Senyawa Kimia : Pengertian, Ciri, Sifat, Tata nama


Pada halaman ini akan dibahas mengenai Senyawa Kimia : Pengertian, Ciri, Sifat, Tata nama. Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.
A. PENGERTIAN SENYAWA KIMIA
Senyawa kimia adalah zat kimia murni yang disusun oleh beberapa unsur kimia. Senyawa kimia terbentuk melalu reaksi kimia. Setiap senyawa kimia dapat dibedakan antara satu dengan lainnya melalui rumus kimia dengan melihat atom penyusunnya. Senyawa kimia dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, baik itu padatan, cairan atau gas.
Pengertian Senyawa Kimia, Ciri Senyawa Kimia, Sifat Senyawa Kimia, Tata nama Senyawa Kimia
SENYAWA KIMIA
B. CIRI - CIRI SENYAWA KIMIA
Senyawa kimia memiliki beberapa ciri-ciri. Ciri-ciri senyawa kimia tersebut adalah sebagai berikut:
  • Senyawa kimia merupakan suatu bentuk zat tunggal.
  • Karena tersusun dari beberapa unsur kimia, maka senyawa kimia dapat diuraikan kembali menjadi beberapa unsur ( sesuai dengan jumlah unsur yang membentuknya) melalui proses atau reaksi kimia.
  • Komposisi atau jumlah unsur yang digunakan untuk membentuk suatu senyawa berbeda-beda. Hal ini menyebabkan sifat yang dimiliki senyawa kimia juga berbeda dengan sifat yang dimiliki oleh usur-unsur penyusunnya.
  • Senyawa kimia terbentuk dari gabungan unsur-unsur kimia dengan perbandingan tertentu.

C. SIFAT SENYAWA KIMIA
Senyawa kimia tersusun atas beberapa unsur kimia. Tetapi sifat dari senyawa kimia berbeda dengan sifat unsur penyusunnya tersebut. Terdapat beberapa sifat senyawa kimia yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
  • Senyawa terbentuk dari beberapa unsur kimia melalui reaksi kimia.
  • Sifat-sifat yang dimiliki suatu senyawa berbeda dengan sifat yang dimiliki oleh unsur yang memebentuknya. Hal ini karena perbedaan komposisi unsur yang digunakan dalam suatu senyawa kimia.
  • Senyawa dapat diuraikan menjadi beberapa unsur tertentu.
  • Tidak dapat dipisahkan secara fisika (Fisik).

D. KLASIFIKASI MACAM – MACAM JENIS SENYAWA KIMIA
Senyawa kimia dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam. Klasifikasi macam-macam jenis senyawa kimia tersebut adalah sebagai berikut:
1. Senyawa kimia ionik
Senyawa ionik merupakan suatu senyawa kimia yang terbentuk dari unsur-unsur ion. Unsur-unsur ion tersebut disatukan dengan menggunakan gaya elaktrostatik. Ikatan pada senyawa ini ddikenal dengan ikatan ionik. Senyawa ionik merupakan jenis senyawa yang bersifat netral secara keseluruhan. Akan tetatpi ion-ion yang menyusunnya terdapat ion positif dan ion negatif. Ion positif disebut kation dan ion negatif disebut anion. Contoh senyawa ionik yaitu: Natrium Klorida denga (Na+) dan (Cl-).

2. Senyawa kimia oksida
Sennyawa kimia oksida merupakan jenis senyawa yang unsur-unsurnya tersusun oleh unsur oksigen dan unsur lainnya. Senyawa oksida ini umumnya terbentuk karena adanya oksidasi unsur-unsur yang dilakukan oleh oksigen di udara.

3. Senyawa kimia organik
Senyawa kimia organik merupakan jenis senyawa kimia yang dibentuk oleh karbon dan hidrogen sebagai unsur utamanya. Akan tetapi dalam senyawa ini juga terapat unsur-unsur lain seperti oksigen, halogen, belerang, dan fosfor.

4. Senyawa asam
Senyawa asam merupakan salah satu jenis senyawa kimia yang memiliki rumus umum HA. Senyawa ini jika dilarutkan dalam air akan memiliki pH lebih kecil dari  7. Secara lebih khusus ternyata senyawa asam ini akan memberikan ion H+ kepada senyawa lain (basa).

5. Senyawa basa
Basa merupakan suatu jenis senyawa kimia yang menerima atau menyerap ion H+. senyawa ini memiliki pH lebih  besar dari 7 dan melepaskan ion OH-.

E. TATA NAMA SENYAWA KIMIA
Sama halnya dengan unsur kimia, senyawa kimi juga miliki tata nama. Tata nama ini digunakan untuk memudahkan penamaan suatu senyawa kimia. Berdasarkan unsur-unsur yang membentuknya tata nama senyawa dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Senyawa Kimia yang Terbentuk dari Unsur Logam dan Non Logam
Senyawa yang terbentuk dari dua jenis unsur logam ini memiliki tata nama senyawa dengan aturan tertentu. Untuk senyawa jenis ini nama unsur logam akan dijadikan sebagai nama depan, sedangkan nama belakangnya adalah nama dari unsur non logam yang menyusun senyawa tersebut. Beberapa contoh penamaan senyawa yang tersusun oleh unsur logam dan nonlogam adalah sebagai berikut:
Kalsium Brom dituliskan dengan CaBr.
Magnesium Oksigen dituliskan dengan MgO.

2. Senyawa Kimia yang Terbentuk dari Unsur Non Logam Saja
Dalam penulisan penamaan senyawa kimia yang hanya terbentuk dari unsur non logam saja terdapat aturan tertentu. Aturan tersebut yaitu, jika terdiri atas dua unsur non logam maka pada nama belakangnya di berikan akhiran da. Namun jika  terdapat lebih dari dua unsur maka untuk penamaannya dapat dilakukan dengan menyebutkan angka indeksnya. Angka indeks dalam aturan ini dinyatakan dalam bahasa yunani. Angka indeks suatu unsur dalam senyawa dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Beberapa contoh penamaan senyawa yang terbentuk dari unsur non logam saja dapat dilihat sebagaai berikut:
CO2 dibaca dengan Karbon dioksida.
CO3 dibaca dengan Karbon troksida.
CO5 dibaca dengan Karbon pentaoksida.
3. Senyawa Kimia yang Terbentuk dari Unsur Hidrogen dan Non Logam
Aturan yang digunakan dalam penulisan atau penamaan senyawa kimia yang terbentuk dari unsur kimia hidrogen dan unsur non logam memiliki dua aturan. Aturan-aturan tersebut adalah sebagai berikut:
  • Menjadikan kata hidrogen sebagai nama depan kemudian diikuti oleh nama unsur non logam sebagai nama belakang. Kemudian untuk akhirannya ditambahkan dengan -ida. Misalnya senyawa HF memiliki nama Hidrogen Flourida.
  • Kata asam digunakan sebagai kata depan dan menggantikan nama hidrogen. Kemudian baru diikuti oleh nama dari unsur nonlogam dan ditambahkan dengan akhiran ida. Misalnya senyawa HF yang dikenal dengan nama Hidrogen Flourida menjadi HF dengan nama Asam Flourida.

4. Senyawa Kimia yang Terbentuk dari Unsur Logam, Oksigen dan Hidrogen
Senyawa jenis ini tersusun oleh tiga unsur yaitu logam, oksigen dan hidrogen. Aturan yang digunakan dalam penamaan senyawa ini yaitu:
  • Jika unsur oksigen merupakan unsur kedua yang kemudian dibelakangnya terdapat unsur hidrogen, maka penamaan senyawa tersebut bisa menggunakaan nama dari suatu unsur logam sebagai nama depannya.
  • Untuk gabungan dari nama unsur hidrogen dan unsur oksigen digunakan nama hidroksida yang digunakan sebagai nama belakang.

Beberapa contoh penamaan senyawa jenis ini adalah sebagai berikut:;
NaOH memiliki nama Natrium hidroksida
MgOH memiliki  nama Magnesium Hidroksida
KOH memiliki nama Kalium Hidroksida
Dalam:

Share:


Anda Juga Bisa Baca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar