Pada halaman ini akan dibahas mengenai Pembahasan Soal UN Kimia 2018 Nomor 1-20 (UNKP). Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.
Pembahasan ini dibuat agar siswa yang akan mengikuti UN Kimia tahun 2019 dapat berlatih dan mendapat wawasan tentang pola soal. Pembahasan soal kimia UN 2018 (UNKP) versi urip.info dikirim per 20 nomor tiap bagian. Ikuti kiriman berikutnya hingga lengkap total 2 bagian (40 nomor). Silakan unduh berkas pdf pada tautan dibagian akhir tulisan pembahasan ini. Semoga bermanfaat. Bila ada yang kurang tepat mohon koreksi dengan menuliskan di kotak komentar yang tersedia.
Soal nomor 1
Diketahui unsur 11X dapat bereaksi dengan unsur 17Y, sifat fisik senyawa yang terbentuk dan jenis ikatannya berturut-turut adalah ....
Konfigurasi elektron 11X = 2-8-1→ stabil X+
Konfigurasi elektron 17Y = 2-8-7 → stabil Y–
X+ + Y–→ XY (berikatan ionik, senyawa ion)
Sifat-sifat senyawa ion: larut dalam air, larutan dan lelehannya dapat menghantarkan arus listrik, titik lelehnya relatif tinggi.
Jawaban yang tepat A.
Soal nomor 2
Diketahui dua ion A2+ dan B- memiliki lintasan elektron sebagai berikut.
Jika unsur A mempunyai jumlah neutron 12 dan unsur B mempunyai jumlah neutron 18 pasangan data yang tepat adalah ....
Pembahasan soal nomor 2:
A2+ mempunyai 10 elektron,
A keadaan netral = 10 + 2 = 12 → Nomor atom A = 12
Konfigurasi elektron A = 2-8-2
→ golongan II-A, periode-3
Nomor massa A = jumlah netron A + nomor atom A
Nomor massa A = 12 + 12 = 24
A → golongan II-A, periode-3, 12A24
B– mempunyai 18 elektron
B keadaan netral = 18 – 1 = 17, → Nomor atom B = 17
Konfigurasi elektron B = 2-10-7
→ golongan VII-A, periode-3
Nomor massa B = jumlah netron L + nomor atom L
Nomor massa B = 18 + 17 = 35
B → golongan VII-A, periode-3, 17B35
Jawaban yang tepat D.
Soal nomor 3:
Perhatikan konfigurasi elektron unsur X dan Y berikut.
X: 1s2 2s22p6 3s23p3
Y: 1s2 2s22p6 3s23p5
Jika kedua unsur tersebut membentuk senyawa, rumus kimia dan bentuk molekul yang benar adalah
Pembahasan soal nomor 3:
X: elektron valensinya 5, X berada di periode 3, ada kemungkinan tidak mengikuti aturan oktet.
Y: elektron valensinya 7, perlu 1 elektron untuk stabil sesuai aturan oktet.
Kemungkinan pertama: A3 + B1 → AB3→ 3 pasangan elektron berikatan dan 1 pasangan elektron bebas, bentuk piramida segitiga, tidak tersedia pada opsi soal.
Kemungkinan kedua, A menggunakan 5 elektron valensinya: A5 + B1 → AB5→ 5 pasangan elektron berikatan dan tanpa pasangan elektron bebas, bentuk bipiramida segitiga, tersedia pada opsi soal.
Jawaban yang tepat D.
Soal nomor 4
Jika unsur 7A dan 17B berikatan, struktur Lewis yang benar adalah ....
Pembahasan soal nomor 4:
Yang digunakan untuk menentukan elektron valensi adalah nomor atom.
A nomor atom 7, konfigurasi elektron 2 – 5.
Elektron valensi A = 5, kurang 3 elektron untuk memenuhi aturan oktet.
B nomor atom 17, konfigurasi elektron 2 – 10 – 7.
Elektron valensi B = 7, kurang 1 elektron untuk memenuhi aturan oktet.
A3 + B1→ A1B3→ AB3→ A berikatan tunggal dengan 3B dan masih ada 1 pasang elektron bebas.
Jawaban yang tepat C.
Soal nomor 5:
Pada ruang tertutup dilakukan pembakaran 7 gram besi dengan 4 gram sulfur menghasilkan
besi sulfida sebanyak 11 gram. Kenyataan ini sesuai hukum dasar kimia, yaitu ....
A. Hukum Perbandingan Tetap (Proust)
B. Hukum Perbandingan Volume (Gay Lussac)
C. Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier)
D. Hukum Perbandingan Berganda (Dalton)
E. Hukum Perbandingan Molekul (Avogadro)
Pembahasan soal nomor 5:
Yang kasatmata pada soal ini adalah total massa sebelum bereaksi (7 g + 4 g = 11 g) dan setelah bereaksi juga 11 g. Ini sesuai dengan hukum kekekalan massa (Hukum Lavoisier).
Jawaban yang tepat C.
Soal nomor 6:
Perhatikan data hasil uji daya hantar listrik terhadap beberapa larutan berikut!
Berdasarkan data tersebut, pasangan larutan yang memiliki derajat ionisasi = 0, ditunjukkan
pada nomor ....
Derajat ionisasi nol hanya dimiliki larutan nonelektrolit karena tidak dapat terurai. Bila dalam uji daya hantar listrik maka lampu tidak akan menyala dan tidak ada gelembung pada elektroda.
Jawaban yang tepat A.
Soal nomor 7:
Perhatikan data titrasi asam-basa asam sulfat X M dengan NaOH 0,4 M berikut!
Kadar (%) massa H2SO4 (Mr = 98) yang terdapat dalam 20 mL larutan asam sulfat tersebut jika massa jenisnya 1,8 gram/mL adalah ....
Massa H2SO4 kotor:
Massa H2SO4 = 20 mL × 1,8 g/mL = 36 g
Volume rata-rata NaOH = (24 + 23,8 + 24,2) mL : 3 = 24 mL
Jumlah mol NaOH = 24 mL × 0,4 M = 9,6 mmol.
Reaksi: 2NaOH + H2SO4→ Na2SO4 + 2H2O
Dari perbandingan koefisien reaksi setara dihitung jumlah mol H2SO4.
Jumlah mol H2SO4 = ½ jumlah mol NaOH
Jumlah mol H2SO4 = ½ × 9,6 mmol
Jumlah mol H2SO4 = 4,8 mmol = 0,0048 mol
Massa H2SO4 dari hasil titrasi:
Massa 0,0048 mol H2SO4 = 0,0048 mol × 98 g/mol
Massa 0,0048 mol H2SO4 = 0,4704 g
Kadar H2SO4 = (massa H2SO4 titrasi : massa H2SO4 kotor) × 100%
Kadar H2SO4 = (0,4704 g : 36 g) × 100%
Kadar H2SO4 = 1,30%
Jawaban yang tepat D.
Soal nomor 8:
Perhatikan gambar dua larutan berikut ini!
Pernyataan terkait kedua larutan tersebut, antara lain:
A. 1 dan 3
B. 1 dan 5
C. 2 dan 4
D. 2 dan 5
E. 3 dan 5
Pembahasan soal nomor 8:
pH HCl = -log(10–3) = 3
pH CH3COOH = -log(√(10–1.10–5) = -log(10–3) = 3
Jadi kedua larutan memiliki pH sama, [H+] juga sama.
HCl merupakan asam kuat (terurai sempurna) dan CH3COOH merupakan asam lemah (terurai sebagian), bila diuji dengan lakmus merah tidak akan berubah warna. Penjelasan yang benar (1), (3)
Jawaban yang tepat A.
Soal nomor 9:
Diketahui campuran larutan penyangga sebagai berikut.
Jika Ka CH3COOH = 10-5, maka urutan pH dimulai dari yang terkecil adalah ....
[H+] = Ka(mol asam lemah)/(mol basa konjugat)
(1) [H+] = 10–5.(5 mmol/5 mmol) = 10–5 M
(2) [H+] = 10–5.(5 mmol/10 mmol) = 5 ×10–6 M
(3) [H+] bukan campuran larutan penyangga, tidak CN– bukanlah basa konjugat dari CH3COOH.
pH berbanding terbalik dengan [H+], semakin besar [H+] maka pH semakin kecil.
Jadi urutan yang benar adalah (1), (2)
Jawaban yang tepat TIDAK TERSEDIA.
Soal nomor 10
Bacalah wacana berikut ini.
pH normal darah manusia adalah dirancang selalu relatif tetap, yaitu 7,4 ± 0,05. Komponen utama buffer darah adalah H2CO3 dan HCO3- dengan perbandingan 1:20, yang merupakan salah satu hasil metabolisme pernafasan.
CO2(g) ⇌ CO2(aq)
CO2(aq) + H2O(l) ⇌H2CO3(aq)
H2CO3(aq) + H2O(l) ⇌ H3O+(aq) + HCO3-
Pada kasus alkalosis atau kelebihan basa yang disebabkan kekurangan CO2 terlarut, pH darah naik hingga mencapai 7,8. Jika dibiarkan akan menyebabkan kerusakan sistem syaraf. Salah satu upaya mengembalikan pH normal darah adalah dengan pemberian masker gas oksigen didukung infus larutan buffer bikarbonat pH 6,7 selama selang waktu tertentu. (Ka H2CO3 = 4,3 x 10-7).
Berdasarkan wacana tersebut, pemberian larutan bikarbonat pH 6,7 bertujuan untuk ….
Kasusnya adalah alkolisis atau kelebihan basa dengan pH di atas 7,4. Tujuan utamanya adalah menurunkan pH darah agar normal. Menambah NaHCO3 (atau HCO3–) dengan pH 6,7 berarti meningkatkan konsentrasi H2CO3 yang berada di ruas kiri. Bila menambah konsentrasi zat di ruas kiri maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan, terbentuk lebih banyak H3O+ hingga pH normal kembali.
Jawaban yang tepat E.
Soal nomor 11:
Perhatikan tabel persamaan reaksi hidrolisis garam berikut ini!
Pasangan data garam terhidrolisis yang tepat adalah ....
Pasangan data untuk garam hidrolisis yang tepat adalah (1) dan (3)
Hidrolisis basa konjugat dari asam lemah akan menghasilkan [OH–] sehingga sifat larutan akan basa dan pH > 7.
Hidrolisis asam konjugat dari basa lemah akan menghasilkan [H3O+] sehingga sifat larutan akan asam dan pH < 7.
Jawaban yang tepat B.
Soal nomor 12:
Diketahui data beberapa indikator dan trayek pH.
Berikut ini adalah kurva titrasi asam-basa.
Pasangan asam-basa/basa-asam dan indikator yang digunakan adalah ....
Prinsip umum untuk titrasi:
Titrasi asam kuat ke basa kuat titik ekivalennya sama dengan 7.
Titrasi asam kuat ke basa lemah titik ekivalennya biasa di bawah 7
Titrasi basa kuat ke asam lemah titik ekivalennya biasa di atas 7
A-B-E jelas tidak tepat.
Pilihan D sepertinya juga tidak mungkin benar sebab pH basa lemah biasa tidak jauh di atas 7.
Pada soal ini skala pH tidak proporsional, ini dapat dilihat jarak pH 4 ke 5,8 dibanding 5,8 ke pH 11. Kalau pun mau memilih C agak mendekati kebenaran walau berdasar rentang pH indikator menjadi keliru juga.
Jawaban yang tepat TIDAK ADA JAWABAN YANG TEPAT.
Soal nomor 13:
Diketahui Ksp Mg(OH)2 = 6 × 10-12. Dua buah larutan dicampur dengan komposisi sebagai berikut.
Pasangan campuran yang menghasilkan endapan Mg(OH)2 ditunjukkan pada nomor ....
Syarat terbentuknya endapan nilai Qc > Ksp
Qsp Mg(OH)2 = [Mg2+][OH–]2
(1) → 10–3 × (10–5)2 = 10–3 × 10–10 = 10–13
(2) → 10–4 × (10–3)2 = 10–4 × 10–6 = 10–10
(3) → 10–5 × (10–4)2 = 10–5 × 10–8 = 10–13
(4) → 10–3 × (10–3)2 = 10–3 × 10–6 = 10–9
(5) → 10–5 × (10–5)2 = 10–5 × 10–10 = 10–15
Qc Mg(OH)2 yang nilainya lebih besar dari 6×10–12 (Ksp Mg(OH)2) adalah (2) dan (4)
Jawaban yang tepat TIDAK TERSEDIA (semestinya D tetapi harus Qc > Ksp)
Soal nomor 14:
Jika kita memasukkan bongkahan batu kapur ke dalam air, akan terjadi gelembung-gelembung gas dan wadah akan terasa panas.
Pernyataan yang benar dari data percobaan tersebut adalah ….
Ketika wadah panas tentu dari reaksi batu kapur dalam air (sebagai sistem) yang memang melepaskan panas/kalor. Terjadi perpindahan panas dari sistem ke lingkungan.
Jawaban yang tepat C.
Soal nomor 15:
Diketahui data percobaan reaksi 2A + B2 → 2AB
Grafik yang menunjukkan orde reaksi dari A adalah ....
Pembahasan soal nomor 15:
Penentuan orde reaksi terhadap A.
Pilih data 2 dan 1, untuk menentukan orde reaksi dari A, karena konsentrasi B tetap (sama)
([A2]/[A1])n = v2/v1
(2a/a)n = 64/16
2n = 4
2n = 22
n = 2
Karena orde terhadap A adalah 2 maka grafik yang sesuai adalah grafik pada pilihan C
Jawaban yang tepat C.
Soal nomor 16:
Ke dalam 4 gelas kimia yang masing-masing berisi 20 mL asam sulfat dimasukkan 4 gram
logam seng seperti pada gambar berikut!
Kondisi yang diharapkan:
- Variabel bebas: luas permukaan sentuh
- Variabel terikat: laju/waktu
- Variabel terkontrol: [H2SO4]
Pasangan gambar yang sesuai dengan kondisi tersebut adalah ....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
Pembahasan soal nomor 16:
Bila variabel bebasnya adalah luas permukaan sentuh, maka variabel luas permukaan harus dibuat beda.
Bila variabel terikatnya adalah waktu/laju, besarnya waktu akan ditentukan berdasar luas permukaan sentuh yang dibuat berbeda.
Bila variabel kontrolnya [H2SO4], maka konsentrasi pasangan harus tetap agar dapat digunakan melihat efek perubahan luas permukaan sentuh yang merupakan variabel bebas.
Di antara gambar yang luas permukaan sentuhnya berbeda hanyalah (2), artinya gambar (2) ini akan berpasangan dengan gambar lain. Bila tidak ada nomor (2) pada pasangan sudah pasti salah.
Bila dipasangkan (1) dan (2). Variabel lain semua tetap/sama, hanya luar permukaan sentuh yang berbeda, ini pilihan tepat.
Bila dipasangkan (2) dan (3) maka variabel bebasnya ada dua, yaitu luas permukaan sentuh dan konsentrasi H2SO4, ini jadi tidak tepat.
Bila dipasangkan (2) dan (4) maka variabel bebasnya ada dua, yaitu luas permukaan dan suhu, ini jadi tidak tepat.
Jawaban yang tepat A.
Soal nomor 17:
Bacalah informasi berikut!
Di negara yang memiliki musim dingin, proses pencairan es yang terdapat di jalan-jalan dan
trotoar dilakukan dengan menaburkan garam ke hamparan salju.
Sifat koligatif larutan yang paling tepat berhubungan dengan fenomena wacana di atas adalah ....
A. Penurunan tekanan uap
B. Kenaikkan titik didih
C. Penurunan titik beku
D. Tekanan osmosis
E. Kenaikkan tekanan uap
Pembahasan soal nomor 17:
Penentuan orde reaksi terhadap A.
Salju (air beku) diberi garam agar pada suhu rendah salju dapat mencair, tidak beku. Dengan diberi garam yang relatif mudah larut maka terjadi penurunan titik beku air, sehingga ketika suhu nol derajat ia tidak beku.
Jawaban yang tepat C.
Soal nomor 18:
Proses pembuatan gas NO2 sesuai dengan reaksi:
2NO(g) + O2(g) ⇌ 2NO2(g)
Diperoleh data sebagai berikut:
Jika suhu dinaikkan pada tekanan tetap, ternyata harga Kp turun menjadi 1/9 kalinya, sedangkan jika suhu diturunkan kembali, harga Kp akan kembali naik. Pemyataan yang tepat
mengenai hal tersebut adalah ….
Dari tabel diketahui nilai Kp yang semakin kecil berarti tekanan parsial produk (NO2) berkurang dan tekanan parsial pereaksi (NO dan O2) bertambah ketika suhu dinaikkan dari 600 oC ke 1000 oC. Tekanan parsial berkurang sebanding dengan berkurangnya jumlah atau konsentrasi produk. Terjadi pergeseran dari kanan ke kiri, ketika suhu dinaikkan. Ini merupakan ciri reaksi eksoterm ke arah produk, jika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke arah pereaksi (di kiri).
Pada reaksi eksoterm jika suhu diturunkan maka konsentrasi produk akan meningkat (kesetimbangan bergeser ke kanan) yang berati tekanan parsialnya juga bertambah dan konsentrasi pereaksi berkurang atau tekanan parsial pereaksi berkurang.
Jawaban yang tepat TIDAK TERSEDIA.
Soal nomor 19:
Bacalah informasi berikut!
Apabila seseorang memerlukan injeksi cairan nutrisi/infus, cairan infus tersebut harus bersifat isotonik dengan cairan dalam darah. Injeksi cairan,nutrisi/infus (NaCl, Mr NaCl = 58,5) harus isotonik dengan cairan dalam darah, berkisar 9,84 atm pada suhu ruangan 27oC. Apabila seseorang memerlukan 1 liter cairan infus, massa NaCl yang dibutuhkan adalah …. (R = 0,082 L.atm/mol.K)
Tekanan osmotik larutan NaCl = tekanan cairan dalam darah.
Tekanan osmotik larutan NaCl = 9,84 atm.
9,84 atm = [NaCl] × R × T
9,84 atm = [NaCl] × 0,082 L.atm/(mol.K) × (27 + 273) K
9,84 atm = [NaCl] × 24,6 L.atm/mol
[NaCl] = 9,84 atm : 24,6 L.atm/mol
[NaCl] = 0,4 mol/L
Untuk setiap 1 L larutan = 0,4 mol NaCl
Massa NaCl = 0,4 mol × 58,5 g/mol
Massa NaCl = 23,4 g
Jawaban yang tepat D.
Soal nomor 20:
Perhatikan wacana berikut ini.
Senyawa aktif pada pemutih adalah senyawa natrium hipoklorit (NaClO). Untuk menghitung kadar NaClO dalam pemutih digunakan reaksi iodometri sebagai berikut.
NaClO(l) + KI(l) + 2HCl(aq) → NaCl(aq) + 2KCl(aq) + I2(l) + H2O(l)
I2(l) + 2Na2S2O3(aq) → 2NaI(aq) + Na2S2O6(aq)
Berdasarkan wacana tersebut, sifat kimia senyawa yang terdapat di dalam pemutih adalah ....
Fokus hanya pada zat pemutih. Pemutih (NaClO) pada reaksi pertama mengalami reaksi reduksi. Tepatnya bilangan oksidasi Cl pada NaClO berubah dari +1 menjadi –1 pada Cl– (dalam NaCl atau KCl). Karena ia mengalami reaksi reduksi maka ia berperan sebagai oksidator.
Jawaban yang tepat D.
Unduh langsung format pdf resolusi rendah. PERHATIAN untuk jawaban nomor 7 dan 10 pada pembahasan yang didownload terjadi kekeliruan, yang benar seperti pada tulisan di blog ini.
Bila ingin tampilan ingin lebih bagus silakan zoom-in perbesar hingga 200%. Harap maklum. Terima kasih.
Untuk 20 nomor lain sila klik tautan berikut:
Pembahasan Soal UN Kimia Tahun 2018 UNKP (Nomor 21-40)
Soal nomor 1
Diketahui unsur 11X dapat bereaksi dengan unsur 17Y, sifat fisik senyawa yang terbentuk dan jenis ikatannya berturut-turut adalah ....
- Lelehannya dapat menghantarkan arus listrik, ikatan ionik
- Tidak larut dalam air, ikatan kovalen
- Tidak larut dalam air, ikatan ionik
- Larutannya penghantar listrik, ikatan kovalen
- Larutan tidak menghantar listrik, ikatan ionik
Konfigurasi elektron 11X = 2-8-1→ stabil X+
Konfigurasi elektron 17Y = 2-8-7 → stabil Y–
X+ + Y–→ XY (berikatan ionik, senyawa ion)
Sifat-sifat senyawa ion: larut dalam air, larutan dan lelehannya dapat menghantarkan arus listrik, titik lelehnya relatif tinggi.
Jawaban yang tepat A.
Soal nomor 2
Diketahui dua ion A2+ dan B- memiliki lintasan elektron sebagai berikut.
Jika unsur A mempunyai jumlah neutron 12 dan unsur B mempunyai jumlah neutron 18 pasangan data yang tepat adalah ....
Pembahasan soal nomor 2:
A2+ mempunyai 10 elektron,
A keadaan netral = 10 + 2 = 12 → Nomor atom A = 12
Konfigurasi elektron A = 2-8-2
→ golongan II-A, periode-3
Nomor massa A = jumlah netron A + nomor atom A
Nomor massa A = 12 + 12 = 24
A → golongan II-A, periode-3, 12A24
B– mempunyai 18 elektron
B keadaan netral = 18 – 1 = 17, → Nomor atom B = 17
Konfigurasi elektron B = 2-10-7
→ golongan VII-A, periode-3
Nomor massa B = jumlah netron L + nomor atom L
Nomor massa B = 18 + 17 = 35
B → golongan VII-A, periode-3, 17B35
Jawaban yang tepat D.
Soal nomor 3:
Perhatikan konfigurasi elektron unsur X dan Y berikut.
X: 1s2 2s22p6 3s23p3
Y: 1s2 2s22p6 3s23p5
Jika kedua unsur tersebut membentuk senyawa, rumus kimia dan bentuk molekul yang benar adalah
Pembahasan soal nomor 3:
X: elektron valensinya 5, X berada di periode 3, ada kemungkinan tidak mengikuti aturan oktet.
Y: elektron valensinya 7, perlu 1 elektron untuk stabil sesuai aturan oktet.
Kemungkinan pertama: A3 + B1 → AB3→ 3 pasangan elektron berikatan dan 1 pasangan elektron bebas, bentuk piramida segitiga, tidak tersedia pada opsi soal.
Kemungkinan kedua, A menggunakan 5 elektron valensinya: A5 + B1 → AB5→ 5 pasangan elektron berikatan dan tanpa pasangan elektron bebas, bentuk bipiramida segitiga, tersedia pada opsi soal.
Jawaban yang tepat D.
Soal nomor 4
Jika unsur 7A dan 17B berikatan, struktur Lewis yang benar adalah ....
Pembahasan soal nomor 4:
Yang digunakan untuk menentukan elektron valensi adalah nomor atom.
A nomor atom 7, konfigurasi elektron 2 – 5.
Elektron valensi A = 5, kurang 3 elektron untuk memenuhi aturan oktet.
B nomor atom 17, konfigurasi elektron 2 – 10 – 7.
Elektron valensi B = 7, kurang 1 elektron untuk memenuhi aturan oktet.
A3 + B1→ A1B3→ AB3→ A berikatan tunggal dengan 3B dan masih ada 1 pasang elektron bebas.
Jawaban yang tepat C.
Soal nomor 5:
Pada ruang tertutup dilakukan pembakaran 7 gram besi dengan 4 gram sulfur menghasilkan
besi sulfida sebanyak 11 gram. Kenyataan ini sesuai hukum dasar kimia, yaitu ....
A. Hukum Perbandingan Tetap (Proust)
B. Hukum Perbandingan Volume (Gay Lussac)
C. Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier)
D. Hukum Perbandingan Berganda (Dalton)
E. Hukum Perbandingan Molekul (Avogadro)
Pembahasan soal nomor 5:
Yang kasatmata pada soal ini adalah total massa sebelum bereaksi (7 g + 4 g = 11 g) dan setelah bereaksi juga 11 g. Ini sesuai dengan hukum kekekalan massa (Hukum Lavoisier).
Jawaban yang tepat C.
Soal nomor 6:
Perhatikan data hasil uji daya hantar listrik terhadap beberapa larutan berikut!
Berdasarkan data tersebut, pasangan larutan yang memiliki derajat ionisasi = 0, ditunjukkan
pada nomor ....
- 1 dan 2
- 1 dan 3
- 2 dan 4
- 3 dan 5
- 4 dan 5
Derajat ionisasi nol hanya dimiliki larutan nonelektrolit karena tidak dapat terurai. Bila dalam uji daya hantar listrik maka lampu tidak akan menyala dan tidak ada gelembung pada elektroda.
Jawaban yang tepat A.
Soal nomor 7:
Perhatikan data titrasi asam-basa asam sulfat X M dengan NaOH 0,4 M berikut!
V H2SO4 | V NaOH | |
1 | 20 mL | 24,0 mL |
2 | 20 mL | 23,8 mL |
3 | 20 mL | 24,2 mL |
- 0,32%
- 0,49%
- 0,98%
- 1,30%
- 4,90%
Massa H2SO4 kotor:
Massa H2SO4 = 20 mL × 1,8 g/mL = 36 g
Volume rata-rata NaOH = (24 + 23,8 + 24,2) mL : 3 = 24 mL
Jumlah mol NaOH = 24 mL × 0,4 M = 9,6 mmol.
Reaksi: 2NaOH + H2SO4→ Na2SO4 + 2H2O
Dari perbandingan koefisien reaksi setara dihitung jumlah mol H2SO4.
Jumlah mol H2SO4 = ½ jumlah mol NaOH
Jumlah mol H2SO4 = ½ × 9,6 mmol
Jumlah mol H2SO4 = 4,8 mmol = 0,0048 mol
Massa H2SO4 dari hasil titrasi:
Massa 0,0048 mol H2SO4 = 0,0048 mol × 98 g/mol
Massa 0,0048 mol H2SO4 = 0,4704 g
Kadar H2SO4 = (massa H2SO4 titrasi : massa H2SO4 kotor) × 100%
Kadar H2SO4 = (0,4704 g : 36 g) × 100%
Kadar H2SO4 = 1,30%
Jawaban yang tepat D.
Soal nomor 8:
Perhatikan gambar dua larutan berikut ini!
Pernyataan terkait kedua larutan tersebut, antara lain:
- Kedua larutan sama-sama memiliki pH = 3
- Kedua larutan adalah asam lemah
- Kedua larutan memiliki harga [H+] yang sama
- Kedua larutan dapat mengubah warna lakmus merah
- Kedua larutan dapat terionisasi sempurna
A. 1 dan 3
B. 1 dan 5
C. 2 dan 4
D. 2 dan 5
E. 3 dan 5
Pembahasan soal nomor 8:
pH HCl = -log(10–3) = 3
pH CH3COOH = -log(√(10–1.10–5) = -log(10–3) = 3
Jadi kedua larutan memiliki pH sama, [H+] juga sama.
HCl merupakan asam kuat (terurai sempurna) dan CH3COOH merupakan asam lemah (terurai sebagian), bila diuji dengan lakmus merah tidak akan berubah warna. Penjelasan yang benar (1), (3)
Jawaban yang tepat A.
Soal nomor 9:
Diketahui campuran larutan penyangga sebagai berikut.
Jika Ka CH3COOH = 10-5, maka urutan pH dimulai dari yang terkecil adalah ....
- 1 – 2 – 3
- 1 – 3 – 2
- 2 – 1 – 3
- 3 – 1 – 2
- 3 – 2 – 1
[H+] = Ka(mol asam lemah)/(mol basa konjugat)
(1) [H+] = 10–5.(5 mmol/5 mmol) = 10–5 M
(2) [H+] = 10–5.(5 mmol/10 mmol) = 5 ×10–6 M
(3) [H+] bukan campuran larutan penyangga, tidak CN– bukanlah basa konjugat dari CH3COOH.
pH berbanding terbalik dengan [H+], semakin besar [H+] maka pH semakin kecil.
Jadi urutan yang benar adalah (1), (2)
Jawaban yang tepat TIDAK TERSEDIA.
Soal nomor 10
Bacalah wacana berikut ini.
pH normal darah manusia adalah dirancang selalu relatif tetap, yaitu 7,4 ± 0,05. Komponen utama buffer darah adalah H2CO3 dan HCO3- dengan perbandingan 1:20, yang merupakan salah satu hasil metabolisme pernafasan.
CO2(g) ⇌ CO2(aq)
CO2(aq) + H2O(l) ⇌H2CO3(aq)
H2CO3(aq) + H2O(l) ⇌ H3O+(aq) + HCO3-
Pada kasus alkalosis atau kelebihan basa yang disebabkan kekurangan CO2 terlarut, pH darah naik hingga mencapai 7,8. Jika dibiarkan akan menyebabkan kerusakan sistem syaraf. Salah satu upaya mengembalikan pH normal darah adalah dengan pemberian masker gas oksigen didukung infus larutan buffer bikarbonat pH 6,7 selama selang waktu tertentu. (Ka H2CO3 = 4,3 x 10-7).
Berdasarkan wacana tersebut, pemberian larutan bikarbonat pH 6,7 bertujuan untuk ….
- Menaikkan pH darah dengan menggeser kesetimbangan ke arah kiri
- Menaikkan pH darah dengan menggeser kesetimbangan ke arah kanan
- Menaikan pH darah tanpa menggeser arah kesetimbangan
- Menurunkan pH darah dengan menggeser kesetimbangan ke arah kiri
- Menurunkan pH darah dengan menggeser kesetimbangan ke arah kanan
Kasusnya adalah alkolisis atau kelebihan basa dengan pH di atas 7,4. Tujuan utamanya adalah menurunkan pH darah agar normal. Menambah NaHCO3 (atau HCO3–) dengan pH 6,7 berarti meningkatkan konsentrasi H2CO3 yang berada di ruas kiri. Bila menambah konsentrasi zat di ruas kiri maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan, terbentuk lebih banyak H3O+ hingga pH normal kembali.
Jawaban yang tepat E.
Soal nomor 11:
Perhatikan tabel persamaan reaksi hidrolisis garam berikut ini!
Pasangan data garam terhidrolisis yang tepat adalah ....
- 1 dan 2
- 1 dan 3
- 1 dan 4
- 2 dan 3
- 2 dan 4
Pasangan data untuk garam hidrolisis yang tepat adalah (1) dan (3)
Hidrolisis basa konjugat dari asam lemah akan menghasilkan [OH–] sehingga sifat larutan akan basa dan pH > 7.
Hidrolisis asam konjugat dari basa lemah akan menghasilkan [H3O+] sehingga sifat larutan akan asam dan pH < 7.
Jawaban yang tepat B.
Soal nomor 12:
Diketahui data beberapa indikator dan trayek pH.
Berikut ini adalah kurva titrasi asam-basa.
Pasangan asam-basa/basa-asam dan indikator yang digunakan adalah ....
- KOH – CH3COOH, fenolptalein
- KOH – HCl, fenolptalein
- CH3NH3 – HCl, metil jingga
- NH4OH – CH3COOH, metil jingga
- NaOH – HCl, fenolptalein
Prinsip umum untuk titrasi:
Titrasi asam kuat ke basa kuat titik ekivalennya sama dengan 7.
Titrasi asam kuat ke basa lemah titik ekivalennya biasa di bawah 7
Titrasi basa kuat ke asam lemah titik ekivalennya biasa di atas 7
A-B-E jelas tidak tepat.
Pilihan D sepertinya juga tidak mungkin benar sebab pH basa lemah biasa tidak jauh di atas 7.
Pada soal ini skala pH tidak proporsional, ini dapat dilihat jarak pH 4 ke 5,8 dibanding 5,8 ke pH 11. Kalau pun mau memilih C agak mendekati kebenaran walau berdasar rentang pH indikator menjadi keliru juga.
Jawaban yang tepat TIDAK ADA JAWABAN YANG TEPAT.
Soal nomor 13:
Diketahui Ksp Mg(OH)2 = 6 × 10-12. Dua buah larutan dicampur dengan komposisi sebagai berikut.
Pasangan campuran yang menghasilkan endapan Mg(OH)2 ditunjukkan pada nomor ....
- 1 dan 4 karena Qsp < Ksp
- 1 dan 5 karena Qsp > Ksp
- 2 dan 3 karena Qsp < Ksp
- 2 dan 4 karena Qsp < Ksp
- 3 dan 5 karena Qsp < Ksp
Syarat terbentuknya endapan nilai Qc > Ksp
Qsp Mg(OH)2 = [Mg2+][OH–]2
(1) → 10–3 × (10–5)2 = 10–3 × 10–10 = 10–13
(2) → 10–4 × (10–3)2 = 10–4 × 10–6 = 10–10
(3) → 10–5 × (10–4)2 = 10–5 × 10–8 = 10–13
(4) → 10–3 × (10–3)2 = 10–3 × 10–6 = 10–9
(5) → 10–5 × (10–5)2 = 10–5 × 10–10 = 10–15
Qc Mg(OH)2 yang nilainya lebih besar dari 6×10–12 (Ksp Mg(OH)2) adalah (2) dan (4)
Jawaban yang tepat TIDAK TERSEDIA (semestinya D tetapi harus Qc > Ksp)
Soal nomor 14:
Jika kita memasukkan bongkahan batu kapur ke dalam air, akan terjadi gelembung-gelembung gas dan wadah akan terasa panas.
Pernyataan yang benar dari data percobaan tersebut adalah ….
- Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm karena sistem menyerap kalor dari
- Reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm karena lingkungan menyerap kalor
dari sistem. - Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm karena sistem melepas kalor ke lingkungan.
- Reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm karena lingkungan menerima kalor dari sistem.
- Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm karena lingkungan melepas kalor ke sistem.
Ketika wadah panas tentu dari reaksi batu kapur dalam air (sebagai sistem) yang memang melepaskan panas/kalor. Terjadi perpindahan panas dari sistem ke lingkungan.
Jawaban yang tepat C.
Soal nomor 15:
Diketahui data percobaan reaksi 2A + B2 → 2AB
Grafik yang menunjukkan orde reaksi dari A adalah ....
Pembahasan soal nomor 15:
Penentuan orde reaksi terhadap A.
Pilih data 2 dan 1, untuk menentukan orde reaksi dari A, karena konsentrasi B tetap (sama)
([A2]/[A1])n = v2/v1
(2a/a)n = 64/16
2n = 4
2n = 22
n = 2
Karena orde terhadap A adalah 2 maka grafik yang sesuai adalah grafik pada pilihan C
Jawaban yang tepat C.
Soal nomor 16:
Ke dalam 4 gelas kimia yang masing-masing berisi 20 mL asam sulfat dimasukkan 4 gram
logam seng seperti pada gambar berikut!
Kondisi yang diharapkan:
- Variabel bebas: luas permukaan sentuh
- Variabel terikat: laju/waktu
- Variabel terkontrol: [H2SO4]
Pasangan gambar yang sesuai dengan kondisi tersebut adalah ....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
Pembahasan soal nomor 16:
Bila variabel bebasnya adalah luas permukaan sentuh, maka variabel luas permukaan harus dibuat beda.
Bila variabel terikatnya adalah waktu/laju, besarnya waktu akan ditentukan berdasar luas permukaan sentuh yang dibuat berbeda.
Bila variabel kontrolnya [H2SO4], maka konsentrasi pasangan harus tetap agar dapat digunakan melihat efek perubahan luas permukaan sentuh yang merupakan variabel bebas.
Di antara gambar yang luas permukaan sentuhnya berbeda hanyalah (2), artinya gambar (2) ini akan berpasangan dengan gambar lain. Bila tidak ada nomor (2) pada pasangan sudah pasti salah.
Bila dipasangkan (1) dan (2). Variabel lain semua tetap/sama, hanya luar permukaan sentuh yang berbeda, ini pilihan tepat.
Bila dipasangkan (2) dan (3) maka variabel bebasnya ada dua, yaitu luas permukaan sentuh dan konsentrasi H2SO4, ini jadi tidak tepat.
Bila dipasangkan (2) dan (4) maka variabel bebasnya ada dua, yaitu luas permukaan dan suhu, ini jadi tidak tepat.
Jawaban yang tepat A.
Soal nomor 17:
Bacalah informasi berikut!
Di negara yang memiliki musim dingin, proses pencairan es yang terdapat di jalan-jalan dan
trotoar dilakukan dengan menaburkan garam ke hamparan salju.
Sifat koligatif larutan yang paling tepat berhubungan dengan fenomena wacana di atas adalah ....
A. Penurunan tekanan uap
B. Kenaikkan titik didih
C. Penurunan titik beku
D. Tekanan osmosis
E. Kenaikkan tekanan uap
Pembahasan soal nomor 17:
Penentuan orde reaksi terhadap A.
Salju (air beku) diberi garam agar pada suhu rendah salju dapat mencair, tidak beku. Dengan diberi garam yang relatif mudah larut maka terjadi penurunan titik beku air, sehingga ketika suhu nol derajat ia tidak beku.
Jawaban yang tepat C.
Soal nomor 18:
Proses pembuatan gas NO2 sesuai dengan reaksi:
2NO(g) + O2(g) ⇌ 2NO2(g)
Diperoleh data sebagai berikut:
ToC | Kp |
600 | 18 |
1000 | 2 |
mengenai hal tersebut adalah ….
- Reaksi pembentukan gas NO2 adalah reaksi eksotermal, sehingga kenaikan suhu menyebabkan konsentrasi NO2
- Reaksi pembentukan gas NO2 adalah reaksi endotermal sehingga penurunan suhu akan mengubah komposisi zatnya dalam kesetimbangan
- Saat suhu dinaikkan tekanan parsial gas NO2 bertambah, tekanan parsial gas NO dan O2
- Saat suhu diturunkan tekanan parsial gas NO2 berkurang, tekanan dan O2
- Saat suhu diturunkan pada tekanan tetap, tekanan parsial gas NO3 = gas NH3
Dari tabel diketahui nilai Kp yang semakin kecil berarti tekanan parsial produk (NO2) berkurang dan tekanan parsial pereaksi (NO dan O2) bertambah ketika suhu dinaikkan dari 600 oC ke 1000 oC. Tekanan parsial berkurang sebanding dengan berkurangnya jumlah atau konsentrasi produk. Terjadi pergeseran dari kanan ke kiri, ketika suhu dinaikkan. Ini merupakan ciri reaksi eksoterm ke arah produk, jika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke arah pereaksi (di kiri).
Pada reaksi eksoterm jika suhu diturunkan maka konsentrasi produk akan meningkat (kesetimbangan bergeser ke kanan) yang berati tekanan parsialnya juga bertambah dan konsentrasi pereaksi berkurang atau tekanan parsial pereaksi berkurang.
Jawaban yang tepat TIDAK TERSEDIA.
Soal nomor 19:
Bacalah informasi berikut!
Apabila seseorang memerlukan injeksi cairan nutrisi/infus, cairan infus tersebut harus bersifat isotonik dengan cairan dalam darah. Injeksi cairan,nutrisi/infus (NaCl, Mr NaCl = 58,5) harus isotonik dengan cairan dalam darah, berkisar 9,84 atm pada suhu ruangan 27oC. Apabila seseorang memerlukan 1 liter cairan infus, massa NaCl yang dibutuhkan adalah …. (R = 0,082 L.atm/mol.K)
- 4,68 gram
- 5,85 gram
- 11,7 gram
- 23,4 gram
- 46,8 gram
Tekanan osmotik larutan NaCl = tekanan cairan dalam darah.
Tekanan osmotik larutan NaCl = 9,84 atm.
9,84 atm = [NaCl] × R × T
9,84 atm = [NaCl] × 0,082 L.atm/(mol.K) × (27 + 273) K
9,84 atm = [NaCl] × 24,6 L.atm/mol
[NaCl] = 9,84 atm : 24,6 L.atm/mol
[NaCl] = 0,4 mol/L
Untuk setiap 1 L larutan = 0,4 mol NaCl
Massa NaCl = 0,4 mol × 58,5 g/mol
Massa NaCl = 23,4 g
Jawaban yang tepat D.
Soal nomor 20:
Perhatikan wacana berikut ini.
Senyawa aktif pada pemutih adalah senyawa natrium hipoklorit (NaClO). Untuk menghitung kadar NaClO dalam pemutih digunakan reaksi iodometri sebagai berikut.
NaClO(l) + KI(l) + 2HCl(aq) → NaCl(aq) + 2KCl(aq) + I2(l) + H2O(l)
I2(l) + 2Na2S2O3(aq) → 2NaI(aq) + Na2S2O6(aq)
Berdasarkan wacana tersebut, sifat kimia senyawa yang terdapat di dalam pemutih adalah ....
- Katalisator
- Reduktor
- Emulgator
- Oksidator
- Inhibitor
Fokus hanya pada zat pemutih. Pemutih (NaClO) pada reaksi pertama mengalami reaksi reduksi. Tepatnya bilangan oksidasi Cl pada NaClO berubah dari +1 menjadi –1 pada Cl– (dalam NaCl atau KCl). Karena ia mengalami reaksi reduksi maka ia berperan sebagai oksidator.
Jawaban yang tepat D.
Unduh langsung format pdf resolusi rendah. PERHATIAN untuk jawaban nomor 7 dan 10 pada pembahasan yang didownload terjadi kekeliruan, yang benar seperti pada tulisan di blog ini.
Bila ingin tampilan ingin lebih bagus silakan zoom-in perbesar hingga 200%. Harap maklum. Terima kasih.
Untuk 20 nomor lain sila klik tautan berikut:
Pembahasan Soal UN Kimia Tahun 2018 UNKP (Nomor 21-40)