Tumbuhan Dikotil : Pengertian, Ciri, Struktur, Klasifikasi


Pada halaman ini akan dibahas mengenai Tumbuhan Dikotil : Pengertian, Ciri, Struktur, Klasifikasi. Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.
A. PENGERTIAN TUMBUHAN DIKOTIL
Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berbunga yang memiliki biji berkeping dua. Tumbuhan ini bijinya dilindungi oleh daun buah atau disebut karpel. Tumbuhan yang masuk ke dalam kelompok dikotil memiliki sepasang daun lembaga atau kotiledon. Daun lembaga terbentuk sudah sejak tahapan biji dengan demikian sebagian besar anggotanya memiliki bebijian yang mudah sekali terbelah menjadi dua bagian. Hal inilah yang menjadi pembeda utama antara tumbuhan dikotil dengan monokotil yang justru kepingan bijinya tunggal.
Pengertian, Ciri, Struktur dan Klasifikasi Tumbuhan Dikotil
TUMBUHAN DIKOTIL
B. CIRI CIRI TUMBUHAN DIKOTIL
  • Bunganya cenderung berwarna cerah.
  • Jumlah kelopak bunganya dua, empat, lima, atau kelipatannya.
  • Saat berkecambah bijinya terbelah menjadi dua bagian
  • Sistem akarnya tunggang dan lingkaran akarnya dapat membesar karena memiliki kambium serta tidak memiliki tudung akar.
  • Batangnya berkayu dan memiliki kambium
  • Struktur batang dikotil memiliki ikatan pembuluh (vasculler bundle).
  • Ikatan pembuluh ini terdiri dari xylem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh ayak)
  • Daunnya tidak lengkap terdiri dari tangkai, daun, dan helai daun saja. Ada yang tunggal ada yang majemuk.  Bentuk helai daun beragam, tulang daun menyirip.

C. STRUKTUR TUMBUHAN DIKOTIL
GAMBAR STRUKTUR TUMBUHAN DIKOTIL
1. Daun
Daun merupakan bagian tumbuhan yang biasanya berbentuk lembaran pipih dan berwarna hijau. Daun berfungsi sebagai tempat pembuatan makanan bagi tumbuhan melalui proses fotosintesis. Pada tumbuhan dikotil, pertulangan daun berbentuk menjari atau menyirip dan memiliki jaringan tiang. Stomata pada daun berfungsi sebagai organ penting bagi respirasi daun. Bentuknya seperti lubang-lubang kecil lonjong yang dikelilingi oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup dan hanya terdapat pada daun yang berwarna hijau. Daun memiliki stomata pada permukaannya dan memungkinkan tumbuhan melakukan pertukaran gas. Struktur daun terdiri dari:

a. Epidermis
Epidermis mengandung sel-sel kipas dan stomata. Epidermis daun juga dapat bermodifikasi menjadi trikoma yang fungsinya untuk melindungi dan memantulkan radiasi cahaya matahari.

b. Jaringan dasar
Jaringan dasar terletak diantara kedua epidermis, epidermis atas dan bawah. Mesofil merupakan daerah utama tempat fotosintesis.

c. Berkas pengangkut
Berkas pengangkut terletak pada tulang daun dan memiliki susunan seperti pada batangnya. Berkas ini merupakna gabungan dari xylem dan floem.

2. Batang
Batang merupakan bagian tumbuhan yang berada dipermukaan tanah dan berfungsi sebagai tempat tumbuhnya daun dan sarana lintasan air, mineral dan makanan. Pada bagian ujung batang dan daunnya disebut kuncup terminal, sedangkan kuncup ketiak disebut kuncup aksilar. Tumbuhan yang berkayu umumnya berbatang keras, tebal dan panjang. Permukaan batang yang tua biasanya terasa kasar dan terdapat lentisel pada tempat-tempat tertentu. Lentisel berfungsi sebagai tempat keluar masuknya gas pada tumbuhan. Jaringan penyusun batang dikotil, yaitu :

a. Epidermis
Epidermis merupakan jaringan terluar batang dan disusun oleh sel-sel hidup dengan dinding sel yang tipis. Epidermis biasanya menutupi organ tumbuhan pada tumbuhan dikotil. Selnya berbentuk balok, tipis, rapat, seta tidak memiliki ruang antar sel. Sebagian epidermis ada yang bermodifikasi menjadi sisik atau bulu yang fungsinya untuk melindungi agar tumbuhan tidak kehilangan air terlalu banyak dengan zat kitin yang ada pada batang.

b. Korteks
Letaknya ada di antara lapisan endodermis. Terdapat dua sel di korteks, yaitu kolenkim dan parenkim. Kolenkim berfungsi sebagai jaringan dasar, pengisi dan penyimpan zat. Parenkim berfungsi sebagai jaringan penunjang.

c. Endodermis
Endodermis terletak langsung di bawah lapisan epidermis. Penebalan dinding sel dari suberin dan lignin dengan bentuk pita (pita caspary) dengan irisan melintang bentuk U.

d. Kambium
Kambium merupakan pembeda tumbuhan dikotik dengan tumbuhan monokotil. Kedalam membentuk xylem dan keluar membentuk floem. Berdasarkan letaknya terdapat dua tipe kambium, yaitu:
  • Kambium vascular, yaitu cambium yang terletak di antara berkas pengangkut dan parenkim.
  • Kambium intervaskular, yaitu kambium yang terletak di antara dua berkas pengangkut.
Aktivitas kambium menyebabkan terbentuknya lingkaran tahun (annual ring). Lingkaran tahun berbentuk lapisan melingkar berselang-seling berupa garis dan berguna untuk memperkirakan umur pohon.

e. Floem
Sel penyusun floem meliputi sel-sel tapis, komponen pembuluh tapis sel pengantar, serat floem dan parenkim floem. Floem berungsi sebagai penyalur zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Floem terletak pada berkas pembuluh atau di bagian luar cambium.

f. Xylem
Sel penyusun xylem meliputi elemen trakea, serat xilem dan parenkim xilem. Xylem berfungsi sebagai penyalur air dan mineral dari akar ke daun dan terletak di bagian dalam berkas pembuluh atau ada di bagian dalam cambium.  Xilem pada tumbuhan berbunga memiliki dua tipe sel, yaitu trakeid dan unsur pembuluh. Kedua tipe sel ini merupakan sel mati.

3. Akar
Akar merupakan organ tumbuhan yang berada didalam tanah dan berfungsi menyerap air dan mineral dari tanah serta melekatkan dan sebagai pondasi agar tumbuhan tubuh tegak dan kokoh. Akar berasal dari calon akar yang terdapat pada embrio. Struktur luar akar terdiri dari batang akar, cabang akar, bulu akar dan tudung akar. Bagian paling ujung dari akar adalah titik tumbuh yang dilindungi oleh tudung akar (kaliptra) yang dibentuk oleh kaliptrogen. Pada tumbuhan dikotil, batas antar ujung akar dengan kaliptra tidak jelas. Sistem akar dikotil yang tunggang disebabkan oleh akar kecambahnya mengalami pertumbuhan terus menerus, bagian pangkal akar memiliki ukuran yang lebih besar dari bagian ujung akar utama dan meskipun tunggang, akarnya tetap memiliki cabang meskipun tidak serabut. Secara anatomi, akar tersusun oleh empat lapisan jaringan pokok, yaitu:
  • Epidermis, fungsinya sebagai penyerap air.
  • Korteks, fungsinya sebagai tempat penyimpanan zat
  • Endodermis, fungsinya untuk mengatur lalu lintas zat ke dalam pembuluh akar.
  • Silinder pusat (stele), terdiri dari perisikel, xilem dan floem.
Struktur Tumbuhan Dikotil
STRUKTUR TUMBUHAN DIKOTIL

D. KLASIFIKASI MACAM MACAM JENIS TUMBUHAN DIKOTIL
Kebanyakan dari sayur-sayuran dan buah-buahan yang kita makan berasal dari tumbuhan dikotil. Batangnya yang berkayu keras, dipakai sebagai bahan bangunan. Dan hampir keseluruhan tumbuhan pelindung merupakan tumbuhan dikotil. Dikotil adalah tumbuhan yang paling banyak jenisnya, berikut beberapa jenis dari tumbuhan dikotil ;

1. Jarak-jarakan atau Euphorbiaceae
Contoh tumbuhan dikotil pada kelompok euphorbiaceae yaitu tumbuhan jarak, ubi dan lain-lain.

2. Jambu-jambuan atau Myrtaceae
Bermacam-macam jambu buahnya bisa kita makan, juga dunnya yang dapat dijadikan obat. Selain jambu, tumbuhan yang myrtaceae ialah pohon salam yang daunnya dijadikan penyedap makanan, jamblang dan lain sebagainya yang dapat digunakan baik untuk makanan maupun obat-obatan.

3. Terong-terongan atau Solanaceae
Anggota terong-terongan banyak yang bermanfaat bagi kita, kentang misalnnya di beberapa negara dijadikan sebagai makanan pokok. Cirri-cirinya adalah, bentuknya serupa bintang, terompet atau corong. Contoh tumbuhan dikotil pada kelompok ini antara lain terong, tomat, kentang dan kecubung.

4. Polong-polongan atau Leguminoceae
Contoh tumbuhan dikotil pada kelompok ini antara lain kacang-kacangan dan pete.

5. Komposite atau Compositae
Contoh dari tumbuhan kompositae yaitu bunga matahari.

6. Rubiaceae atau kelompok kopo.
Contoh dari tumbuhan rubiaceae yaitu macam-macam kopi, bunga nusa indah, bunga kaca piring dan sebagainya.

7. Malvaceae atau kapas-kapasan
Banyak diantara anggota suku ini merupakan tanaman budidaya penting, seperti macam-macam kapas yang menghasilkan bahan sandang. Tumbuhan ini berupa terna atau perdu dan tinggal bertepi rata atau berlekuk, tulang daun menjari, bunganya besar. Contohnya, kapas, waru, kembang sepatu, sidaguri dan sebagainya.

8. Rutaceae atau jeruk
Jenis satu ini biasanya berbentuk seperti jeruk atau familinya.

9. Kaktus-kaktusan atau cactaceae
Tumbuhan gurun yang semula tumbuhan belantara amerika selatan ini telah menjadi tumbuhan yang modern. Karena buahnya enak dimakan serta bermanfaat sebagai penurun kadar gula darah, penurun kolesterol dan pencegah kanker usus. Buah ini disebut juga buah naga. Bentuk batang dari buah ini bermacam-macam, tebal berdaging dan berair atau sekulen. Daun terinduksi menjadi bulu atau rambut. Bunganya relative besar. Selain buah naga, berbagai jenis kaktus dipelihara sebagai tanaman hias.

10. Cemara-cemaraan atau causarinaceae
Umumnya batangnya berkayu, cabang-cabang muda berwarna hijau berbuku-buku. Daunnya tereduksi menjadi seperti selaput kecil dan tersusun berkarang. Semua tumbuhan yang termasuk suku ini dikenal dengan nama cemara yang merupakan tanaman hias.

11. Sirih-sirihan atau piperaceae
Hampir semua tumbuhan ini tumbuh di daerah tropika. Bentuknya terna, berkayu dan sering menempel pada inangnya dengan akr perekat. Conthnya lada dan sirih.

12. Petai-petaian atau mimosaceae
Tumbuhan ini berupa semak atau perdu, batang berduru, daun majemuk menyirip ganda, bunga majemuk berbongkol dan buah polongan. Contohnya petai, jengkol yang dapat dimakan serta sengon dan kaliandra untuk penghijauan.

E. MEKANISME REPRODUKSI TUMBUHAN DIKOTIL
1. Vegetative
Vegetative terbagi atas dua yaitu alami dan buatan. Secara alami, perkembangbiakan tumbuhan tak kawin tanpa bantuan tangan manusia untuk terjadi pembuahan atau anakan baru. Reproduksi dengan vegetatif buatan bisa dilakukan dengan merunduk, menyetek, menyambung dan mencangkok. Mencangkok dilakukan pada tanaman dikotil dengan cara membuang sebagian kulit dan kabium secara melingkar pada cabang. Kemudian daerah lukanya dibalut oleh tanah atau media lain dan diikat serta dibiarkan sampai tumbuh akar.

2. Generative
  • Alat perkembangbiakan angiospermae adalah bunga. Bunga meliputi berdasarkan perhiasan bunga dan alat kelamin bunga.
  • Perhiasan bunga meliputi kelopak dan mahkota bunga.
  • Alat kelamin bunga (alat perkembangbiakan)
Bagian sebelah dalam dari lingkaran perhiasan bunga adalah alat kelamin bunga. Bagian alat kelamin bunga terdiri dari benang sari sebagai alat pembiakan jantan dan putik sebagai alat pembiakan betina. Benang sari berada pada lingkaran sebelah luar dari putik.

Gamet betina dibentuk didalam bakal biji yang memiliki sel induk megaspore yang diploid. Sel ini akan membelah secara meosis dan dari satu sel induk kantung lembaga membentuk 4 sel yang haploid. Tiga sel akan mereduksi dan lenyap hanya satu yang berkembang. Selanjutnya sel ini membelah secara mitosis 3 kali dan terbentuklah 8 sel. Dari 8 sel ini, 3 sel akan bergerak menuju arah yang berlawanan dengan mikropil, 2 sel lainnya menjadi kandung tembaga sekunder dan 3 sel terakhir menuju ke dekat mikropil. Dari 3 sel yang terakhir ini dua menjadi sinergid fan satu sel lagi menjadi sel telur dan siap dibuahi. Putik yang sudah masak biasanya mengeluarkan cairan lengket pada ujungnya sebagai tempat melekatnya serbuk sari. Berikut proses pembentukan gamet betina;
Pembentukan Gamet Betina Tumbuhan Dikotil
PEMBENTUKAN GAMET BETINA TUMBUHAN DIKOTIL
Gamet jantan dibentuk dalam kepala sari. Pada bagian ini terdapat sel induk mikrospora yang diploid. Sel ini membelah secara meiosis 2 kali menjadi 4 sel haploid. Dan kembali membelah secara mitosis dan terbentuklah sel dengan inti vegetative, inti generative dan butit serbuk sari. Jika kepala sari membuka, maka butir serbuk sari akan keluar. Berikut proses pembentukan gamet jantan;
Pembentukan Gamet Jantan Tumbuhan Dikotil
PEMBENTUKAN GAMET JANTAN TUMBUHAN DIKOTIL
Penyerbukan atau polinasi merupakan proses awal sebelum terjadinya pembuahan. Pada angiospermae, penyerbukan adalah proses melekatnya serbuk sari di kepala putik, sedangkan pada gymnospermae merupakan peristiwa melekatnya serbuk sari pada bala biji. Lalu sel kelamin jantan dan betina akan melebur yang disebut dengan peristiwa pembuahan atau fertilisasi dan berkembang menjadi embrio. Berikut proses perkembangbiakan secara generative
Proses Perkembangbiakan Secara Generative
PROSES PERKEMBANGBIAKAN SECARA GENERATIVE
Dalam:

Share:


Anda Juga Bisa Baca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar