Kingdom Animalia : Pengertian, Ciri, Struktur, Klasifikasi


Pada halaman ini akan dibahas mengenai Kingdom Animalia : Pengertian, Ciri, Struktur, Klasifikasi. Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.
A. PENGERTIAN KINGDOM ANIMALIA
Dalam biologi, kerajaan atau kingdom dalam bahasa latin regnum, pl. regna, merupakan tingkat teratas dari tingkatan klasifikasi makhluk hidup.

Tubuh hewan tersusun atas banyak sel yang tergabung membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga disebut heterotrof. Hewan merupakan organisme eukariot, multiseluler dan heterotrofik. Berbeda dengan nutrisi autotrofik pada tumbuhan, hewan memasukkan bahan organik yang sudah jadi ke dalam tubuhnya dengan menelannya secara langsung (ingestion) atau memakan organisme lainnya bisa juga memakan bahan organik yang terurai. Keunikan hewan adalah adanya dua jaringan yang bertanggung jawab atas penghantaran impuls dan pergerakan, yaitu jaringan saraf dan jaringan otot sehingga dapat bergerak secara aktif. Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual, dengan tahapan diploid yang mendominasi siklus hidupnya. Memang terasa agak sulit memahami definisi hewan sebenarnya, hal ini disebabkan karena adanya variasi sifat-sifat hewan di dunia, selalu ada pengecualian dari sifat-sifat umum pada suatu kelompok hewan tertentu. Sebutan lain untuk hewan adalah binatang atau fauna atau margasatwa.

Lalu apa hubungan definisi hewan dengan kingdom animalia? Tentu sangat berkaitan karena kingdom animalia itu sendiri adalah  klasifikasi (pengelompokan) hewan atau binatang  yang memiliki anggota yang paling banyak dan bervariasi.
Artikel Penunjang : Klasifikasi Makhluk Hidup
B. STRUKTUR TUBUH KINGDOM ANIMALIA
Dalam pengklasifikasian kingdom animalia, ada 4 ciri mencolok yang dapat membedakan struktur tubuh satu dengan lainnya. Yaitu berdasarkan simetri tubuh dan lapisan tubuh.

1. Susunan Tulang Belakang
a. Vertebrata
Vertebrata merupakan hewan yang memiliki tulang belakang.

b. Invertebrata
Invertebrate merupakan hewan yang tidak memiliki tulang belakang.
Artikel Penunjang : Vertebrata dan Ivertebrata
2. Kesimetrisan Tubuh
KESIMETRISAN TUBUH
a. Asimetris
Simetri tubuh hewan ini tidak beraturan.

b. Simetri bilateral
Hewan yang bagian tubuhnya tersusun bersebelahan dengan bagian lainnya merupakan simetri tubuh bilateral. Jika diambil garis memotong dari depan ke belakang, akan terlihat bagian tubuhnya sama atau seimbang kiri dan kanan. Hewan dengan simetri tubuh ini, memiliki sisi puncak atau oral dan sisi dasar atau aboral. Juga memiliki sisi atas atau dorsal dan sisi bawah atau ventral, sisi kepala atau anterior dan sisi ekor atau posterior serta sisi samping atau lateral.

c. Simetri radial
Hewan memiliki lapisan tubuh melingkar atau bulat merupakan hewan dengan bentuk tubuh simetri radial. Bentuk tubuh seperti ini hanya memiliki dua bagian yaitu bagian puncak atau oral dan bagian dasar atau aboral. Hewan ini disebut radiata.

3. Lapisan Tubuh
a. Hewan diploblastik
Hewan tipe ini hanya memiliki 2 lapisan sel tubuh. Lapisan luar disebut ektoderma dan lapisan dalam disebut endoderma.

b. Hewan triploblastik
Hewan triploblastik merupakan hewan yang memiliki 3 lapis sel tubuh. Lapisan terluar disebut eksoderma yang akan berkembang menjadi epidermis dan system saraf dan lapisan tengah disebut mesoderma yang akan berkembang menjadi kelenjar pencernaan dan usus serta lapisan terdalam disebut endoderma yang menjadi jaringan otot.

4. Rongga Tubuh
Khusus bagi hewan triploblastik, masih ada lagi struktur bentuk tubuhnya berdasarkan rongga yang dibagikan lagi kedalam 3 kelompok yaitu :

a. Aselomata
Hewan dengan tipe rongga aselomata merupakan hewan yang bertubuh padat yang tidak memiliki rongga antara usus dengan tubuh terluarnya.

b. Pseudoselomata
Hewan dengan tipe rongga ini memiliki rongga dalam saluran tubuh (pseudoselom). Rongga tersebut berodo cairan yang memisahkan alat pencernaan dan dinding tubuh terluar.

c. Selomata
Hewan berongga satu ini berisi cairan dan mempunyai batas yang berasal dari jaringan mesoderma. Lapisan dalam dan luar dari jaringan hewan ini mengelilingi rongga dan menghubungkan dorsal dengan ventral.

C. KLASIFIKASI KINGDOM ANIMALIA
Susunan jenis-jenis hewan menjadi kelompok-kelompok besar dan kecil dalam suatu aturan yaitu ;
Taxonomi atau sistematika mencakup klasifikasi dan nomenkelatur, aturan yang memisahkan kelompok berbagai hewan atas dasar criteria tertentu
Nomenkelatur merupakan tata cara pemberian nama pada jenis hewan atau kelompok hewan yang akan disusun dalam klasifikasi.

Pengklasifikasian kingdom animalia yaitu Vertebrata (memiliki tulang belakang) dan Avertebrata (tidak memiliki tulang belakang). Mari kita bahas satu persatu.

a. Vertebrata
Vertebrata merupakan subkingdom animalia yang memiliki susunan ruas-ruas tulang belakang atau vertebrae.  Vertebrata diklasifikasikan berdasarkan kulit yang menutupi tubuhnya, reproduksi, cara menjaga suhu tubuh dan anggota badannya. Umumnya memiliki tubuh simetri bilateral, rangka dalam, dan berbagai organ tubuh. Vertebrata telah memiliki organ tubuh lengkap. Dalam subkingdom vetebrata, terdapat 5 kelas yaitu ;

1. Pisces (ikan)
PISCES
Habitat ikan memiliki  habitat di air dengan alat pernafasan berupa insang. Alat gerak ikan berupa sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip. Beberapa ikan bahkan memiliki tentakel dibagain anterior atau depan. Reproduksi pada ikan dengan bertelur, juga memiliki sepasang ginjal kiri dan kanan yang bertugas membuat zat sisa, dan memiliki sistem saraf pusat tepi. sistem peredaran darah pada ikan adalah sistem peredaran darah tertutup ganda yang bergerak dari insang menuju ke jantung dan menuju seluruh tubuh lalu kembali lagi ke jantung.

System pencernaan ikan melalui organ-organ seperti dari mulut menuju lambung lalu usus halus, usus besar dan pembuangannya melalui anus. Proses penyerapan (absorbs) terjadi di usus halus. Reproduksi pisces adalah secara seksual yang membentuk telur.
2. Ampibia (hewan hidup di dua alam, air dan darat)
AMFIBI
Hewan ini dapat bertahan hidup di dua alam, seperti katak dan katak ini jika masih kecil pernapasannya menggunakan insang tetapi jika telah dewasa akan berubah dan akan menggunakan paru sehingga katak dapat hidup di dua alam yaitu darat dan air. Alat geraknya berupa sepasang kaki depan dan belakang. Tetapi ada juga yang tidak memiliki kaki (apoda) misalnya salamander cacing. Ampibia mempunyai ginjal yang bertugas mengeluarkan zat sisa. Sistem-sistem yang terjadi di tubuh katak tidak jauh beda dengan jenis ikan. Kelas ampibia dibagi menjadi 3 ordo yaitu, anura (katak dan kodok), urodela (ampibi berekor), dan apoda (ampibi tak berkaki).
3. Reptilian (hewan melata)
REPTIL
Dalam bahasa latin, reptilian artinya melata. Reptilian memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat tanduk (keratin). Sisik berfungsi mencegah kekeringan. Sebagian besar reptile memiliki anggota tubuh berjari lima dengan cakar yang kuat tetapi ular menggunakan ototnya untuk bergerak, bernapas dengan paru-paru, jantungnya beruang tiga atau empat, menggunakan energy lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan poikiloterm, fertilisasinya internal, menghasilkan telur sehingga tergolong ovipar dengan telur bercangkang.

Bangsa kura-kura mempunyai cangkai perisai yang keras disebut dengan karapaks (bagian atas) dan plastron (bagian bawah). Pernapasannya menggunakan paru-paru, faring dan kloaka tergantung jenisnya.  System ekskresinya menggunakan ginjal, kulit, kloaka dan hati. Makanannya dicerna melalui esofugus menuju lambung lalu usus halus rectum dan kloaka. Reproduksinya bersifat ovipar. Peredarannya dengan system peredaran darah ganda dengan jantung yang memiliki 2 ruang yaitu serambi dan bilik , namun sekat antara serambi masih bercampur darahnya.

Reptilian juga dibagi kedalam beberapa kelas yaitu chelonian atau Testudines (reptilia bercangkang), squamata atau lepidosauria (reptilian dengan kulit bersisik), crocodile (bangsa buaya).
4. Aves (unggas)
AVES
Aves atau segala macam jenis unggas memiliki ciri khusus yaitu seluruh tubuh terlindung bulu. Anggota gerkanya berupa sayap dan kaki dengan cakar yang kuat, berdarah panas, tidak mempunyai gigi, mulut berupa paruh, berkembang biak dengan bertelur dan jantung terdiri atas 4 ruang. System sarafnya lebih komplek dengan tambahan saraf pusat. System ekskresinya melibatkan ginjal, kulit, kloaka dan hati. Respirasi aves menggunakan organ paru-paru, faring dan kloaka. Pembagian kelas aves yaitu Casuariformes (bangsa burung berjalan), Columbiformes, Psittaciformes, dan Galliformes.
5. Mamalia (hewan menyusui)
MAMALIA
Mamalia merupakan hewan yang memiliki kelenjar susu sebagai sumber makanan anaknya. Mamalia juga hewan berdarah panas. Alat gerak mamallia yaitu tangan dan sepasang anggota gerak bawah (kaki). Sarafnya terdiri dari otak dan sum sum lanjutan, sedangkan sum-sum tulang belakang terletak dalam ruas-ruas tulang belakang. Reproduksi mamalia dengan proses fertilisasi internal dan bersifat ovovivipar. Alat alat pernapasannya adalah mulut/hidung, trakea, bronchus, bronchioles dan paru-paru.
b. Avertebrata
1. Porifera (Hewan Berpori)
PORIFERA
Porifera atau bahasal latinnya porus yang artinya pori dan fer yang artinya membawa. Porifera juga disebut spons merupakan hewan multiseluler yang paling sederhana. Porifera hidup secara heterotrof. Makanannya adalah bakteri dan plankton. Makanan yang masuk ke tubuhnya dalam bentuk cairan sehingga porifera disebut juga sebagi pemakan cairan. Habitat porifera umumnya dilautan.

Cirri-ciri morfologinya adalah tubuhnya berpori (ostium), tubuhnya asimetri atau tidak beraturan meskipun ada beberapa yang simetri radial. Umumnya berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk atau tumbuhan.

Cirri anatominya antara lain memiliki tiga tipe saluran air yaitu askonoid (pori berhubungan langsung ke spongeosol), sikonoid (pori dihubungkan dengan saluran bercabang dengan spongeosol), dan leukonoid (porinya banyak serta bercabang-cabang membentuk rongga-rongga kecil) serta cara pencernaannya secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit.
Struktur tubuh porifera dapat dilihat pada gambar berikut :

Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual.dimana aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas dan gemmule. Gemmule disebut juga tunas internal.gemmule dihasilkan menjelang musim dingin di dalam tubuh porifera yang hidup di air tawar, sedangkan aseksual dengan pembentukan gamet. Beberapa jenis porifera seperti spongia dan hippospongia dpat digunakan sebagi spons mandi. Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi sebagi obat penyakit kanker dan penyakit lainnya.
2. Coelenterata (Hewan Berongga)
COELENTERATA
Coelenterata merupakan hewan berongga yang disebut sebagai gastrovaskular yang bertugas sebagi usus dan pengedar zat makanan. Hidupnya di lautan dan memiliki tentakel penyekat yang disebut nematocyst. Tentakel berfungsi menangkap mangsa dan memasukkannya ke dalam mulut.  Bentuk tubuhnya simetris rdial, tidak berkepala dan dindingnya terdiri dari dua lapisan yaitu epidermis dan gastrodermis. Bentuk tubuh coelenterate ada 2 macam yaitu berbentuk tabung (polip) dan payung (medusa). Reproduksinya secara aseksual dimana pembentukan tunas terjadi pada polip dan seksual dimana pembentukan gamet pada medusa. 

Klasifikasi coelenterata yaitu :
Hydrozoa (hewan air), bentuk tubuhnya selalu polip,terdiri dari Hydra (hidup di air tawar, hemafrodit, system saraf difusi atau sel saraf tersebar) dan Obelia Geniculata (hidup di laut, bermetagenesis, hidup berkoloni).
Scyphozoa (hewan mangkuk), bentuk tubuhnya selalu medusa, alat kelaminnya terpisah. Contohnya ubur-ubur.
Anthozoa (hewan bunga), bentuknya polip, meliputi anemone laut dan karang.

Coelenterata jenis ubur-ubur dapat diolah menjadi tepung dan menjadi bahan kosmetik, sebagai bahan makanan. Coelenterate jenis karang bisa juga menjadi penghalang dan dapat melindungi pantai dari aberasi air laut juga tempat persembunyian dan perkembangbiakan ikan.
3. Platyhelminthes (Cacing Pipih)
Platyhelminthes memiliki bentuk tubuh bulat pipih, bilateral simetris dan lunak, tidak memiliki system peredaran darah dan hemafrodit. Alat pencernaannya belum sempurna dengan satu lubang yaitu mulut. Bersifat tripoblastik dimana tubuh terdiri atas endoterm eksoderm dan mesoderm. 
Kelas platyhelminthes yaitu :

Tubellaria (cacing bulu getar), hidupnya di air tawar, jernih, dan mempunyai faring yang dapat dijulurkan untuk menangkap makanan. Contohnya planaria.

Trematoda (cacing hisap), merupakan hewan parasit yang memiliki alat penghisap. Contoh speciesnya dalam darah yaitu Schistostoma japonicum, Schistostoma mansoni, Schistostoma haematobium. Dalam hati yaitu Fasciola hepatica (hati kambing), Clonorchis sinensis (hati manusia). Dalam usus fasciola buski, dalam paru-paru paragonimus westermani.

Cestoda (cacing pita), khusus sebagai parasit pada vertebrata. Cirinya tubuhnya bersegmen-segmen (proglotid), kepalanya memiliki alat penghisap, tidak memiliki mulut dan alat pencernaan. Penyerapan makanannya oleh seluruh permukaan tubuh. Contohnya ; taenia saginata, taenia solium.

Pada umumnya platyhelminthes merugikan, karena menjadi parasit bagi manusia maupun hewan kecuali planaria yang dapat dimanfaatkan untuk makanan ikan.
4. Nemathelminthes (Cacing Giling)
NEMATHELMINTHES
Nemathelminthes merupakan jenis cacing yang hidup bebas sebagai parasit. Tubuhnya berbentuk built panjang, tertutup lapisan lilin, tidak bersegmen, simetris bilateral. Memiliki mulut, anus tidak berkaki dan silium. Kosmopolit atau terdapat di laut, air tawar, darat, kutub hingga tropis. Tidak memiliki jantung dan peredaran darah tetapi memiliki cairan mirip darah. Contohnya Ascaris megalocephala cacing perut pada kuda, Ascaris suilae cacing perut pada babi, Ancylostoma duodenale cacing tambang.
5. Annelida (Cacing Gelang)
ANNELIDA
Merupakan hewan hemafrodit, memiliki segmen seperti cincin, tripoblastik selomata, simetri nilateral, memiliki system pencernaan yang lengkap dan bentuknya simetri bilateral.
Klasifikasi annelida yaitu polichaeta (cacing berambut banyak), oligochaeta (cacing berambut sedikit), dan hirudinea (cacing tidak berambut) seperti lintah.
6. Mollusca (Hewan Lunak)
MOLLUSCA
Mollusca merupakan hewan bertubuh lunak dan bersifat kosmopolit (terdapat diaman-mana). Molusca sudah memiliki system pencernaan, peredaran, pernapasan, ekskresi, saraf, otot dan reproduksi yang terbungkus dalam suatu mantel. Mantel ini mengekskresikan zat membentuk cangkang. Pembagian klasifikasinya yaitu pelecypoda, chepalopoda, gastropoda.

Molusca bersifat menguntungkan bagi manusia yaitu dapat dimakan sebagian dan untuk hiasan (mutiara, tiram). Tetapi ada juga yang bersifat merugikan seperti Tredo navalis (pengebor kayu di air asin), Limnaea trunchatula (penyebab penyakit fasciolosis pada ternak), Helix aspera (perusak tanaman budi daya).
7. Arthropoda (Hewan Kaki Berbuku-Buku)
ARTHROPODA
Arthropoda umumnya mempunyai antenna sebagai alat peraba, mata oselus dan mata majemuk yang terdiri atas banyak omatidium. Tubuhnya beruas-ruas kepala, dada dan perut. Bentuk simstris bilateral dengan rangka luar dari zat kitin. System organnya lengkap. Alat pernafasannya berupa trakea dan system sarafnya berupa system saraf  tangga tali. Beralat kelamin terpisah dengan pembuahan internal dan perkembangan hidupnya mengalami metamorphosis. Klasifikasi arthropoda yaitu crustacean (golongan udang dan kepiting), arachnida (golongan laba-laba), myriapoda (golongan lipan), insecta (serangga).

Peran menguntungkan dari arthropoda yaitu insect terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga, dapat dibudidayakan,dapat menghasilkan sutra, untuk dimakan, dan merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan.

Selain memiliki peran menguntungkan, arthropoda juga memiliki sifat merugikan seperti  menularkan beberapa macam bibit penyakit, merusak tanaman budidaya manusia, parasit pada manusia, dapat merusak bahan bangunann dan lainnya.
8. Echinodermata (Hewan Berkulit Duri)
ECHINODERMATA
Echinodermata memiliki duri tumpul atau runcing memiliki system ambulakral, system saraf, system pencernaan, respirasi dengan insang pada ringga tubuh. Reproduksi seksual secara eksternal dapat beregenerasi. Klasifikasi dibedakan menjadi 5 kelas yaitu asteroidea (bintang laut), ophiusoidea (bintang ular), echinoidea (landak laut), holothuroidea (mentimun laut) dan crinoidea (lilia laut).

Echinodermata menguntungkan manusia, selain untuk bahan makanan juga sebagai  bahan penelitian. Juga dapat merugian karena beberapa jenis merupakan predator molusca yang dimanfaatkan manusia.
Artikel Penunjang : Echinodermata : Pengertian, Ciri, Klasifikasi
Dalam:

Share:


Anda Juga Bisa Baca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar