Organel Sel : Pengertian, Struktur, Fungsi, Macam-Macam


Pada halaman ini akan dibahas mengenai Organel Sel : Pengertian, Struktur, Fungsi, Macam-Macam. Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.
A. PENGERTIAN ORGANEL SEL
Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup atau menjalankan fungsi-fungsi kehidupan sel yang bersangkutan. Organel sel dalam sitoplasma ini mempunyai fungsi masing-masing yang akan dibahas pada poin berikutnya.
Pengertian, Struktur, Fungsi dan Macam Organel Sel
ORGANEL SEL
B. MACAM MACAM JENIS ORGANEL SEL
1. Berdasarkan fungsinya yang berkaitan dengan metabolisme sel, organel dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
a. Organel Aktif
  • Ribosom
  • Mitokondria
  • Rektikulum Endoplasma
  • Aparatus Golgi
  • Lisosom
  • Vakuola(Gelembung)
b. Organel Tidak Aktif
  • Sentriol
  • Mikrotubuli
  • Fibril-Fibril
  • Mikrobodi
2. Komponen Beserta Fungsi Organel Sel
a. Ribosom
Pada pengamatan sitoplasma, terlihat adanya granula-granula yang memiliki sifat mengikat zat warna basis, tetapi pada pewarnaan pada sel-sel tumor ribosom tidak mengikat zat warna basis. Granula ini mulanya dinamakan komponen basofil dari sitoplasma dan kemudian juga dinamakan granula palade atau ribosom. Ribosom mengandung banyak asam nukleat yang berbeda dengan yang terdapat didalam kromatin dalam inti sel. Setelah dilakukan enelitian dengan menggunakan reaksi Fuelgen ternyata bahwa asam nukleat ini bersifat Fuelgen negative. Ribosom juga nerupakan benda-benda halus yang terdiri dari nucleoprotein dengan diameter sekitar 15 milimikron.

Dalam sitoplasma ribosom terdapat dalam dua bentuk yaitu bebas dalam matriks sitoplasma (berfungsi untuk mengadakan sintesis protein yang digunakan dalam pertumbuhan dan pembelahan sel) dan menempel pada dinding-dinding/membrane gelembung-gelembung terutama rektikulum endoplasma (berfungsi untuk mengadakan sintesis protein yang akan dikeluarkan dari sel melalui organel yang mempunyai fungsi sekresi).

Adakalanya dalam sitoplasma dijumpai ribosom yang tersusun berderet satu sama lain yang dihubungkan oleh benang halus poliribosom dan memiliki fungsi untuk mengadakan sintesis protein yang lebih kompleks.

Sudah jelas bahwa fungsi utama dari ribosom adalah sintesis protein. Dalam tugasnya ribosom dikontrol oleh inti sel yang menghasilkan RNA yang disebut “messenger RNA” atau m RNA dan dibantu oleh” transfer RNA” atau tRNA yang berfungsi untuk mengikat asam amino yang ada dalam sitoplasma, juga  “ribosom RNA” atau rRNA yang ketiganya berperan dalam menentukan jenis, struktur dan sifat dari protein yang akan disintesis.

Ribosom RNA merupakan RNA terbanyak dalam sebuah sel dan juga dibuat dalam inti sel dan kemudian menempati tempatnya di dalam ribosom. Ribosom sebagai tempat sintesis protein sekaligus merupakan mesin yang mengatur dan memilih komponen-komponen yang terlibat dalam sintesis protein. Ribosom pada dasarnya mempunyai dua sub unit yaitu sub unit besar yang mengikat tRNA dan sub unit kecil yang mengikat mRNA.
Ciri-ciri ribosom yaitu :
  • Terdapat pada sel hewan dan tumbuhan (eukariotik dan prokariotik)
  • Organ ini dibentuk oleh molekul RNA dan protein dan merupakan organ yang paling kecil
  • Tempat berlangsungnya sintesis protein
Organel Sel Ribosom
RIBOSOM
b. Mitokondria
Mitokondria berasal dari kata mitos yang artinya benang dan chondrion yang berarti butir. Mitokondria banyak terdapat pada sel-sel eukariotik. Mitokondria merupakan organel bermembran ganda. Membran luar memiliki struktur halus berperan membatasi bagian dalam mitokondria dengan sitoplasma. Membran dalam memiliki struktur berupa lipatan-lipatan yang disebut krista.  Diantara krista terdapat terdapat ruang berisi suatu cairan yang disebut matriks.

Penelitian tentang struktur mitokondria ditemukan adanya molekul-molekul DNA dalam mitokondria yang berperan penting dalam sintesis proteinnya sendiri.

Diameter mitokondria sekitar 0.5 milimikron dengan panjang yang sangat bervariasi dan yang terpanjang hanya sekitar 7 milimikron. Jumlahnya dalm sel sangat bervariasi tergantung jenis sel dan kondisinya. Pada sel hewan jumlah mitokondria lebih banyak daripada sel tumbuhan. Mitokondria merupakan organel yang sangat penting dalam proses pembentukan energi sehingga mitokondria memiliki banyak jenis enzim seperti Koenzim A Ligase, enzim enzim transferase, enzim-enzim rantai respirasi dan lain sebagainya. Pada dasarnya sumber energi sel membutuhkan karbohidrat, protein dan lipid, yang biasanya diserap dari sitoplasma. Juga terjadi beberapa siklus yang mendukung pembentukan energi seperti siklus krebs dan beberapa proses lainnya.
Ciri-ciri mitokondria yaitu :
  • Terdapat pada sel hewan dan tumbuhan
  • Jumlah dan bentuknya bervariasi
  • Pada sel eukariotik menghasilkan ATP
Organel Sel Mitokondria
MITOKONDRIA
c. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma (RE) merupakan organel sel berupa lipatan-lipatan, ruang-ruang dan tabung-tabung membran yang berhubungan serta tersebar di seluruh sitoplasma. Masing-masing rektikulum endoplasma ini mempunyai bentuk yang berbeda-beda dan pada dasarnya dibedakan atas 3 macam yaitu :
  • Sisterna, berbentuk ruangan gepeng yang kadang-kadang tersusun berlapis dan saling berhubungan
  • Tubuler, ruangan berbentuk tabung atau saluran
  • Veskuler, ruangan berbentuk seperti gelembung yang lepas satu sama lain
Pada permukaannya berlangsung berbagai reaksi kimia. Berdasarkan ada tidaknya ribosom yang menempel pada permukaannya, organel satu ini dapat dibedakan atas Rektikulum endoplasma kasar memiliki banyak ribosom untuk sintesis protein. Protein yang dihasilkan disimpan dalam kantong –kantong kecil disebut vesikula dan Rektikulum endoplasma halus tidak memiliki ribosom. Pada permukaannya terdapat banyak enzim yang berfungsi untuk proses sintesis lemak dan glikogen juga sebagai penawar obat dan racun.

Hasil sintesis protein yang ditampung dalam rektikulum endoplasma ini kemudian akan dibawa ke dalam apparatus golgi untuk dikeluarkan sebagai hasil sekresi sel.
Ciri-ciri reticulum endoplasma yaitu :
  • Ada pada sel tumbuhan maupun hewan
  • Suatu sistem dari membrane yang sangat luas di dalam sel
  • Merupakan jalan keluarnya bahan atau material sel
d. Aparatus Golgi
Aparatus golgi merupakan organel sel yang terdiri atas kantong-kantong pipih yang dibatasi membran sehingga tampak seperti  setumpuk irisan roti. Dalam sel aparatus golgi akan membentuk Golgi kompleks termasuk komponen organel sel terbesar dalam sitoplasma. Bagian-bagian aparatur golgi adalah saccula (berbentuk gelembung gepeng tersusun bertumpuk  dan saling berhubungan, vesikel sekretoris (gelembung bulat atau oval pada tepi mature face) dan mikrovesikel (gelembung kecil yang terdapat disekitar forming face berasal dari rektikulum endoplasma tak bergranula.

Golgi merupakan tempat pengubahan enzim dari bentuk tidak aktif ke bentuk aktif, selain itu juga berperan sebagai tempat penyimpanan sementara protein dan zat lain yang berasal dari Rektikulm Endoplasma. Golgi juga berperan dalam pembentukan lisosom. Aparatus golgi banyak ditemukan pada sel-sel sekretori dan sel-sel saraf yang mensekresi neorutransmitter. Fungsi dan kegiatan apparatus golgi ada beberapa macam terutama untuk transportasi protein keluar sel, pembentukan karbohidrat yang akan digabungkan dengan protein dan memelihara membrane plasma.
Ciri-ciri apparatus golgi adalah :
  • Tempat sintesa polisakarida
  • Sebagai tempat pengepak (packing) bahan sel yang akan dibuang keluar sel
  • Di dalam sel hewan hanya  ada satu, tetapi pada sel tumbuhan ada 100.
Organel Sel Aparatus Golgi
APARATUS GOLGI
e. Lisosom
Lisosom merupakan organel sel bermembran satu yang dihasilkan oleh Golgi kompleks. Dalam keadaan tidak aktif, lisosom berbentuk bulat atau oval dengan diameter rata-rata 0,4 mikron dan jumlahnya dalam sel tidak tentu. Didalam gelembung lisosom ini terdapat bermacam enzim hidroitik yang dibuat oleh ribosom dan dapat mencerna makromolekul yang masuk ke dalam sel secara fagositosis intraseluler yaitu proses pencernaan yang terjadi di dalam sel dengan gerakan seperti memakan. Di dalam sel lisosom dengan enzim hidrolitiknya bersifat autofage artinya  mampu mendaur ulang materi organik sel-selnya sendiri.

Dalam hal organel lain yang mati, maka lisosom ini akan mendekati organel tersebut dan setelah membrannya melebur akan melakukan digesti atau penghancuran terhadap organel yang telah mati dan kemudian mendekati membrane plasma untuk mengeluarkan zat-zat atau bahan-bahan yang tidak berguna. Fungsi lisosom dalam menghancurkan organel lain yang tidak lagi berfungsi disebut sitolisosom.

Ciri-ciri lisosom yaitu :
  • Terdapat pada sel hewan maupun tumbuhan
  • Pada sel hewan merupakan derivate dari badan golgi
  • Fungsi dari organ ini yaitu ikut andil dalam mencerna makanan ataubenda asing yang masuk ke dalam sel  (organisme sel tunggal) dan ikut andil dalam menghancurkan organel lain.
f. Vakuola (Gelembung)
Vakuola merupakan organel berupa kantong-kantong bermembran besar dalam sel yang terisi cairan dari bahan-bahan tertentu dan dikelilingi oleh membrane tunggal. Vakuola yang berukuran kecil sering disebut vesikel. Fungsi utama dari gelembung ini adalah sebagai alat transportasi dan sebagi alat pengaman sitoplasma. Fungsi lain dari gelembung ini adalah untuk memelihara membrane plasma yaitu pada proses sekresi dan proses ekskresi. Vakuola dapat ditemukan pada sel tumbuhan dan sel hewan. Pada sel tumbuhan, vakuola berukuran besar dan dibungkus oleh tonoplas yaitu membran tunggal yang mengatur pertukaran materi antara sitoplasma dengan cairan didalamnya. Vakuola pada tumbuhan berfungsi untuk menyimpan zat-zat makanan, zat sisa metabolisme yang berbahaya serta menjaga tekanan turgor sel. Pada sel hewan ,vakuola berukuran kecil dan bahkan  tidak ditemukan
Organel Sel Vakuola
VAKUOLA
g. Sentriol
Sentriol merupakan organel yang terdiri atas dua perangkat mikrotubula. Sentriol tidak ikut aktif dalam metabolism sel tetapi memegang peran penting dalam proses pembelahan sel. Setiap sel hewan maupun tumbuhan memiliki pasangan sentriol yang terdapat didekat membran inti sel dan berbentuk silinder dengan diameter 200 nanometer dan panjang 400 nanometer. Pasangan sentriol ini terdapat dalam satu kesatuan dan akan membelah kemudian masing-masing sentriol akan menuju ke kutub pembelahan sel. Sentriol ini masing-masing akan diikuti oleh kromosom dan kemudian akn membentuk inti baru yang berjumlah dua.

h. Mikrotubuli
Organel ini terdapat dalam semua sel kecuali bakteri dan ganggang dan mempunyai bentuk seperti pipa panjang yang langsing dengan diameter 250 angstrom unit dan panjangnya bervariasi. Di dalam sitoplasma mikrotubuli tersebar dalam silia dan flagel membentuk berkas memanjang. Fungsinya dalam sel yaitu :
  • Sebagai rangka sel
  • Dalam sel saraf membentuk berkas dengan arah tertentu dan berfungsi sebagai alat transportasi partikel dan makromolekul
  • Mempunyai hubunagn dengan fungsi gerakan sel bak gerakan silia maupun flagel
  • Berperan penting dalam proses pembelahan sel
Mikrotubuli tersusun dari molekul protein yang disebut tubulin yang akan mengalami perubahan pada waktu pembelahan sel yang menyebabkan perubahan panjang mikrotubuli. Mikrotubuli memiliki hubungan erat dengan fungsi sentriol, silia, flagel termasuk ekor spermatozoon dan juga mempunyai hubungan dengan fungsi transmisi sel-sel saraf.

i. Fibril-Fibril
Organel ini berbentuk seperti benang dengan ukuranyang bermacam-macam tergantung dari jenis dan fungsi sel. Didalam sel otot dijumpai fibril yang disebut mikrofibril yang mempunyai kemampuan untuk mengubah panjangnya sehingga sel otot mampu berkontraksi. Juag didalam sel saraf yaitu neurofibril yang berfungsi untuk menghantarkan rangsangan dari satu bagian ke bagian lain. di dalam sel lainnya pada umumnya fibril-fibril membantu mikrotubuli dalam menjalankan fungsinya sebagi rangka sel.

j. Mikrobodies
Mikrobodies merupakan organel berukuran kecil yang dilapisi satu membrane bentuknya bulat dengan diameter 0.5 milimikron dan dinamakn mikrobodies berdasarkan usulan Rhodin pada tahun 1945 mikrobodies banyak ditemukan dalam sel tubuli ginjal bagian bagian proksimal dan juga dalam sel hati. Mikrobodies terbagi atas peroksisom dan glioksisom.

(1) Peroksisom
Peroksisom memiliki enzim oksidatif dan katalase. Enzim oksidatif berperan mentransfer hidrogen dari berbagai substrat ke oksigen sehingga terbentuk hidrogen peroksida ( H2O2 ) yang bersifat racun. Dengan adanya enzim katalase senyawa peroksida dapat diuraikan menjadi air dan oksigen.

(2) Glioksisom
Glioksisom banyak ditemukan pada jaringan tumbuhan yang mengandung lemak, terutama pada perkecambahan biji. Glioksisom mengandung enzim yang mampu mengubah lemak menjadi gula.
Dalam:

Share:


Anda Juga Bisa Baca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar