus), suplir (Adiantum  cuneatum), paku sawah (Azolla pinnata), dan Dicksonia antarctica.

Manfaat Tumbuhan Paku bagi Manusia

     Jenis tumbuhan paku yang dimanfaatkan bagi kepentingan manusia antara lain semanggi (Marsilea crenata), dimakan sebagai sayur, paku rane (Selaginella plana) sebagai obat untuk menyembuhkan luka, Azolla pinnata sebagai pupuk hijau tanaman padi di sawah , paku sarang burung (Asplenium nidus), suplir (Adiantum cuneatum), dan Paku tanduk rusa (Platycerum bifurcatum) sebagai tanaman hias.

Referensi: Buku Biologi 1 (SMA dan MA Kelas X)
Dalam:

Share:


Anda Juga Bisa Baca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar