Bryophyta (Lumut) : Pengertian, Ciri, Struktur, Klasifikasi


Pada halaman ini akan dibahas mengenai Bryophyta (Lumut) : Pengertian, Ciri, Struktur, Klasifikasi. Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.
A. PENGERTIAN BRYOPHYTA (TUMBUHAN LUMUT)
Bryophyta berasal dari dua kata “bryon” dan “phyta”. Bryon berarti lumut dan phytaberarti tumbuhan. Jadi bryophyte dapat diartikan sebagai tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut merupakan divisi tumbuhan yang hidup didarat , tidak berpembuluh, umumnya berukuran kecil (dapat berukuran mikroskopik atau tidak terlihat jika tanpa bantuan mikroskop) dan berwarna hijau.  Divisi bryophyta ini termasuk kedalam anggota kingdom plantae (tumbuhan). Lumut mempunyai sel-sel plastid yang menghasilkan klorofil a dan b sehingga dapat melakukan melakukan fotosintesis. Oleh karena itu, lumut bersifat autrotrof karena dapat membuat makanan sendiri.

Lumut merupakan peralihan anatara tumbuhan bertalus (belum memiliki akar, batang dan daun sejati) dengan tumbuhan berkormus (sudah memiliki akar, batang dan daun sejati). Lumut tudak berpembuluh dan tidak berakar, namun memiliki rizoid (bulu-bulu akar) sebagai pengganti akar.  Melalui rizoid lumut dapat menempel dan menyerap air dan mineral. Setelah air masuk ketubuh lumut kemudian didistribusikan keseluruh bagian tubuh dengan cara difusi, dengan daya kapilaritas maupun aliran sitoplasma. Hal inilah yang menyebabkan lumut hanya dapat hidup ditempat yang teduh dan dirawa. Lumut tidak dapat tumbuh tinggi dan besar seperti tumbuhan lain, pada umumnya ukurannya tidak lebih 20 cm.
Pengertian, Struktur dan Klasifikasi Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
PENGERTIAN, STRUKTUR DAN KLASIFIKASI BRYOPHYTA (TUMBUHAN LUMUT)
B. CIRI – CIRI BRYOPHYTA (TUMBUHAN LUMUT)
Bryophyta pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Bersel banyak dan berbentuk pipih, melekat pada sunbstrat dengan ketinggian 1-2cm namun ada pula yang mencapai 20cm.
  • Bersifat autotroph.
  • Dinding selnya terbentuk dari selulosa dan tidak memiliki jaringan yang diperkuat oleh lignin seperti jaringan penguat pada tumbuhan tingkat tinggi.
  • Pada semua tumbuhan lumut terdapat persamaan bentuk susunan gametangiumnya (anteredium maupun arkegonium) terutama susuna arkegoniumnya.
  • Sudah mempunyai rizoid dan daun tapi belum mempunyai akar, batang dan daun sejati. Fungsi rizoid adalah untuk melekatkan ke substratnya (tempat tumbuhnya) dan menyarap air dan garam-garam mineral (makanan).
  • Tumbuhan lumut tidak memiliki pembuluh angkut sehingga proses pengangkutan dalam tubuhnya menggunakan sel-sel parenkim.
  • Habitatnya ditempat lembab dan basah, kecuali sphaginum yang hidup didalam air.
  • Lumut tersebar dimana saja, dari daerah tropik sampai daerah tundra/kutub.
  • Pada tumbuhan lumut hanya terdapat pertumbuhan memanjang dan tidak tumbuh membesar.
  • Hidup secara berkoloni
C. STRUKTUR TUBUH BRYOPHYTA (TUMBUHAN LUMUT)
Bryophyta memiliki struktur tubuh sebagai berikut:
1. Batang dan daun pada tumbuhan lumut yang tegak memiliki susuna yang berbeda-beda. Jika batang dilihat dari penampang melintang maka akan tampak bagian-bagian berikut:
  • Selapis sel kulit, beberapa sel diantaranya memanjang dan membentuk rhizoid-rhizoid epidermis
  • Lapisan kulit dalam tersusun atas beberapa lapisan sel yang dinamakan korteks.
  • Silinder pusat terdiri dari sel-sel parenkim yang memanjang untuk mengangkut makanan
2. Daun lumut umunya setebal satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun. Sel-sel daun kecil, sempit, panjang dan mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala. Diantaranya sel-sel mati yang besar dengan penebalan dinding dalamnya berbentuk spiral. Sel-sel mati ini berfungsi untuk tempat persediaan air dan cadangan makanan.

3. Pada ujung batang terdapat titik tumbuh titik tumbuh dengan sel pemula dipuncaknya. Sel pemula tersebut umumnya bebertuk bidang empat (tetrader: kerucet terbalik) dan membentuk sel-sel baru ketiga arah menurut sisinya. Ukuran  terbatas mungkin disebabkan karena tidak adanya sel berdinding sekunder yang berfungsi sebagai penyokong seperti pada tumbuhan berpembuluh.

4. Rhizoid (bulu-bulu akar), berfungsi sebagai akar untuk melekat pada tempat tumbuhnya dan menyerap makanan. Rhizoid terdiri dari deret sel yang memanjang kadang-kadang dengan sekat yang tidak sempurna.
Struktur Sporofit TUbuh Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
STRUKTUR SPOROFIT TUBUH BRYOPHYTA (TUMBUHAN LUMUT)
Struktur sporofit tubuh lumut terdiri dari:
  • Vaginula yaitu akar yang diselubungi oleh sisa dinding arkegonium.
  • Seta (tangkai)
  • Apofisis yaitu ujung seta yang melebar dan merupakan peralihan seta dengan kotak spora.
  • Kaliptra (tudung) berasal dari dinding arkegonium seebelah atas menjadi tudung kotak spora.
  • Kolumera, yaitu jaringan yang tidak ikut serta dalam pembentukan spora.
D. KLASIFIKASI BRYOPHYTA (TUMBUHAN LUMUT)
Bryophyta dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu:
Lumut Daun (Musci), Lumut Hati, dan Lumut Tanduk
KLASIFIKASI BRYOPHYTA (TUMBUHAN LUMUT)
1. Lumut daun (Musci)
Lumut yang paling banyak dikenal adalah lumut daun yang habitatnya ditempat yang lembab. Lumut jenis ini mempunyai rizoid (struktur seperti akar) dan struktur seperti daun. Siklus hidupnya mengalami pergantian masa antara haploid dan diploid. Ukuran sporofitnya lebih kecil, hidup bergantung pada gametofitnya dan berumur pendek. Contoh lumut ini yaitu: Firaria, Poginatum cirratum,Polytrichum juniperium, Aerobrysis longissimi, dan lumut gambut Spagnun.
Ciri-ciri Lumut Daun adalah sebagai beikut:
  • Memiliki struktur tubuh yang mirip batang, daun dan akar (Rhizoid) tapi tak memiliki sel/jaringan seperti pada tumbuhan tingkat tinggi.
  • Spora terdiri dari dua lapisan yaitu endospore dan eksospora.
  • Kumpulannya membentuk hamparan hijau yang luasdan memiliki sifat seperti karet busa sehingga mampu menyerap dan menahan air.
  • Mudah ditemukan (permukaan tanah, batu-batuan, kulit pohon dan ditembok).
  • Gametofitnya terbagi menjadi dua tingkatan yaitu protonema (bertalus, berbentuk benang) dan gametofora (berupa tumbuhan lumut).
2. Lumut Hati (Hepaticeae)
Lumut hati tubunya terbagi menjadi dua lobus, sehingga tampak seperti lobus pada hati. lumut hati mencakup sekitar 6.500 spesies. Bentuk gametofit pada lumut tersusun dari struktur yang membentuk hati pipih yang disebut dengan talus yang tidak terdiferensiasi menjadi akar, batang dan daun. Dalam sporangium tumbuhan lumut hati terdapat elatera (sel yang berbentuk gulungan) yang akan terlepas saat kapsul terbuka dan membantu memancarkan spora.
Ciru-ciri lumut hati adalah sebagai berikut:
  • Tubuhnya masih berupa talus dan mempunyai rhizoid.
  • Gametofit berbentuk anteredium dan arkegonium yang berbentuk seperti payung.
  • Tidak memiliki jaringan meristematic sehingga sporofitnya terbatas.
  • Berkembang secara generative dengan oogami, dan secara vegetative dengan fragmentasi,tunas dan kuncup eram (gemma atau struktur seperti mangkok dipermukaan gametofit).
  • Lumut hati sering ditemui ditanah yang lembab, seperti hutan hujan tropis.
3. Lumut tanduk (Anthocerotaceae)
Lumut tanduk ini berbentuk seperti tanduk. Sporofit lumut tanduk mempunyai kapsul memanjang seperti tanduk. Masing-masing mempunyai kloroplas tunggal berukuran besar, lebih besar dari kebanyakan tumbuhan lumut. Contohnya: Anthocerros leavis.
Ciri-ciri lumut Tanduk adalah:
  • Tubuhnya mirip lumut hati namun sporofitnya membentuk kapsul yang memanjang (seperti tanduk).
  • Gametofitnya berupa talus yang lebar dan tipis dengan tepi berlekuk.
  • Rhizoid berada pada bagian ventral
  • Berhabitat didaerah yang mempunyai kelembaban yang tinggi.
E. REPRODUKSI BRYOPHYTA (TUMBUHAN LUMUT)
Reproduksi tumbuhan lumut bergantian antara seksual dan aseksualnya. Reproduksi aseksualnya dengan spora haploid yang dibentuk dalam sporofit, sedangkan reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet-gamet, baik gamet jantan maupun gamet betina yang dibentuk dalam gametofit. Terdapat 2 macam gametangium, yaitu sebagai beerikut:

1. Arkegonium
Arkegonium adalah gametangium betina, berbentuk seperti botol terdiri dari dua bagian, bagian lebar yang disebut perut dan bagian sempit yang disebut leher. Keduanya mempunyai dinding yang tersusun atas selapis sel. Diatas perut terdapat saluran leher dan satu sel induk yang besar, sel ini akan megalami pembelahan dan menghasilkan sel telur.

2. Anteredium
Anteredium adalah gametangium jantan yang berbentuk bulat seperti gada. Dinding anteredium terdiri dari selapis sel-sel yang mandul dan didalamnya terdapat sejumlah besar sel induk spermatozoid. Sel induk ini membelah secara miosis dan menghasilkan spermatozoid  yang bentuknya seperti spiral pendek, sebagian besar terdiri dari inti dan bagian depannya terdapat dua bulu cambuk.
Reproduksi aseksual dan seksual berlangsung secara bergantian melalui suatu pergiliran keturunan disebut metagenesis.Jika anteredium dan arkegonium terdapat dalam satu individu maka tumbuhan lumut tersebut berumah satu (monoesis). Sedangkan jika dalam individu hanya terdapat anteredium atau arkrgonium saja maka tumbuhan tersebut berumah dua (diesis).
Siklus metagenesis tumbuhan lumut:
Spora yang jatuh ditempat lembab akan tumbuh menjadi protonema. Protonema kemudian tumbuh menjadi tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut menghasilkan anteredium dan arkegonium. Anteredium menghasilkan spermatozoid (sel kelamin jantan), sedangkan arkegonium menghasilkan ovum (sel kelamin betina),. Spermatozoid kemudian membuahi sel telur dan menghasilkan zigot. Zigot hasil pembuahan akan tumbuh menjadi sporangium. Sporangium menghasilkan spora. Spora terkumpul pada kotak spora (sporangium). Apabila kotak spora pecah, maka spora akan bertebaran. Jika spora jatuh pada tempat yang lembab maka akan terjadi siklus berikut:
SIKLUS METAGENESIS TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)
SIKLUS METAGENESIS TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)
Dalam:

Share:


Anda Juga Bisa Baca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar