Pada halaman ini akan dibahas mengenai Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang. Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.
Siklus Akuntansi dalam Perusahaan Dagang
Siklus akuntansi perusahaan merupakan suatu proses membuat laporan keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu.Biasanya siklus akuntansi berawal dari transaksi hingga pada pembuatan laporan keuangan perusahaan yang kemudian dilanjutkan dengan adanya saldo yang dtutup dengan closing entry (jurnal penutup) atau sampai pada jurnal pembalik.
Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatan utama bisnisnya adalah membeli barang dari supplier atau pemasok lalu menjual lagi ke konsumen dengan tanpa mengubah wujud barang dagangnya.
Misalnya toko kelontong, supermarket, minimarket dan yang lainnya.
Jenis usaha tersebut baik toko kelontong sederhana dan minimarket modern membeli stok barang kebutuhan sehari hari dari suplier dan kemudian menjual lagi ke konsumen.
Pada dasarnya, siklus akuntansi pada perusahaan dagang tidak jauh berbeda dengan siklus akuntansi pada perusahaan jasa.
Baik perusahaan dagang ataupun perusahaan jasa, seluruh transaksi yang dilakukan harus dicatat kedalam jurnal lalu kemudian secara periodik dibukukan atau dikelompokkan kedalam rekening akun di buku besar.
Dan pada akhir periode akuntansi, seluruh saldo dari semua rekening akun dihitung serta dicantumkan kedalam neraca lajur yang digunakan sebagai alat bantu dalam penyusunan laporan keuangan.
Jurnal penyesuaian dan jurnal penutup juga dilakukan dalam perusahaan dagang, begitupun dengan pembuatan neraca saldo setelah tutup buku perlu dilaksanakan sebagai tahap terakhir dalam siklus akuntansi.
Siklus Akuntansi
Gambar yang terlihat di atas menerangkan siklus akuntansi secara umum.
1 # Transaksi
Siklus akuntansi diawali dari transaksi yang diidentifikasi.Apa saja akun yang terlibat atas transaksi yang terjadi diidentifikasi dan dicatat.
Misalnya, dalam perusahaan dagang, dalam transaksi penjualan barang dagang, sebagai penjual kita telah menyerahkan barang dagang serte sudah memperoleh uang atas pembayaran dari pembeli.
Maka transaksi seperti ini bisa kita identifikasikan sebagai transaksi penjualan secara tunai.
2 # Jurnal
Kemudian kita jurnal transaksi tersebut seperti ini:Debit | | | Kas | Rp xxx | |||
Kredit | | | Penjualan | Rp xxx |
3 # Posting ke Buku Besar
Tahap berikutnya adalah memposting ke buku besar.Kita proses pemindahan rekening akun yang telah kita jurnal ke masing masing buku besar.
4 # Neraca Saldo
Lalu tahap selanjutnya menyusun neraca saldo yang berisikan daftar akun akun yang digunakan beserta nilai nominal saldonya.
Hal ini berfungsi untuk membuktikan bahwa sisi debit dan sisi kredit sudah seimbang (balance).
Hal ini berfungsi untuk membuktikan bahwa sisi debit dan sisi kredit sudah seimbang (balance).
5 # Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian dikerjakan jika ditemukan adanya kesalahan dalam pencatatan/penjurnalan dan posting atau dimaksudkan untuk memastikan pendapatan dan beban benar benar sudah dicatat dalam periode yang benar.
6 # Neraca Saldo setelah Penyesuaian
Tahap selanjutnya adalah gabungan dari neraca saldo serta jurnal penyesuaian yang secara umum disebut neraca saldo setelah penyesuaian (adjusted trial balance).
Laporan keuangan perusahaan adalah hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang merupakan suatu ringkasan catatan atas transaksi keuangan.
Penyajian laporan keuangan dimaksudkan untuk memberi informasi tentang posisi harta, utang, serta modal perusahaan.
Biasanya laporan keuangan perusahaan meliputi:
Semisal untuk neraca, semua akun yang berkaitan dengan neraca ialah akun kelompok harta, kewajiban (utang) dan ekuitas (modal).
Sedangkan pada laporan laba rugi berisikan rekening akun pendapatan dan beban.
Tidak berbeda seperti dalam tahapan neraca saldo setelah penyesuaian sebelumnya yaitu dengan menggabungkan neraca saldo dengan jurnal penutup.
Dalam tahap ini akan terlihat dalam laporan laba atau rugi bersaldo 0 (nol).
Jurnal pembalik hanya diperuntukan untuk transaksi tertentu saja.
Misalnya untuk transaksi pendapatan yang diterima dimuka, ketika penjurnalan langsung dicatat/dijurnal sebagai pendapatan ataupun biaya yang dibayar dimuka diakui sebagai biaya maka seperti ini perlu untuk dibuat jurnal pembalik.
7 # Laporan Keuangan
Setelah neraca saldo setelah penyesuaian tersusun, tahap berikutnya adalah menyiapkan laporan keuangan.Laporan keuangan perusahaan adalah hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang merupakan suatu ringkasan catatan atas transaksi keuangan.
Penyajian laporan keuangan dimaksudkan untuk memberi informasi tentang posisi harta, utang, serta modal perusahaan.
Biasanya laporan keuangan perusahaan meliputi:
- Laporan laba rugi
- Laporan perubahan ekuitas
- Neraca.
Semisal untuk neraca, semua akun yang berkaitan dengan neraca ialah akun kelompok harta, kewajiban (utang) dan ekuitas (modal).
Sedangkan pada laporan laba rugi berisikan rekening akun pendapatan dan beban.
8 # Jurnal Penutup
Tahapan selanjutnya adalah menyusun jurnal penutup atas akun yang terdapat pada laporan laba/rugi, yaitu akun pendapatan dan beban.9 # Neraca Saldo Setelah Penyusutan
Berlanjut ke tahapan berikutnya yaitu neraca saldo setelah penutupan.Tidak berbeda seperti dalam tahapan neraca saldo setelah penyesuaian sebelumnya yaitu dengan menggabungkan neraca saldo dengan jurnal penutup.
Dalam tahap ini akan terlihat dalam laporan laba atau rugi bersaldo 0 (nol).
10 # Jurnal Pembalik
Kemudian jurnal pembalik, tahap ini bersifat optional saja dan tidak harus dilakukan.Jurnal pembalik hanya diperuntukan untuk transaksi tertentu saja.
Misalnya untuk transaksi pendapatan yang diterima dimuka, ketika penjurnalan langsung dicatat/dijurnal sebagai pendapatan ataupun biaya yang dibayar dimuka diakui sebagai biaya maka seperti ini perlu untuk dibuat jurnal pembalik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar