Batuan : Pengertian, Jenis, Proses Terbentuk


Pada halaman ini akan dibahas mengenai Batuan : Pengertian, Jenis, Proses Terbentuk. Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.
A.PENGERTIAN BATUAN
Batuan merupakan kumpulan mineral yang telah membeku. Batuan juga merupakan elemen kulit bumi yang menyediakan mineral-mineral anorganik melalui proses pelapukan dan menghasilkan tanah. Batuan mempunyai komposisi mineral, sifat-sifat fisik, dan umur yang bermacam-macam. Umumnya batuan merupakan gabungan dari dua mineral atau lebih. Mineral adalah suatu zat anorganik yang mempunyai komposisi kimia dan struktur atom tertentu. Jumlah mineral sangat banyak  jenisnya ditambah dengan jenis kombinasinya.

B. MACAM – MACAM JENIS BATUAN DAN PROSES TERBENTUKNYA
1. Batuan Beku
Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk karena adanya pembentukan magma dan lava yang membeku. Magma merupakan batuan cair dan sangat panas yang berada di perut bumi sedangkan lava merupakan magma yang mencapai permukaan bumi. Batuan beku terbagi menjadi beberapa jenis. Berikut penjelasannya.
               
a. Batu Apung
Batu apung merupakan batu berwarna keabu-abuan, berpori-pori, bergelembung, ringan, dan terapung dalam air. Batu apung terbentuk dari pendinginan magma yang berupa gelembung-gelembung gas. Batu apung berfungsi untuk mengamplas atau menghaluskan kayu. Di bidang industri, batu apung digunakan sebagai bahan pengisi (filler), isolator temperatur tinggi, dan kegunaan-kegunaan lain.
Batu Apung
BATU APUNG
b. Batu Obsidian
Batu obsidian merupakan batu yang berbentuk seperti kaca dan tidak terdapat kristal-kristal. Batu ini terbentuk dari lava permukaan yang mendingin dengan cepat. Batu ini berfungsi sebagai alat pemotong atau ujung tombak (pada zaman dahulu) dan bisa dijadikan sebagai kerajinan.
Batu Obsidian
BATU OBSIDIAN
c. Batu Granit
Batu granit merupakan batu yang terdiri dari kristal-kristal kasar, berwarna putih sampai abu-abu, dan ada beberapa yang berwarna jingga, Batuan ini banyak di temukan di pinggiran pantai atau sungai besar, atau bisa juga di dasar sungai. Batu ini terbentuk dari pendinginan magma yang terjadi secara perlahan di bawah permukaan bumi. Batu ini dapat digunakan sebagai ubin lantai.
Batu Granit
BATU GRANIT
d. Batu Basalt
Batu basalt merupakan batuan yang terdiri dari kristal-kristal yang sangat kecil, berwarna hijau keabu-abuan dan terdapat banyak lubang-lubang kecil. Batu basalt terbentuk dari pendinginan lava yanng mengandung gas akan tetapi gasnya telah menguap. Batu basalt ini berfungsi sebagai bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan, poondasi bangunan atau jalan, dan lain sebagainya.
BATU BASALT
d. Batu Diorit
Batu diorit merupakan batu yang umumnya berwarna kelabu bercampur putih atau hitam bercampur putih. Batu diorit terbentuk dari hasil peleburan lantai samudera.  Batu diorit berfungsi sebagai ornamen dinding atau pun lantai bangunan gedung. Bisa pula digunakan sebagai bahan bangunan.
Batu Diorit
BATU DIORIT
e. Batu Andesit
Batu andesit merupakan batuan yang bertekstur halus, berwarna abu-abu hijau atau sering pula merah serta jingga. Batu andesit terbentuk dari lelehan lava gunung merapi yang meletus, kemudian membeku tatkala suhu lava yang meleleh turun antara 900 sampai dengan 1.100 Derajat Celcius. Batu andesit berfungsi sebagai ornamen pengindah dinding rumah, pagar,
Batu Andesit
BATU ANDESIT
f. Batu Gabro
Batu gabro merupakan batuan yang berwarna hitam, hijau, atau abu-abu gelap, tidak terdapat rongga atau lubang udara maupun retakan-retakan di dalamnya. Mineral-mineralnya terlihat secara jelas dan mineral yang besar menunjukkan bahwa mineral tersebut terbentuk pada suhu pembekuan yang relatif lambat sehingga bentuk mineralnya tampak besar-besar. Batuan ini terbentuk dari magma yang membeku di dalam gunung. Batuan ini berfungsi sebagai bahan pelapis dinding.
Batu Gabro
BATU GABRO
2. Batuan Sedimen
Batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk karena pengendapan hasil pelapukan dan pengikisan batuan yang hanyut oleh air atau terbawa oleh tiupan angin. Endapan ini menjadi keras akibat tekanan atau terdapat zat-zat yang merekat pada bagian-bagian endapan tersebut. Batuan sedimen terbagi menjadi beberapa jenis. Berikut penjelasannya.

a. Batu Konglomerat
Batu konglomerat merupakan batuan yang terbentuk dari material kerikil-kerikil bulat, batu-batu dan pasir yang merekat satu sama lainnya. Batu konglomerat terbentuk dari bahan-bahan yang lepas karena gaya beratnya kemudian menjadi padat  dan saling terikat. Batu konglomerat berfungsi sebagai bahan pendukung bangunan (bukan bahan utama).
Batu Konglomerat
BATU KONGLOMERAT
b. Batu Pasir
Batu pasir merupakan batuan yang tersusun dari butiran-butiran pasir, umumnya berwarna abu-abu, kuning, atau pun merah. Batu pasir terbentuk dari bahan-bahan yang lepas karena gaya beratnya menjadi terpadatkan dan menjadi saling terikat. Batu pasir dapat berfungsi sebagai material penyusun gelas/kaca atau pun sebagai kontruksi bangunan.
Batu Pasir
BATU PASIR
c. Batu Serpih
Batu serpih merupakan batu yang berbau seperti tanah liat, berbutir-butir halus, berwarna hijau, hitam, kuning, merah, atau pun abu-abu. Batu serpih terbentuk dari bahan-bahan yang lepas dan halus karena gaya beratnya menjadi terpadatkan dan saling terikat. Batu ini dapat digunakan sebagai bahan bangunan.
Batu Serpih
BATU SERPIH
d. Batu Gamping (Batu Kapur)
Batu gamping merupakan batu yang agak lunak, berwarna putih keabu-abuan, dan dapat membentuk gas karbon dioksida apabila ditetesi asam. Batu ini terbentuk dari cangkang binatang lunak seperti siput, kerang, dan binatang-binatang laut lainnya yang telah mati. Rangkanya yang terbuat dari kapur tidak akan musnah, akan tapi memadat dan membentuk batu kapur. Batu ini digunakan sebagai bahan baku semen.
Batu Kapur
BATU GAMPING
e. Batu Breksi
Batu breksi merupakan batuan yang terbentuk dari gabungan pecahan-pecahan yang berasal dari letusan gunung berapi. Batu ini terbentuk karena bahan-bahan ini terlempar tinggi ke udara dan mengendap di suatu tempat. Batu ini berfungsi sebagai bahan kerajinan atau pun bahan bangunan.
Batu Breksi
BATU BREKSI
f. Stalaktit dan Stalagmit
Stalaktit dan stalagmite merupakan endapan-endapan yang terdapat pada gua, yang umumnya berwarna  kuning, coklat, krem, keemasan, atau pun putih. Stalaktit dan stalagmite terbentuk dari air yang larut dan  turun ke gua dan menetes-netes dari atap gua ke dasar gua. Tetesan-tetesan air yang mengandung kapur tersebut lama kelamaan kapurnya membeku dan menumpuk sedikit demi sedikit sehingga menjadi batuan kapur yang berbentuk runcing-runcing. Stalaktit dan stalagmit dapat berfungsi sebagai panorama indah bagi pengunjung wisatawan yang mengunjungi gua.
Stalaktit dan Stalagmit
STALAKTIT DAN STALAGMIT
g. Batu Lempung
Batu lempung merupakan batuan yang umumnya berwarna coklat, keemasan, merah, atau abu-abu. Batuan ini umumnya terbentuk karena proses pelapukan batuan beku yang menghasilkan material lempung dan umumnya ditemukan disekitar batuan induknya. Kemudian material lempung ini mengalami proses pengendapan sehingga membentuk batu lempung. Batu lempung cocok dijadikan sabagai bahan kerajinan.
Batu Lempung
BATU LEMPUNG
3. Batuan Metamorf
Batuan metamorf atau batuan malihan merupakan batuan yang berasal dari batuan sedimen atau batuan beku yang mengalami perubahan karena panas dan tekanan. Ada banyak jenis batuan metamorf. Berikut penjelasannya.

a. Batu Pualam atau Batu Marmer
Batu pualam atau marmer merupakan batu yang berasal dari batu gamping / batu kapur dan memiliki campuran warna yang berbeda-beda, mempunyai pita-pita warna, kristal-kristalnya sedang sampai kasar, Apabila ditetesi asam akan mengeluarkan bunyi mendesah. Batu ini akan menjadi keras dan mengkilap jika dipoles. Batu ini terbentuk karena batu kapur mengalami perubahan suhu dan tekanan tinggi. Batu ini bisa digunakan sebagai bahan ubin.
Batu Marmer
BATU PUALAM
b. Batu Sabak
Batu sabak merupakan batu yang berasal dari batu serpih, umumnya berwarna abu-abu kehijau-hijauan dan hitam, dapat dibelah-belah menjadi lempeng-lempeng tipis. Batu ini terbentuk apabila batu serpih terkena suhu dan tekanan tinggi. Batu ini bisa dijadikan sebagai bahan kerajinan atau bahan bangunan.
Batu Sabak
BATU SABAK
c. Batu Gneiss (Ganes)
Batu gneiss atau ganes merupakan batu yang umumnya berwarna putih keabu-abuan, terdapat goresan-goresan yang tersusun atas mineral-mineral, mempunyai bentuk bentuk jajaran yang tipis dan terlipat pada sejumlah lapisan dan terlihat urat-urat tebal yang terdiri dari butiran-butiran mineral. Batu ini terbentuk pada saat batuan sedimen atau batuan beku yang terpendam pada tempat yang dalam mendapatkan tekanan dan temperatur yang tinggi. Batu ini bisa dijadikan sebagai kerajinan.
Batu Ganes
BATU GNEISS (GANES)
d. Batu Sekis
Batu sekis merupakan batu yang umumnya berwarna hitam, hijau dan ungu, mineralnya umumnya terpisah menjadi berkas-berkas bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal yang berkilau. Batuan ini terbentuk dari perubahan batuan-batuan yang berubah bentuk pada taraf menengah. Batu ini dapat digunakan sebagai sumber mika yang utama (komponen penting dalam industri elektronika).
Batu Sekis
BATU SEKIS
e. Batu Kuarsit
Batu kuarsit merupakan batu yang umumnya berwarna abu-abu, kekuningan, coklat, atau merah, sering berlapis-lapis dan dapat mengandung fosil. Batu ini merupakan perubahan dari batuan pasir yang mendapatkan suhu  yang tinggi. Batu ini dapat digunakan sebagai bahan kerajinan atau pun kontruksi jalan raya.
Batu Kuarsit
BATU KUARSIT
f. Batu Milonit
Batu milonit merupakan batuan yang terdapat butir-butir halus, dapat dibelah, berwarna abu-abu, kehitaman, coklat, atau pun biru. Batu ini terbentuk oleh terbentuknya mineral-mineral yang mengakibatkan pengurangan ukuran butir-butir batuan awal. Batu ini dapat digunakan sebagai bahan kerajinan.
Batu Milonit
BATU MILONIT
Dalam:

Share:


Anda Juga Bisa Baca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar