Pada halaman ini akan dibahas mengenai Cara Mudah Menentukan Pereaksi Pembatas. Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.
Menentukan zat yang berperan sebagai pereaksi pembatas bukanlah pekerjaan mudah bagi sebagian siswa. Bahasan ini memang sifatnya akan menjadi sangat matematis karena semua melibatkan prasyarat kemampuan berhitung seperti menyetarakan persamaan reaksi dan kemampuan berhitung dasar lainnya. Di banyak sekolah dengan siswa berkamampuan hitung rendah ini jadi masalah serius. Sementara ini pelajaran kimia terus berlanjut. Pada bab ini akhirnya guru kimia beralih peran sebagai guru matematika. Apa boleh buat. Maunya belajar kimia tetapi kemampuan hitungan seperti tadi juga menjadi keharusan untuk menjadi dasar bab-bab berikutnya. Ada beberapa langkah yang harus diikuti agar dapat dengan mudah menentukan pereaksi pembatas itu yang mana.
Reaksi antara 9 mol H2A dengan 2 mol B(OH)3 yang menghasilkan B2A3 dan H2O.
Tentukan mana zat yang berperan sebagai pereaksi pembatas, zat apa yg bersisa dan hitunglah sisa-nya.
Penyelesaian Soal:
Dari tabel itu nampak bahwa zat yang habis dalam proses pembentukan hasil reaksi adalah B(OH)3 dan yang bersisa adalah H2A sebanyak 6 mol.
Untuk soal-soal sejenis dapat dicoba diselesaikan dengan Kalkulator Penentu Pereaksi Pembatas.
Berikut ini adalah alat hitung untuk penentuan perekasi pembatas secara umum. Silakan masukkan input jumlah zat awal (mol) untuk pereaksi dan masukkan koefisien zat yang terlibat dalam reaksi setelah disetarakan jumlah atom-atomnya. Gunakan tanda titik sebagai tanda desimal. Jika ingin menggunakan angka baru sila hapus dan gantikan dengan angka-angka yang baru.
Demikian semoga dapat membantu dalam mempelajari pereaksi pembatas. Pastikan menjawab sendiri lebih dahulu kemudian dicocokkan dengan kalkulator di atas. Terima kasih.
- Setarakan jumlah atom-atom antara ruas kiri dengan ruas kanan pada persamaan reaksi.
Jika kesulitan dibagian ini coba menggunakan cara ini dalam menyetarakan jumlah atom-atom dalam suatu persamaan reaksi. - Bagilah jumlah zat (mol) awal dengan koefisien zat yang sudah disetarakan
- Dari langkah 2, hasil bagi yang lebih kecil akan digunakan sebagai pengali dengan koefisien reaksi setiap zat, ini disebut sebagai jumlah zat yang bereaksi.
- Selisih antara jumlah zat awal dengan jumlah zat yang bereaksi akan digunakan untuk menentukan zat yang habis bereaksi (tidak bersisa). Jika selesihnya 0 (jumlah zat awal = jumlah zat bereaksi) inilah yang sebagai pereaksi pembatas.
Reaksi antara 9 mol H2A dengan 2 mol B(OH)3 yang menghasilkan B2A3 dan H2O.
Tentukan mana zat yang berperan sebagai pereaksi pembatas, zat apa yg bersisa dan hitunglah sisa-nya.
Penyelesaian Soal:
No | Reaksi | H2A | + | B(OH)3 | → | B2A3 | + | H2O |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
0 | Jumlah zat awal | 9 mol | 2 mol | 0 | 0 | |||
1 | Koefisien setara | 3 | 2 | 1 | 6 | |||
2 | $\frac{Jumlah~zat~awal}{Koefisien}$ | 9/3 =3 | 2/2 = 1 | - | - | |||
3 | Jumlah zat bereaksi | 3 mol | 2 mol | 1 mol | 6 mol | |||
4 | Jumlah zat tersisa | 6 mol | 0 | 1 mol | 6 mol |
Dari tabel itu nampak bahwa zat yang habis dalam proses pembentukan hasil reaksi adalah B(OH)3 dan yang bersisa adalah H2A sebanyak 6 mol.
Untuk soal-soal sejenis dapat dicoba diselesaikan dengan Kalkulator Penentu Pereaksi Pembatas.
Berikut ini adalah alat hitung untuk penentuan perekasi pembatas secara umum. Silakan masukkan input jumlah zat awal (mol) untuk pereaksi dan masukkan koefisien zat yang terlibat dalam reaksi setelah disetarakan jumlah atom-atomnya. Gunakan tanda titik sebagai tanda desimal. Jika ingin menggunakan angka baru sila hapus dan gantikan dengan angka-angka yang baru.
Demikian semoga dapat membantu dalam mempelajari pereaksi pembatas. Pastikan menjawab sendiri lebih dahulu kemudian dicocokkan dengan kalkulator di atas. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar