Pada halaman ini akan dibahas mengenai Relief Permukaan Bumi : Pengertian dan Klasifikasi. Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.
A. PENGERTIAN RELIEF PERMUKAAN BUMI
Relief permukaan bumi adalah struktur permukaan bumi berdasarkan tinngi rendahnya permukaan bumi tersebut. Kenampakan alam yang ada di bumi kita sangatlah beragam. Perbedaan relief permukaan bumi terjadinya karena tenaga-tenaga pembentuk muka bumi, baik yang berasal dari dalam bumi (Tenaga Endogen) atau yang berasal dari luar bumi (Tenaga eksogen). Relief permukaan bumi ini akan terus berubah dari waktu ke waktu.
Relief permukaan bumi terbentuk karena adanya tenaga endogen dan tenaga eksogen. Proses pembentukan oleh kedua tenaga dapat terjadi secara cepat atau berlangsung lama. Pada setiap proses pembentukan bumi, tenaga endogen (tenaga dari dalam bumi) merupakan pembentuk muka bumi yang paling pertama, selanjutnya tenaga eksogen (tenaga dari luar bumi) mempengaruhi bentuk muka bumi yang telah ada.
1. Tenaga Endogen
Tenaga endogen merupakan tenaga yang ebrasal dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen akan membuat permukaan bumi menjadi daerah yang tidak rata. Secara umum tenaga endogen terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu :
- Tektonisme, merupakan proses yang terjadi akibat pergerakan, pengangkatan, lipatan, atau patahan pada struktur tanah di sebuh daerah, dapat berupa pergerakan vertikal atau horizontal.
- Vulkanisme, merupakan semua proses yang melibatkan gunung api dan keluarnya magma dari perut bumi. Tentu saja aktivitas magma akan membuat terbentuknya atau berubahnya permukaan bumi.
- Seisme (Gempa), Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Umumnya gempa bumi terjadi karena tekanan yang dihasilkan oleh pergerakan lempeng bumi, karena terjadi pergerakan tersebut, maka keadaan permukaan bumi juga akan terpengaruh oleh gempa bumi ini.
2. Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen merupakan tenaga yang berasal dari luar bumi. Tenaga eksogen bersifa untuk merombak bentuk permukaan bumi hasil bentukan dari tenaga endogen.
Secara umum tenaga eksogen bersumber dari 3, yaitu :
- Atmosfer, berupa perubahan suhu dan angin.
- Air, dapat berupa siraman air, hujan, gerak air laut, gletser, dan lainnya.
- Makhluk Hidup, aktivitas manusia, hewan dan tumbuhan.
Tenaga eksogen dapat dikelompokkan menjadi 4, jenis, yaitu :
- Pelapukan, merupakan proses hancurnya batuan dari bongkahan besar menjadi partikelyang lebih kecil.
- Erosi (Pengikisan), merupakan proses pengikisan permukaan bumi oleh pergerakan air, angin, es atau makhluk hidup.
- Sedimentasi (Pengendapan), merupakan proses pengendapan massa batuan atau material yang terbawa oleh angin, air, es atau aktivitas makhluk hidup.
- Amblesan, merupakan perpindahan material atau pergeseran tanah secara vertikal dan perlahan ke arah bawah tanpa adanya permukaan bebas.
C. KLASIFIKASI MACAM – MACAM JENIS RELIEF PERMUKAAN BUMI
Secara umum terdapat dua jenis relief permukaan bumi, yaitu :
1. Relief Daratan
Daratan adalah bagian permukaan bumi yang secara tetap (permanen) tidak tertutupi oleh air laut. Daratan merupakan tempat hidup (habitat) bagi sebagian besar makhluk hidup. Istilah darat lebih sering dipakai dalam kalangan awam, sedangkan istilah daratan biasanya digunakan dengan batasan geografis.
a. Dataran Tinggi (Plato)
Dataran tinggi adalah jenis daratan pada permukaan bumi yang tingginya lebih dari 500 m di atas permukaan laut. Dataran tinggi terbentuk akibat adanya proses erosi dan sedimentasi. Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan akibat transportasi angin, air, es, hujan, pengaruh gravitasi atau akibat makhluk hidup. Sedangkan sedimentasi adalah proses pengendapan material yang ditransportasikan oleh media angin, air, es, atau gletser di suatu cekungan. Dataran tinggi biasanya memiliki suhu yang sejuk dan tanahnya subur.
b. Dataran Rendah
Dataran Rendah adalah jenis daratan pada permukaan bumi yang berupa hamparan luas tanah dengan tinggi kurang dari 200 m di atas permukaan laut. Istilah ini diterapkan pada kawasan manapun yang tidak termasuk ke dalam dataran tinggi. Suhu udara pada dataran rendah biasanya berkisar antara 23 derajat celcius sampai dengan 28 derajat celcius. Suhu pada daerah dataran rendah tidak terlalu dingin seperti pada dataran tinggi, tetapi juga tidak terlalu panas. Kondisi ekonomi masyarakat yang tinggi di dataran rendah umumnya lebih makmur dibandingkan yang hidup di dataran tinggi. Dari segi cuaca, dataran rendah memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Contoh dataran rendah di Indonesia adalah dataran rendah Surakarta, dataran rendah Semarang, dataran rendah madiun, dan dataran rendah Palembang.
c. Gunung dan Pegunungan
Gunung adalah jenis daratan yang berupa bentuk tanah menojol diatas wilayah sekitarnya. Suatu daerah menjulang tinggi baru dapat dikatakan gunung apabila ketinggiannya melebihi 610 meter. Ketika mencapai ketinggian tertentu, gunung dapat memiliki lebih dari satu jenis iklim. Sebenarnya tidak ada definisi umum untuk gunung, ketinggian, volume, kecuraman, jarak dan kontinuitas merupakan kriteria utama yang biasanya dijadikan acuan dalam mendefinisikan gunung.
Pegunungan adalah barisan yang terbentuk dari gunung-gunung yang terkait secara geologis. Pegunungan biasanya terbentuk karena gerakan lempeng tektonik melalui proses yang kompleks. Selain di bumi, ternyata gunung juga telah ditemukan pada banyak planet lain dalam sistem tata surya kita.
d. Bukit dan Perbukitan
Bukit adalah jenis daratan yang memiliki permukaan tanah lebih tinggi dari permukaan tanah di sekitarnya. Namun ketinggian bukit lebih rendah daripada gunung (kurang dari 600 meter). Namun karena tidak ada definisi umum untuk bukit dan gunung, beberapa bukit ada yang dianggap sebagai gunung, dan demikian pula sebaliknya. Sedangkan perbukitan adalah rangkaian bukit yang berjajar pada suatu daerah yang bukit-bukit tersebut terhubung secara geologis.
e. Lembah
Lembah merupakan jenis daratan yang lebih rendah daripada permukaan di sekitarnyanya. Biasanya lembah merupakan daerah di sekitar pegunungan dengan struktur memanjang dan dialiri oleh sebuah sungai. Lembah dapat memiliki luas sampai ribuan kilometer persegi.
f. Jurang (Tebing)
Jurang adalah formasi bebatuan yang menjulang secara vertikal. Tebing biasanya terbentuk akibat erosi. Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan akibat transportasi angin, air, es, hujan, pengaruh gravitasi atau akibat makhluk hidup.Tebing dapat ditemukan pada daerah pantai, pegunungan, dan sepanjang sungai. Seringkai tebing terbentuk oleh bebatuan yang tahan terhadap perubahan cuaca.
g. Ngarai
Ngarai adalahjenis daratan berupa bentang alam menyerupai lembah tetapi memiliki sisi yang hampir tegak lurus dengan permukaan tanah. Keadaan tebing ngarai sangatlah curam. Ngarai terbentuk dari lembah yang terus menerus terkikis akibat berbagai fenomena geografi.
h. Sungai, Rawa, Danau
Sungai, rawa dan danau merupakan bagian daratan yang dapat ditutupi oleh air. Biasanya ketika kita menyinggung tentang “darat” dalam artian umum, maka sungai, rawa dan danau tidak termasuk ke dalamnya.
2. Relief Lautan
Laut adalah kumpulan air asin yang sangat banyak jumlahnya dan sangat luas di permukaan bumi. Laut merupakan penghubung antara satu benua dengan benua lainnya dan satu pulau dengan pulau lainnya. Laut merupakan 2/3 bagian dari planet kita. Komposisi air laut adalah 96,5 % air murni dan 3,5% material lain seperti garam, bahan organik, dan partikel tak terlarut. Bagian ilmu yang mempelajari tentang laut disebut Oseanografi. Hal-hal yang berhubungan dengan laut disebut Maritim.
Berdasarkan reliefnya (perbedaan tinggi rendahnya) maka laut dapat terbagi menjadi :
a. Landasan Kontinen (Benua)
Landasan kontinen atau yang juga sering kita sebut dengan dangkalan merupakan daerah laut yang kedalamannya kurang dari 200 m dari atas permukaan laut. Landasan kontinen ini merupakan daerah relief laut yang letaknya paling dekat dengan garis pantai. Biasanya memiliki kemiringan kurang dari satu derajat. Lebar dari dangkalan ini terhitung mulai 0 – 1200 km dari garis pantai. Dangkalan masih dapat ditembus oleh sinar matahari.
b. Lereng Kontinen (Benua)
Lereng kontinen merupakan lanjutan dari landasan kontinen atau dangkalan. Lereng benua merupakan relief permukaan laut dengan kedalaman lebih dari 200 meter. Derajat kemiringan lereng biasanya berkisar atara 4 – 6 derajat. Luas lereng benua sekitar 13% dari seluruh luas permukaan bumi.
c. Paparan Kontinen (Benua)
Papasan kontinen atau yang juga sering kita sebut dengan dasar laut merupakan bagian rata pada dasar laut. Permukaannya akan melandai menuju lereng dan kemudian landasan benua.
d. Lubuk Laut (Basin)
Lubuk laut merupakan dasaran laut yang berbentuk cekung, terbentuk karena adanya ingresi atau pemerosotan di dasar laut.
e. Palung Laut (Trog)
Palung laut merupakan lembah dalam yang memanjang di dasar laut. Palung laut juga terbentuk karena adanya ingresi, perbedaannya dengan lubuk laut adalah palung laut berbentuk memanjang ke bawah dan dalam.
f. Punggung Laut
Punggung laut merupakan deretan bukit yang ada di dasar laut. Panjangnya dapat mencapai ribuan kilometer. Bentuk panggung laut hampir mirip seperti tanggul raksasa. Secara umum dapat ditemukan dua jenis punggung laut, yaitu :
- Rise, merupakan punggung laut dengan lereng yang landai (tumpul).
- Ridge, merupakan punggung laut dengan lereng yang curam.
g. Ambang Laut
Merupakan dataran tinggi atau pegunungan dasar laut yang terletak di antara dua lautan. Ambang laut dapat ditemukan di antara dua lautan luas atau diantara dua pulau berdekatan. Ambang laut ini dapat dikatakan sebagai daratan yang sudah tenggelam dan ditutupi lautan.
h. Gunung Laut
Gunung laut merupakan gunung kakinya di mulai dari dasar laut. Puncak dari gunung ini ada yang berakhir masih di bawah permukaan lautan, tetapi ada juga yang menjulang sampai di atas permukaan darat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar