Konsep Teropong Bintang


Pada halaman ini akan dibahas mengenai Konsep Teropong Bintang. Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.
Gambar 1
Dalam teropong bintang (merupakan jenis teropong bias, karena objektifnya berfungsi membiaskan cahaya), jarak fokus objektif lebih besar daripada jarak fokus okuler (fob > fok), lihat gambar 2.
Pembentukan bayangan teropong bintang kira-kira seperti pada gambar 2a. Benda-benda yang diamati (misalnya bintang, bulan dan sebagainya) letaknya sangat jauh, sehingga sinar-sinar sejajar menuju ke lensa objektif. Dua kumpulan sinar-sinar sejajar yang berasal dari bagian atas bintang dan bagian bawah bintang membentuk bayangan nyata dan terbalik (I) di bidang fokus lensa objektif. Selanjutnya bayangan nyata tersebut dilihat oleh lensa okuler sebagai benda.
Pengamatan bintang-bintang di langit berlangsung berjam-jam. Agar mata tidak lelah, pengamatan dilakukan dengan mata tidak berakomodasi. 
Gambar 2a
Gambar 2b
Bayangan lensa objektif harus diletakkan di titik fokus lensa okuler. ini berarti, titik fokus objektif berimpit dengan titik fokus lensa okuler. dengan demikian, panjang teropong (atau jarak antara kedua lensa) d adalah
d = fob + fok
Tanpa teropong, mata akan melihat dengan ukuran angular α, dan dengan teropong mata akan melihat dengan ukuran angular β, sehingga perbesaran angular teropong bintang adalah
 
Untuk sinar-sinar paraksial, nilai sudut dalam radian hampir sama dengan nilai tangennya. Dari gambar 2b kita peroleh hubungan,
Dan
Jadi, perbesaran teropong bintang untuk mata tidak berakomodasi adalah
Catatan: Penggunaan normal teropong bintang adalah untuk mata tidak berakomodasi. jadi, jika di soal tidak disebutkan maka teropong dianggap digunakan dengan mata tidak berakomodasi.
  • Pengamatan Teropong Dengan Mata Berakomodasi Masimum
Untuk pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum maka bayangan benda oleh lensa objektif tidak tepat jatuh di fokus lensa okuler (lihat gambar 3), 
Gambar 3
Oleh karena itu panjang teropongnya adalah
d = fob + sok­
dengan sok diperoleh dengan menggunakan persamaan lensa tipis
Dengan s’ok = - sn (sn adalah jarak titik dekat mata pengamat).
Dalam:

Share:


Anda Juga Bisa Baca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar