Syarat Terjadinya Interferensi Cahaya


Pada halaman ini akan dibahas mengenai Syarat Terjadinya Interferensi Cahaya. Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.
Interferensi terjadi ketika dua gelombang dating bersama pada suatu tempat. Ada dua syarat yang harus dipenuhi oleh dua sumber cahaya agar menghasilkan interefensi yang dapat di amati.
  • Kedua sumber cahaya harus koheren, yaitu keduanya harus memiliki beda fase yang selalu tetap, karena itu keduanya harus memiliki frekuensi yang sama. Kedua beda fase ini boleh nol tetapi tidak harus nol
  • Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitude (simpangan maksimum) yang hamper sama. Jika tidak interferensi yang dihasilkan kurang kontras
Bagaimana cara menghasilkan pasangan sumber cahaya yang koheren? Cahaya dari dua lampu yang berbeda tidak mungkin koheren sehingga sehingga tidak dapat menghasilkan interferensi dengan pola teratur. Dua gelombang cahaya yang koheren hanya dapat diperoleh jika kita menggunakan satu sumber cahaya, kemudian membaginya menjadi dua sumber cahaya. Prinsip seperti ini yang digunakan oleh Fresnel dan Thomas Young untuk memperoleh dua sumber cahaya koheren. Perbedaan keduanya hanya terdapat pada cara yang digunakan untuk membagi satu sumber cahaya menjadi dua sumber cahaya.
Untuk menghasilkan dua sumber cahaya koheren, Young menggunakan sebuah lubang kecil (pinhole) dan dua celah sempit yang berdekatan, seperti ditunjukkan pada gambar 1(a) di bawah ini.
Gambar 1: KIRI: diagram skematik percobaan celah ganda Young, KANAN: pola interferensi berupa pita-pita terang dan gelap yang terlihat pada layar.
Cahaya datang pada layar pertama yang diberi celah S0 menuju layar kedua yang diberi celah S1dan S2. Gelombang cahaya yang ke luar dari S1 dan S2berasal dari satu sumber cahaya (S0) sehingga kedua celah ini berlaku sebagai pasangan sumber cahaya koheren.
Cahaya dari sumber S1 dan S2menghasilkan interferensi dengan pola teratur pada layar. Pola interferensi terdiri atas pita-pita terang dan gelap yang silih berganti, gambar 1(b). Pola garis terang (pita terang) terjadi jika cahaya dari kedua celah mengalami interferensi maksimum (konkruktif). Sedangkan garis gelap (pita gelap) terjadi jika cahaya dari kedua celah mengalami interefrensi minimum (deskruktif).
Untuk menghasilkan dua sumber cahaya koheren, Fresnel menggunakan dua buah cermin datar yang diletakkan sedemikian rupa sehingga permukaan kedua cermin membentuk sudut hamper 1800 (lihat gambar 2). Suatu sumber cahaya monokromatik dipancarkan melalui celah S. Sinar ini kemudian dipantulkan cermin I membentuk bayangan maya S1,  dan dipantulkan oleh cermin II membentuk bayangan maya S2. Sumber cahaya S1dan S2 berasal dari satu sumber cahaya (yaitu S) sehingga keduanya merupakan sumber cahaya yang koheren.
Gambar 2: Percobaan Cermin Fresnel
Dalam:

Share:


Anda Juga Bisa Baca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar