Eubacteria: Pengertian, Ciri-Ciri, Reproduksi dan Klasifikasinya


Pada halaman ini akan dibahas mengenai Eubacteria: Pengertian, Ciri-Ciri, Reproduksi dan Klasifikasinya. Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.
Eubacteria berasal dari awalan eu (sejati) dan bacteria (bakteri). Eubacteria ialah kelompok makhluk hidup yang sehari-hari kita kenal sebagai bakteri.

Bakteri ditemukan pertama kali oleh ilmuwan Belanda yang bernama Anthony van Leeuwenhoek. Leeuwenhoek kemudian menerbitkan aneka ragam gambar bentuk bakteri pada tahun  1684. Sejak saat itu, ilmu yang mempelajari  bakteri mulai berkembang. Ilmu yang mempelajari bakteri ialah bakteriologi.

Bakteri ialah organisme yang paling banyak jumlahnya dan tersebar luas dibandingkan makhluk hidup lainnya. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di gurun pasir, salju atau es, hingga lautan. Bagi manusia, bakteri memiliki ciri yang membedakannya dengan makhluk hidup lain. Bakteri merupakan organisme uniseluler, prokariot dan umumnya tidak memiliki klorofil. Berikut ini adalah ciri-ciri bakteri secara lebih rinci.

1. Ciri-Ciri Sel

Ciri-Ciri sel tubuh bakteri meliputi ukuran, bentuk, struktur dan fungsi.

1.1. Ukuran dan Bentuk Sel

Ukuran tubuh bakteri bervariasi, dari berdiameter 0,12 mikron sampai yang panjangnya ratusan mikron. Namun, rata-rata sel bakteri berukuran 1-5 mikron. Bakteri dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Bakteri yang paling renik ialah Mycoplasma yang berukuran 0,12 mikron. Sebaliknya , bakteri terbesar ialah Thiomargarita yang berukuran 200 mikron.

Bentuk dasar sel bakteri beraneka ragam, yaitu kokus (bulat), basil (batang) dan spirila (spiral). Contoh bakteri berbentuk kokobasil ialah Coxiella burneti (penyebab demam). Sedangkan contoh bakteri berbentuk filamen ialah kelompok Actinomycetes.

1.1.1. Bakteri Kokus

Bakteri kokus memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut:
  • Monokokus, yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal. Contohnya: Chlamydia trachomatis (penyebab penyakit mata).
  • Tetrakokus, yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat. Contohnya: Pediococcus cerevisiae.
  • Sarkina, yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan berbentuk kubus. Contohnya: Thiosarcina rosea (Bakteri belerang).
  • Streptokokus, yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai. Contohnya: Streptococcus mutans (Penyebab gigi berlubang).
  • Stafilokokus, yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan secara bergerombolan seperti buah anggur. Contohnya: Staphylococcus aureus (penyebab penyakit radang paru-paru).
1.1.2. Bakteri Basil

Bakteri basil memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut:
  • Monobasil, yaitu berupa sel bakteri basil tunggal. Contohnya:  Escherichia coli (bakteri usus besar manusia) dan Phopionibacterium acnes (penyebab jerawat).
  • Diplobasil, yaitu dua sel bakteri basil berdempetan.
  • Streptobasil, yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai. Contohnya: Bacillus anthracis (penyebab penyakit antraks pada hewan ternak) dan Azotobacter (bakteri tanah yang mengikat nitrogen).
1.1.3. Bakteri Spirila

Bakteri spirila memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut:
  • Spiral, yaitu bentuk sel bergelombang. Contohnya: Thiospirillopsis floridana (bakteri belerang).
  • Spiroseta, yaitu bentuk sel seperti sekrup. Contohnya: Treponema pallidum (penyebab penyakit kelamin sifilis).
  • Vibrio, yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma. Contohnya Vibrio cholerae (penyebab penyakit kolera).

1.2. Struktur dan Fungsi Sel

Struktur dan fungsi sel bakteri dapat dibagi menjadi stuktur dan fungsi dasar serta struktur tambahan. Struktur dan fungsi dasar dimiliki hampir semua jenis bakteri. Sedangkan struktur dan fungsi tambahan dimiliki oleh jenis bakteri tertentu.

Struktur dan fungsi dasar pada sel bekteri meliputi dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, granula penyimpanan, kapsul, flagelum, pilus dan fimbria, klorosom, vokuola gas, serta endospora.
  • Dinding sel, berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk bakteri. Dinding sel bakteri tersusun dari peptidoglikan, yaitu gabungan protein dan polisakarida.  Berdasarkan perbedaan ketebalan lapisan peptidoglikan dinding sel, bakteri dapat dibedakan atas bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif.
    1. Bakteri Gram positif ialah bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tebal. Contohnya: Neisseria gonorrhoeae, Treponema pallidum, Vibrio cholerae dan Bacillus subtilis.
    2. Bakteri Gram negatif ialah bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tipis. Contohnya: Propionibacterium acnes, Streptococcus mutans, Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
  • Membran plasma ialah membran yang menyelubungi sitoplasma. membran plasma tersusun dari lapisan fosfolipid dan protein.
  • Sitoplasma ialah cairan sel. Sitoplasma bakteri tidak mengandung banyak organel seperti pada sel eukariotik.
  • Ribosom ialah organel yang tersebar dalam sitoplasma. Ribosom berfungsi pada sintesis protein.
  • DNA ialah materi pembawa informasi genetik. DNA bakteri berupa rantai tunggal berbentuk melingkar (nukleoid).
  • Granula penyimpanan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Umumnya bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkannya
  • Kapsul atau lapisan lendir ialah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu. Jika lapisan tersebut tebal disebut kapsul dan jika tipis disebut lapisan lendir.
  • Flagelum ialah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagium tersusun dari protein. Flagelum pada bakteri ada yang berjumlah satu, banyak flagelum di satu sisi, satu atau banyak flagelum di kedua ujung atau tersebar di seluruh permukaan sel.
  • Pilus ialah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel. Sedangkan Fimbria ialah struktur sejenis  pilus namun lebih pendek daripada pilus.
  • Klorosom ialah struktur yang berada tepat berada di bawah membran plasma. Klorosom mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis.
  • Vakuola gas ialah terdapat pada bakteri yang hidup di air dan melakukan fotositensis.
  • Endospora ialah bentuk istirahat dari beberapa jenis bakteri Gram positif. Contohnya: Bacillus anthracis, Clostridium tetani (penyakit tetanus), dan Clostridium botulinum (penyebab keracunan makanan kaleng).
2. Reproduksi
    Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri ialah pembelahan biner, yaitu setiap sel membelah menjadi dua.

    Selain reproduksi secara aseksual, bakteri juga melakukan reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. Pertukaran tersebut disebut dengan rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA. Rekombinasi genetik pada bakteri dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu transformasi, transduksi dan konjugasi.

    2.1. Transformasi

    Transformasi ialah masuknya DNA telanjang ke dalam sel bakteri dan mengubah sifat sel bakteri. Contohnya: Streptococcus pneumoniae, Neisseria gonorrhoeae, Bacillus dan Rhizobium.

    2.2. Transduksi

    Transduksi ialah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnya dengan perantara organisme lain yaitu bakteriofage. (virus bakteri).

    2.3. Konjugasi

    Konjugasi ialah pemindahan materi genetik secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan di antara dua sel bakteri yang berdekatan. Konjugasi umumnya terjadi pada bakteri Gram negatif, misalnya Escherichia coli.

    3. Klasifikasi Eubacteria

    Eubacteria dikelompokkan mejadi lima filum, yaitu proteobacteria, Cyanobacteria, Spirochetes, Chlamydias dan bakteri Gram-positif.

    3.1. Proteobacteria

    Proteobacteria merupakan kelompok terbesar bakteri. Proteobacteria dikelompokkan menjadi bakteri ungu yang bersifat fotoautotrif atau fotoheterotrof, proteobacteria kemoautrotrof dan proteobacteria kemoheterotrof. Bakteri ungu mengandung klorofil yang terdapat pada membran plasma.Beberapa jenis bakteri ungu memiliki flagela. Contohnya Chromatium.

    3.2. Cyanobacteria

    Cyanobacteria sering disebut juga ganggang hijau-biru atau ganggang lendir. Disebut ganggang hijau-biru karena Cyanobacteria memiliki klorofil seperti halnya ganggang hijau. Disebut ganggang lendir karena pada bagian luar dinding selnya terdapat lapisan lendir. Pada beberapa jenis Cyanobacteria, lapisan lendir dapar membantu gerakan secara meluncur.

    3.3. Spirochetes

    Spirochetes bukan merupakan kelompok besar dari Eubacteria. Namun, keberadaan Spirochetes mempengaruhi kehidupan manusia karena beberapa jenis menyebabkan penyakit.

    Habitat Spirochetes bervariasi. Ada yang hidup bebas di lumpur atau air, sebagai parasit dalam tubuh manusia, atau hidup dalam lambung hewan memamah biak. Contohnya: Treponema pallidum (penyakit sifilis pada manusia.

    3.4. Chlamydias

    Chlamydias ialah kelompok bakteri yang memiliki ukuran paling kecil (0,2-1,5 mikron). Bentuk tubuh Chlamydias tidak beraturan. Chlamydias hanya dapat hidup sebagai parasit dalam sel-sel makhluk hidup lain. Kelompok bakteri ini merupakan prokariot yang unik karena memiliki dua bentuk sel dalam siklus hidupnya. Kedua bentuk sel tersebut yaitu badan dasar (elementary body) dan badan inisial (initial body).

    3.5. Bakteri Gram-Positif

    Beberapa bakteri Gram-positif membentuk endospora (struktur dormansi yang bersifat tahan terhadap panas). Endospora dibentuk ketika lingkungan miskin akan zat makanan. Sel induk pecah dan endospora dilepaskan, endospora dapat bertahan dalam keadaan lingkungan yang ekstrim, misalnya suhu tinggi, suhu rendah atau kekeringan.
    Dalam:

    Share:


    Anda Juga Bisa Baca

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar