Nilai Uang : Pengertian, Teori, dan Macam Jenisnya


Pada halaman ini akan dibahas mengenai Nilai Uang : Pengertian, Teori, dan Macam Jenisnya. Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.
A. PENGERTIAN NILAI UANG
Nilai uang adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan jenis barang atau jasa tertentu. Setiap benda ekonomi memiliki nilai, begitu pula dengan uang yang merupakan alat transaksi. Nilai uang bisa dikatakan sebagai acuan seberapa besar uang tersebut dapat bermanfaat dalam pemenuhan kebutuhan manusia.

Sebelum membahas tentang Nilai Uang lebih dalam, kita perlu mengetahui pengertian uang terlebih dahulu :
Uang dalam ilmu ekonomi adalah segala sesuatu yang dapat diterima oleh masyarakat umum sebagai alat tukar dalam tindakan ekonomi. Uang juga bisa didefinisikan sebagai segala benda yang dapat digunakan untuk alat pembayaran bagi pembelian barang dan jasa serta untuk pembayaran utang. Uang ini merupakan benda yang telah diterima secara umum dalam masyarakat untuk mengukur nilai, menukar, atau melakukan pembelian pemuas kebutuhan manusia, baik itu berupa barang atau berupa jasa. 
Pengertian, Jenis dan Teori Nilai Uang
NILAI UANG
B. KLASIFIKASI MACAM – MACAM JENIS NILAI UANG
1. Nilai Intrinsik Uang
Nilai Intrinsik, merupakan nilai bahan untuk membuat mata uang (berapa nilai emas, perak, atau kertas yang digunakan untuk membuat uang tersebut).

2. Nilai Nominal Uang
Nilai Nominal, yaitu nilai yang tercantum atau tertera pada uang tersebut, misalnya Rp. 500,00. Jika dinilai dari pembuatannya terdapat dua jenis nilai uang nominal, yaitu :

Uang Penuh (Full Bodied Money), yaitu uang yang nilai nominalnya sama dengan nilai bahan atau proses pembuatannya. Contohnya uang logam yang nominalnya Rp. 500 terbuat dari bahan logam yang berharga sama.

Uang Tanda (Fiducier Money), yaitu uang yang nilai nominalnya lebih besar daripada nilai intrinsiknya. Contohnya adalah uang kertas yang nominalnya Rp. 1.000, dimana pemerintah menghabiskan Rp. 750 dalam pembuatan uang ini.

3. Nilai Tukar (Riil) Uang
Nilai Tukar (riil), nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan suatu barang atau jasa (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500 dapat ditukarkan dengan dua permen. Dinilai dari penggunaan uang, nilai tukar dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
  • Nilai Internal, merupakan nilai (kemampuan) suatu uang untuk ditukarkan dengan barang tertentu. Contohnya Uang Rp. 10.000 dapat membeli 2 buku.
  • Nilai Eksternal, merupakan nilai (kemampuan) suatu uang untuk ditukarkan dengan mata uang dari negara lain. Contohnya Rp. 13.000 dapat ditukarkan dengan USD 1.
Pengertian, Teori dan Jenis Nilai Uang
NILAI UANG
C. TEORI NILAI UANG
Teori nilai uang adalah teori-teori yang membahas tentang uang dalam sistem ekonomi. Ada sangat banyak teori yang membahas tentang uang, tetapi secara garis besar teori-teori itu dapat dibagi menjadi 2 Kelompok, yaitu :

1. Teori Uang Statis
Teori Uang Statis adalah teori-teori yang membahas tentang uang, tetapi mengabaikan perubahan-perubahan yang terjadi atau dapat terjadi pada nilai uang tersebut. Teori ini lebih fokus untuk membahas tentang “Apa itu Uang?”, “Mengapa Uang diterima dalam masyarakat?”, “Bagaimana Uang Beredar?”.

Beberapa Teori Uang Statis antara lain adalah sebagai berikut :
a. Teori Logam
Teori Logam adalah teori yang menyatakan bahwa uang diterima masyarakat karena bahan dasarnya (logam) bernilai tinggi. Teori ini dipelopori oleh adam smith.

b. Teori Nilai Batas
Teori nilai batas adalah teori yang menyatakan bahwa uang diterima dalam masyarakat karena adanya keperluaan terhadap barang sehingga membutuhkan uang sebagai alat transaksi mendapatkan barang yang diinginkan tadi.

c. Teori Nominalisme
Teori nominalisme adalah teori yang menyatakan bahwa suatu benda dapat diterima sebagai uang karena besarnya nominal yang tertera pada benda tersebut. Nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang tersebut diabaikan. Beberapa teori lain yang mendukung dan melengkapi teori nominalisme antara lain :
  • Teori Perjanjian (Konversi), menyatakan bahwa uang diterima dalam masyarakat karena adanya perjanjan terhadap nilai uang dalam proses pertukaran. Teori ini diperkenalkan oleh Thomas Aquinas. 
  • Teori Kebiasaan, menyatakan bahwa uang diterima dalam masyarakat karena kebiasaan masyarakat dalam menggunakan benda tertentu sebagi acuan dalam transaksi.
  • Teori Kenegaraan, menyatakan bahwa uang diterima dalam masyarakat karena adanya ketetuan dari pemerintah akan kedudukan dan penggunaan uang.
  • Teori Tuntutan, menyatakan bahwa uang diterima dalam masyarakat karena tuntutan terhadap barang yang dihasilkan masyarakat.
  • Teori Realisme, menyatakan bahwa uang diterima oleh masyarakat karena adanya kesadaran akan pentingnya manfaat uang dalam pertukaran.
2. Teori Uang Dinamis
Teori uang dinamis adalah teori yang membahas tentang perubahan-perubahan dari nilai uang.
a. Teori Kuantitas (Quantity Teori)
Teori kuantitas merupakan teori yang menyatakan bahwa tinggi rendahnya nilai uang dipengaruhi oleh jumlah uang yang beredar di masyarakat. Semakin banyak uang yang beredar maka harga barang akan semakin tinggi sehingga nilai uang menjadi rendah, demikianpula sebaliknya. Teori ini diperkenalkan oleh David Ricardo, dapat dirumuskan sebagai berikut :
M = k . P
M = Jumlah Uang yang Beredar
K = Konstanta (Pembanding Tetap)
P = Harga Barang

b. Teori Transaksi (E Change Equation)
Teori ini merupakan pengembangan dari teori kuantitas David Ricardo. Teori Transaksi diperkenalkan oleh Irving Fisher yang mengamati perubahan nilai uang berdasarkan jumlah uang yang beredar, kecepatan peredaran uang, jumlah barang yang diperdagangkan dan harga barang. Teori transaksi dapat dinyatakan dalam rumus :
M . V = P . T
Keterangan :
M = Jumlah Uang yang Beredar
V = Kecepatan Peredaran Uang
P = Harga Barang
T = Jumlah Barang yang Diperdagangkan

c. Teori Persediaan Kas (Cash Balance Theory)
Teori yang diperkenalkan oleh Alfred Marshall ini menyatakan bahwa nilai uang tergantung kepada jumlah uang yang disimpan untuk persediaan dari sebagian pendapatan masyarakat. Persediaan kas tergantung kepada jumlah pendapatan dan harga barang di pasar. Secara matematis dapat dirumuskan :
M = k . P . Y
Keterangan :
M = Jumlah Uang yang Beredar
k = Konstanta (Pembanding Tetap)  
P = Harga Barang
Y = Pendapatan
Dalam:

Share:


Anda Juga Bisa Baca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar