Tsunami : Pengertian, Penyebab, Tanda, Dampak, Proses


Pada halaman ini akan dibahas mengenai Tsunami : Pengertian, Penyebab, Tanda, Dampak, Proses. Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.
A. PENGERTIAN TSUNAMI
Tsunami merupakan gerakan badan air yang disebabkan perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut dapat disebabkan oleh gempa yang berasal dari bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau di laut atau meteor. Gelombang tsunami mampu merambat ke segala arah. Energi yang terdapat dalam gelombang tsunami sangatlah besar.

Tsunami terkadang dianggap sebagai gelombang air pasang. Hal tersebut karena saat mencapai daratan, gelombang ini memang lebih mirip air pasang yang tinggi daripada menyerupai ombak biasa yang mencapai pantai. Akan tetapi, sebenarnya gelombang tsunami sama sekali tidak berkaitan dengan peristiwa pasang surut air laut.

Gelombang tsunami mampu merambat ke segala arah. Di laut yang dalam, gelombang tsunami merambat dengan kecepatan  mencapai 1000 km per jam, menyamakan kecepatan pesawat terbang. 
Ketinggian gelombang di laut yang dalam hanya berkisar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terlalu terasa oleh kapal yang sedang berada di laut.Akan tetapi, ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun. Namun, ketinggiannya sudah meningkat sampai puluhan meter. 

B. PENYEBAB TERJADINYA TSUNAMI
1. Gempa di Bawah Laut
Gempa bumi yang terjadi di bawah laut merupakan penyebab paling sering terjadinya tsunami. Gerakan vertikal pada kerak bumi (gempa) dapat menyebabkan dasar laut naik atau turun secara mendadak, yang menyebabkan gangguan keseimbangan air yang ada di atasnya. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya aliran energi laut, yang ketika tiba di pantai menjadi tsunami.
Tsunami karena Gempa Bawah Laut
PENYEBAB TERJADINYA TSUNAMI
Walaupun demikian, tidak semua gempa yang terjadi di bawah laut mampu menyebabkan tsunami. Gempa bumi bawah laut yang menyebabkan terjadinya tsunami adalah gempa bumi yang memenuhi kriteria seperti berikut :
  • Pusat gempa kurang dari 30 kilometer dibawah permukaan laut
  • Gempa bumi yang berkekuatan minimal 6,5 SR
  • Gempa bumi yang diakibatkan pola sesar naik atau turun

2. Meletusnya Gunung Berapi
Tsunami Karena Meletusnya Gunung Berapi
TSUNAMI KARENA MELETUSNYA GUNUNG BERAPI
Gunung berapi banyak terdapat di seluruh penjuru dunia. Letusan dari gunung berapi mampu menyebabkan terjadinya gempa vulkanik (gempa yang terjadi karena letusan gunung berapi). Meskipun sangat jarang terjadi, tsunami yang disebabkan letusan gunung berapi berdampak sangat dahsyat. Ditambah lagi jika posisi gunung berapinya ada di bawah laut.

3. Longsor di Bawah Laut
Longsor bawah laut umumnya terjadi akibat hantaman antara lempeng benua dan lempeng samudera yang disebabkan gempa dan perubahan air laut. Keadaan ini membentuk paling laut secara tiba-tiba mempengaruhi pergerakan volume air yang mendadak. Pada skala tertentu bisa menyebabkan tsunami. Ciri-ciri tsunami yang disebabkan oleh longsor bawah laut adalah gempa yang berskala kecil tapi mampu mengakibatkan tsunami yang dahsyat.

4. Hantaman Meteor
Tsunami juga bisa terjadi akibat jatuhnya meteor ke lautan. Selain itu, meteor yang jatuh ke permukaan laut juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan lempeng di bawah laut yang menimbulkan terjadinya gempa. Hal ini jarang terjadi, akan tapi berakibat tejadinya tsunami yang sangat besar.

5. Ulah Manusia
Beberapa ulah manusia juga memungkinkan untuk merusak bumi. Misalnya, untuk menguji senjata untuk perang seperti bom nuklir. Jika pengujian tersebut dilakukan di lautan, hal ini berpotensi menimbulkan gempa di bawah laut yang berpotensi menimbulkan tsunami.

C. PROSES TERJADINYA TSUNAMI
Tsunami bisa terjadi disebabkan gangguan yang dapat menyebabkan perpindahan air dalam jumlah yang besar, seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tanah longsor atau meteorit yang jatuh menimpa permukaan bumi. Namun, 90 % tsunami disebabkan oleh gempa yang berpusat di bawah laut.

Gerakan vertikal di kerak bumi bisa menyebabkan kenaikan dasar laut atau menjatuhkan secara mendadak, yang mampu mengakibatkan gangguan keseimbangan air di dalamnya. Kondisi ini mengakibatkan aliran energi air laut, yang ketika tiba di pantai menjadi gelombang tsunami yang dihasilkan besar.

Kecepatan gelombang tsunami bergantung pada kedalaman laut tempat sumber gempa terjadi, dimana kecepatannya mampu mencapai ratusan kilometer per jam. Ketika tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi berkurang.

Di tengah, tinggi gelombang tsunami laut hanya mencapai beberapa sentimeter sampai beberapa meter. Akan tetapi, saat mencapai pantai, tinggi gelombang mampu mencapai puluhan meter karena ditambah jumlah air di sebelumnya. Ketika tsunami mencapai pantai, gelombang akan menjalar menjauhi dari garis pantai dengan jangkauan beberapa ratus meter bahkan dapat mencapai beberapa kilometer.                                  
D. TANDA – TANDA TERJADINYA TSUNAMI
  • Jika pusat gempa berada di bawah permukaan laut dan kedalamannya dangkal dan kekuatan lebih dari 6 SR, perlu diwaspadai terjadinya tsunami.
  • Jangka waktu sapuan gelombang tsunami di pesisir bisa diperkirakan berdasarkan jarak titik gempa dengan pesisir.
  • Garis pantai surut secara cepat karena gaya yang ditimbulkanoleh  pergeseran lapisan tanah. Surutnya garis pantai bisa saja sangat jauh.
  • Karena surutnya garis pantai, bisa saja tercium bau-bau yang khas seperti bau amis atau bau belerang.
  • Untuk wilayah yang memiliki jaringan pipa bawah tanah, terkadang bisa terjadi kerusakan jaringan-jaringan pipa akibat gerakan dari  permukaan tanah.
  • Sering pula perilaku binatang bisa dijadikan peringatan dini terjadinya tsunami. Sesaat sebelum terjadi tsunami di Aceh, ribuan burung panik dan segera menjauhi pantai, sementara gajah-gajah di Thailand gelisah dan juga bergerak menjauhi pantai.

E. DAMPAK YANG MUNGKIN TIMBUL SETELAH TSUNAMI
1. Dampak Positif
  • Tumbuhnya kerjasama untuk menolong korban bencana
  • Timbulnya rasa kemanusiaan
  • Mengetahui sampai kekuatan konstruksi bangunan yang telah ada serta kelemahannya sehingga bisa dilakukan inovasi baru untuk kekuatan konstruksi yang lebih baik

2. Dampak Negatif
  • Banyak terdapat kerusakan rumah dan fasilitas umum
  • Banyak menimbulkan korban jiwa
  • Muncul kekacauan ekonomi dan politik
  • Timbul penyakit

Dalam:

Share:


Anda Juga Bisa Baca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar