Seni : Pengertian, Sejarah, Fungsi, Klasifikasi


Pada halaman ini akan dibahas mengenai Seni : Pengertian, Sejarah, Fungsi, Klasifikasi. Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.
A. PENGERTIAN SENI
Istilah seni memiliki banyak penafsiran. Istilah seni berasal dari bahasa Sansekerta, yakni “sani” yang artinya pemujaan, persembahan dan pelayanan yang berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian. Namun menurut ilmu Eropa, istilah seni berasal dari kata “art” yang berarti visual yaitu suatu media yang melakukan kegiatan tertentu.
Namun, seiring perkembangan zaman, para ahli sastra memiliki gagasan tersendiri mengenai istilah seni. Berikut ini pendapat beberapa ahli terkait pengertian seni, meliputi:
  • Aristoteles, seni merupakan suatu bentuk pengungkapan dari tiruan dari alam dan tidak pernah menyimpang.
  • Eric Ariyant, seni merupakan suatu bentuk karya dari kegiatan rohani atau aktivitas batin yang dapat menarik minat orang alin untuk melihat atau mendengarkannya.
  • Immanuel Kant, seni merupakan impian karena rumus tidak dapat mengikhtiarkan kenyataan.
  • Ki Hajar Dewantara, seni merupakan hasil keindahan yang dapat mengerakkan perasaan indah bagi yang melihatnya, sehingga tindakan manusia yang dapat menimbulkan perasaan indah itu seni.
  • Leo Tolstoy, seni merupakan ungkapan perasaan pencipta kepada penikmat agar dapat merasaka apa yang pelukis rasakan.
  • Sudamarji, seni merupakan ungkapan batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume dan gelap terang.
Meskipun terdapat perbedaan gagasan para ahli terkait seni, pada dasarnya prinsip seni yang dikemukakan oleh para ali memiliki maksud dan tujuan yang sama yaitu seni merupakan suatu karya hasil cipta manusia yang memiliki unsur estetika baik berdasarkan imajinasi ataupun tiruan alam yang bertujuan membangkitkan perasaan orang lain.
Pengertian, Sejarah, Fungsi dan Jenis Seni
PENGERTIAN, SEJARAH, FUNGSI DAN JENIS SENI
B. SEJARAH SENI
Para ahli meyakini bahwa seni ataupun karya seni sudah ada sejak 60.000 tahun yang lampau dibuktikan dengan adanya lukisan berupa torehan torehan pada dinding-dinding gua Perancis Selatan menggunakan warna menggambarkan kehidupan manusia purba.
Di Indonesia sendiri, perkembangan seni sudah ada sejak zaman prasejarah yang dimulai dengan adanya seni rupa. Perkembangan seni pada zaman prasejarah dibagi menjadi dua periodesasi zaman, yaitu
1. Zaman Batu
Perkembangan seni pada zaman batu diyakini dengan adanya penemuan batu tua yang dikenal dengan istilah poleotikum yang kemudian disusul dengan ditemukannya batu tengah (meseolitikum), batu muda (neolitikum), dan batu besar (megalitikum). Contohnya kapak genggam (batu tua), batu penggiling (batu tengah), kapak persegi (batu muda), menhir (batu besar).

2. Zaman Logam
Zaman logam di Indonesia dimulai sejak tahun 500 SM, sejak masuknya kebudayaan Indo-Cina ke Indonesia. Perkembangan seni di zaman logam diyakini dengan adanya penemuan beberapa perunggu sepeti kapak perunggu, bejana perunggu, dan gendering perunggu.

3. Zaman Hindu-Budha
Dimulainya zaman ini merupakan tanda berakhirnya zaman prasejarah memasuki zaman sejarah. Hal ini dibuktikan dengan penemuan tulisan berupa prasasti dan candi berisi peristiwa atau upacara tertentu yang dilakukan di lingkungan kerajaan. Zaman ini juga dikenal dengan zaman klasik.

4. Zaman Modern
Akhir zaman Hindu-Budha, merupakan awal masuknya zaman modern. Pada zaman ini perkembangan karya seni bersifat fleksibel tidak bertumpu pada kaidah seni warisan leluhur. Perkembangan seni di zaman ini terbagi dalam beberapa periode, yakni:
a. Masa perintisan
Masa ini diperjuangkan oleh Raden Shaleh, putra seorang bangsawan yang melukis dengan corak tulisan berupaya menuju seni rupa berbasis modern. Karya beliau salah satunya ialah lukisan antara hidup dan mati.

b. Masa Indie Mooi
Masa ini berlangsung sekitar tahun 1878. Indie Mooi merupakan pelukis yang melukis objek bersifat naturalistik dan hanya menyenangkan secara visual namun miskin kreativitas. Hal ini dikarenakan mereka berada dalam peperangan sengit antara Napoleon di Eropa yang tak kunjung padam. Salah satu lukisannya ialah gadis Thailand.

c. Masa cita nasional
Pada masa ini, seniman Indonesia berupaya mencari identitas kesenian Indonesia. Pada masa ini didirikan organisasi bernama PERSAGI (Persatuan Ahli-ahli Gambar Indonesia) dengan tujuan mengembangkan seni lukis di kalangan bangsa Indonesia dengan memberikan kebebasan dalam penumpahan isi jiwa dan hati tanpa menetapkan aturan terhadap teknis yang dipakai.

d. Masa pendukung Jepang
Jepang turut andil dalam perkembangan seni di Indonesia melalui sebuah kelompok lukis yang didirikannya yaitu Keimin Bunka Shidoso sebagai propaganda pembentuk ke kaisaran di Asia Timur Raya. Kemudian, tokoh 4 serangkai (Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, KH. Mas Mansyur) Indonesia juga membentuk sebuah oranisasi bernama PUTRA (Pusat Tenaga Rakyat) yang dibubarkan Jepang pada Tahun 1994.

e. Masa pasca kemerdekaan
Untuk mendukung perkembangan seni, pada zaman ini dibentuk berbagai organisasi di bidang seni, diantaranya SIM (Seniman Indonesia Muda), Taman Siswa, Pelukis Rakyat yang kemudian ketiga bergabung membetuk organisasi ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia).

f. Masa pendidikan formal
Mulai melebarkan sayap, Indonesia banyak meresmikan pendidikan seni untuk melahirkan para seniman berbakat antara lain ASRI, Guru Gambar, Balai Perguruan Tinggi, ITB, dan lainnya.

g. Masa seni rupa baru di Indonesia
Zaman ini dimulai pada tahun 1974 dengan bermunculannya berbagai kelompok baru dari seniman muda. Zaman ini merupakan awal pencetus lahirnya berbagai macam seni di Indonesia seperti sekarang ini.

C. MACAM MACAM JENIS SENI
Pada dasarnya, terdapat lima cabang seni yang utama yaitu:
1. Seni Rupa
Seni rupa merupakan salah satu cabang seni yang menghasilkan objek secara kasat mata, artinya dinikmati dengan indera penglihatan dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini dapat diperoleh melalui pengolahan unsur-unsur seni rupa, meliputi unsur titik, garis, bidang, bentuk, warna, ruang, tekstur, dan juga gelap terang. Pengolahan harmonis unsur-unsur ini akan tercipta hasil karya rupa yang memiliki nilai estetis.
Ditinjau berdasarkan kegunaanya, seni rupa dapat dibedakan menjadi dua yakni:
  • Seni rupa murni, merupakan seni rupa yang penciptaanya semata mata hanya untuk dinikmati nilai keindahannya dan dibuat berdasarkan kreatifitas dan ekspresi pribadi seniman. Misalnya kaligrafi.
  • Seni rupa terapan, merupakan seni rupa yang selain diciptakan untuk dinikmati nilai keindahannya namun juga difungsikan dalam kehidupan. Misalnya poster, keramik, senjata, dan lainnya.

2. Seni Musik
Seni musik merupakan jenis seni yang dimanfaatkan seniman untuk meluapkan perasaanya melalui vokal suara disertai iringan instrumen tertentu. Untuk terciptanya bunyi yang harmonis, maka harus adanya kombinasi yang baik dari unsur-unsur seni musik yang meliputi melodi, irama, birama, tangga nada, tempo, dinamik, timbre, dan juga ekspresi.

Makin banyaknya penikmat musik, aliran seni musik pun semakin banyak. Berikut ini beberapa jenis aliran seni musik:
a. Pop (Populer)
Jenis musik yang paling populer. Berkembang pada tahun 1950-an dan merupak bentuk modern dari rock and roll.

b. Rock
Jenis musik ini berkembang dari pengaruh musik blues, jazz, klasik, dan lainnya pada tahun 1950-an. Jenis musik rock berasal dari AS dan penyajiannya fokus pada gitar listrik.

c. Dangdut
Aliran musik ini berasal dari Melayu dan berkembang sekitar tahun 1940-an. Jenis musik ini merupakan musik andalan di Indonesia.

d. RnB
Jenis musik ini merupakan genre yang cukup populer pada tahun 1940 di Afrika-Amerika. Satu band RnB biasa dilengkapi dengan satu atau dua gitaris, vokalis, saxophone, bass, dan drum.

e. Hip Hop
Aliran musik yang terdiri dari irama dan bergaya, biasanya terdapat rap dan vokal ritmis. Dalam pertunjukannya, vokalis tampil dengan vokal jenis musik pada umunya tetapi ritme yang berbeda.

f. Country
Jenis musik country berkembang di AS selatan dan Georgia pada tahun 1920. Karaketristik musik ini ialah menggunakan instrumen string dan koboi.

g. Blues
Jenis musik ini khas dengan lirik awalnya yang hanya terdiri dari satu baris yang diulang 4 kali. Jenis musik blues berkembang pada abad ke-19 di Afrika-Amerika.

h. Jazz
Aliran musik ini memiliki alunan yang merdu dan  berkembang pada akhir abad ke-19 di Afrika-Amerika. Jenis musik ini mendapatkan pengaruh besar dari budaya Afrika Barat dan Eropa.

i. Klasik
Jenis musik klasik sudah ada sejak abad ke-11 dalam tradisi musik Barat. Tokoh jenis musik ini yang terkenal ialah Beethoven.

j. Reggae
Jenis musik ini berkembang dari pengaruh jenis musik jazz dan RnB. Elemen yang paling membedakan reggae dengan jenis musik lain ialah ritme offbeat yang berasal dari gitar ataupun piano. Jenis musik ini berasal dari Jamaika pada akhir tahun 1960-an.

k. Elektronik
Aliran musik ini sepenuhnya memanfaatkan teknologi elektronik dalam penyajiannya, misalnya gitar listrik, organ hammound, dan lainnya.

3. Seni Teater
Seni teater merupakan seni yang berkaitan dengan lakon peran atau drama, namun dipentaskan di panggung dan disaksikan oleh penonton. Lakon peran tersebut diperankan oleh seseorang mengacu pada karakter naskah yang telah ditulis. Seni teater yang baik harus memenuhi unsur internal dan eksternalnya. Adapun unsur internal seni teater unsur yang mutlak harus ada untuk berlangsungnya sebuah teater. Unsur interna teater mencakup naskah, pemain, sutradara, pentas, properti, dan penataan. Sedangkan unsur eksternal seni teater ialah staf produksi yaitu bertanggung jawab  mengurus segala hal yang diperlukan dalam pementasan.
Pemanfaatan seni teater dalam kehidupan tidak jauh berbeda dengan seni seni lainnya, yakni sebagai sarana upacara, media ekspresi, media pendidikan, dan juga media hiburan.
Hingga saat ini, jenis-jenis teater yang dikenal meliputi:
  • Teater boneka, merupakan pementasan berbagai ragam boneka yang digerakkan dengan berbagai cara disesuaikan dengan jenis boneka apakah boneka tangan, boneka tali, dan lainnya.
  • Teater dramatik, merupakan jenis seni teater yang mementaskan suatu cerita yang bersifat realita dengan lakon peran tanpa improvisatoris.
  • Drama musikal, merupakan jenis seni teater yang dalam pertunjukannya merupakan gabungan dari seni tari, musik dan juga seni peran. Sehingga, kualitas pemain tidak hanya dinilai melalui penghayatan karakter dan untaian kalimat yang diucapkan, melainkan juga bagaimana keharmonisan lagu dan gerak tari yang dimainkan.
  • Teatrikal puisi, merupakan jenis seni teater yang mementaskan suatu karya sastra seperti puisi disertai iringan musik.
  • Teater gerak, merupakan seni yang mengedepankan gerak dan ekpresi pemainnya. Penggunaan dialog sangat minim, bahkan mungkin tidak ada. Pesan yang ingin disampaikan diupayakan terealisasi melalui gerak yang diciptakan.

4. Seni Tari
Seni tari merupakan penciptaan gerak halus tubuh berirama dan diiringi musik yang memiliki nilai estetis. Seni tari dapat dinikmati melalui indera penglihatan. Pertunjukan seni tari biasanya dimanfaatkan sebagai sarana bergaul, upacara, hiburan, penyaluran terapi, dan juga sarana hiburan.
Dalam upaya pencapaian fungsi tersebut, suatu seni tari hari memiliki unsur unsur penting, meliputi ragam gerak, iringan yang dipilih, serta busana yang dikenakan.

Berdasarkan perkembangan zaman, seni tari dapat dibedakan menjadi tiga, diantaranya:
a. Tari Tradisional
Tari tradisional merupakan jenis tarian yang sudah turun temurun, diwariskan dari zaman nenek moyang. Jenis tari ini sangat mengedepankan nilai filosofis, simbolis, dan religius. Segala aturan tari ini masih kaku bertumpu pada pedoman leluhur.

b. Tari Kreasi Baru
Tari ini merupakan pelebaran sayap dari tari tradisional yang gerakannya dipadukan dengan gerakan baru dari jenis tarian lain. Jenis tari ini biasanya dilakukan saat upacara ritual, keagamaan, adat dan lainnya.

c. Tari Kontemporer
Tari kontemporer merupakan jenis tari modern yang tidak lagi terpengaruh unsur tari tradisional. Tari ini menampilkan koreografi unik dan penuh makna. Selain itu, iringan musiknya pun bukan merupakan lagu sederhana yang lazim digunakan melainkan menggunakan program musik komputer dan masa mini. Tak khayal, penikmat yang ingin menikmati jenis seni ini harus berwawasan luas.

5. Seni Sastra
Seni sastra merupakan salah satu seni yang dapat dinikmati secara audio-visual. Seni sastra merupakan hasil daya kreasi manusia yang menonjolkan keindahan tutur kata dan cerita. Ungkapan kata-kata indah tersebut dapat dituliskan ataupun disuarakan. Keindahan dalam seni sastra dapat dipengaruhi oleh unsur intrinsik dan ekstriksiknya. Adapun unsur intriksi seni sastra meliputi tema, amanat, karakter, konflik, latar, plot (alur), simbol, dan sudut pandang. Sedangkan unsur ekstrinsik seni sastra dapat berupa latar belakang kehidupan penulis, cara pendang penulis, adat istiadat, situasi politik, dan juga sejarah maupun ekonomi yang berada dalam sebuah karya sastra.
Seni sastra ini sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
  • Prosa, karya sastra yang sifatnya bebas mengikuti kemauan sastrawan, tidak terikat dengan kaidah kesusastraan. Contohnya, novel, cerbung, cerpen, dan lainnya.
  • Puisi, karya sastra yang memiliki aturan baku sehingga cenderung kaku dan kurang berkembang dibandingkan prosa. Contohnya, pantun, puisi lama, gurindam dan lainnya.

Penyajian seni sastra banyak dimanfaatkan dalam penyampaian pesan moral, penyampaian kritik, sarana pendidikan, dan juga melestarikan budaya.
Jika ditinjau berdasarkan indera penserapannya, seni dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
1. Seni Audio
Seni audio merupakan jenis seni yang dinikmati melalui indera pendengaran. Contohnya seni musik, drama dan puisi di radio, dan lainnya.

2. Seni Visual
Seni visual merupakan seni yang dinikmati melalui indera penglihatan. Seni visual ini juga dikenal dengan istilah seni rupa. Contohnya lukisan, poster, gambar ilustrasi, dan lainnya.

3. Seni Audio-Visual
Seni audio visual merupakan jenis seni kombinasi, yakni dapat dinikmati dengan indera pendengaran maupun penglihatan. Contohnya seni drama, seni teater, film, dan lainnya.
Pengertian, Sejarah, Fungsi dan Jenis Seni
SENI
C. FUNGSI SENI
Secara umum, seni memiliki dua fungsi yaitu fungsi individu dan fungsi sosial. Berikut ini uraian lebih rinci terkait fungsi seni:
1. Fungsi Individu
Seni sebagai fungsi individu, artinya pemanfaatan seni untuk kebutuhan perseorangan atau individu itu sendiri. Seni sebagai fungsi individu dibedakan lagi menjadi dua, yaitu:

a. Pemenuhan kebutuhan fisik
Sebagai makhluk homofaber, manusia memiliki hak untuk mempergunakan benda atau bahan untuk mendapat nilai estetis. Inilah maksud seni sebagi pemenuhan kebutuhan fungsi fisik, artinya manusia memenuhi kebutuhannya salah satunya melalui seni pakai yang berhubungan dengan fisik. Misalnya, busana, rumah, perabot, dan lainnya.

b. Pemenuhan kebutuhan emosional
Manusia memiliki sisi emosional yang bervariasi, tergantung pada pangalaman hidupnya. Varian emosional itu dapat dirasakan karena adanya dorongan emosional di dalam dirinya. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan emosional, manusia membutuhkan dorongan dari dalam dirinya berupa rasa menyenangkan dan puas. Dalam upaya pemenuhan itu lah seni dimanfaatkan, dimana sebagai pemenuhan kebutuhan didapat melalui seni murni baik dari segi pembuat maupun penikmat. Misalnya, novel, tari, film, dan lainnya.

2. Fungsi Sosial
Seni sebagai fungsi sosial artinya seni dimanfaatkan untuk orang banyak dala waktu yang relatif bersamaan. Adapun beberapa fungsi sosial seni, meliputi:
a. Fungsi religi/keagamaan
Dalam pergelaran upacara kegamaan dan adat, seni memberikan peran khusus dalam  menambah kesakraltan suatu upacara. Misalnya penggunaan alat musik gamelan dalam upacara ngaben di Bali.

b. Fungsi rekreasi/hiburan
Seni sebagai fungsi rekreasi artinya seni dapat dijadikan sarana untuk menghilangkan kejenuhan, kesedihan, dan rasa bosan. Misalnya menyaksikan pergelaran teater, drama komedi dan lainnya.

c. Fungsi komunikasi
Seni sebagai fungsi komunikasi berperan dalam penyampaian pesan, nasehat ataupun kritik terhadap sesuatu. Misalnya melalui pementasan sebuah teater, ilustrasi gambar melalui poster, penyampaian pesan atau nasehat melalui sebuah lagu, dan lainnya.

d. Fungsi pendidikan
Seni memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan, mulai dari pengenalan lagu kebangsaan, musik tradisional, poster ilmiah, film ilmiah atau dokumenter, dan lainnya.

e. Fungsi kesehatan
Seni musik merupakan seni yang memiliki peran utama dalam kesehatan. Terapi mendengarkan musik pada pasien penyandang autisme dan gangguan psikologis terbukti efektif. Hasil penelitian Siegel juga memaparkan bahwa musik klasik akan menghasilkan gelombang alfa yang dapat membuat pasien tenang dengan merangsang sistem limbik jaringan otak. Selain itu, alat musik Gamelan juga diyakini Gregorian dapat mempertajam pikiran.

f. Fungsi artistik
Seni sebagai fungsi artistik artinya seni yang dihasilkan hanya untuk dinikmati oleh seniman itu sendiri beserta komunitasnya bukan untuk hal yang bersifat komersil (diperjualbelikan).
Dalam:

Share:


Anda Juga Bisa Baca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar