Tampilkan postingan dengan label Seni. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Seni. Tampilkan semua postingan
Alat Musik : Pengertian, Fungsi, Jenis, Contoh

Alat Musik : Pengertian, Fungsi, Jenis, Contoh

A. PENGERTIAN ALAT MUSIK
Jika dilihat dari kata yang menyusunnya alat musik tersusun dari dua kata yaitu alat dan musik.  Secara garis besar alat dapat diartikan sebagi benda yang digunakan oleh manusia untuk membantu melakukan suatu pekerjaan yang tujuannya untuk memudahkan. Setiap alat memiliki fungsi masing-masing dalam penggunaannya. Manusia memiliki kemampuan berpikir sehingga dengan bantuan alat tersebut dapat menjadi suatu karya yang indah. Sedangkan musik berasal dari bahasa Yunani yaitu “muse”. Dalam bahasa yunani muse adalah sebutan untuk dewi-dewi yang memiliki tugas sebagai penanggung jawab terhadap seni dan ilmu pengetahuan. Berdasarkan asal katanya maka musik dapat dijelaskan sebagai salah satu jenis seni. Namun secara lebih rinci maka musik dapat jelaskan sebagai karya seni yang diciptakan manusia melalui penyusunan suara yang terarur, terkombinasi, memiliki keharmonisan dan mengandung makna.

Secara sederhana alat musik dapat diartikan sebagai instrumen yang dibutuhkan dalam menghasilkan musik. Berdasarkan penjelasan diatas maka Alat musik adalah alat atau benda yang dapat mengeluarkan suara yang khas yang jika di padukan dengan alat-alat lain dapat menghasilkan musik yang indah mengandung keharmonisan (keselarasan) agar makna yang terkandung didalamnya tersampaikan pada pendengar.
Pengertian Alat Musik, Fungsi Alat Musik, Jenis alat Musik, Contoh Alat Musik
ALAT MUSIK
B. FUNGSI ALAT MUSIK
Alat musik memiliki beberapa fungsi yang dapat digolongkan menjadi tiga fungsi utama yaitu fungsi melodi, fungsi retmis dan fungsi harmonis. Penggolongan fungsi alat musik ini dilihat dari unsur yang menyusunnya. Adapun penjelasan dari ketiga fungsi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Fungsi melodi
Alat musik memiliki fungsi melodi. Melodi merupakan susunan tinggi rendahnya yang disusun dalam satu kesatuan dengan penekanan yang berbeda terkait dengan intonasi dan durasi yang akan menciptakan musik yang indah. Fungsi melodi berarti bahwa alat musik dalam suatu pertunjukan difungsikan hanya untuk memainkan melodi yang dimainkan oleh musik vokal dalam bentuk lagu. Adapun beberapa control alat musik yang memiliki fungsi melodi yaitu:
  • Gitar
  • Recorder
  • Pianika
  • Bonang
  • Saron

2. Fungsi ritme atau ritmis
Ritme merupakan pengulangan bunyi-bunyian yang sesuai dengan pola dalam sebuah lagu. Fungsi ritme pada alat-alat musik berarti adalah sebagai berikut:
  • Memberikan warna nada
  • Memberikan warna sajian komposisi musik
  • Mampu menunjukkan suasana dan karakter dalam lagu
  • Dapat menggambarkan dinamika perubahan

Alat musik yang memiliki fungsi ritme ini merupakan yang musik yang dapat ditemukan secara tak bernada.  Adapun contoh alat musik yang memiliki fungsi ritme yaitu:
  • Bedug
  • Genjring
  • Tam-tam
  • Dog-dog
  • Terbang
  • Waditra kendang
  • Tifa
  • Bongo
  • Drum
  • Tamburin
  • Timpani

3. Fungsi hamoni
Harmoni berarti kesetaraan atau keselarasan. Dalam musik, harmoni berarti keselarasan panduan dari berbagai bunyi. Harmoni terdiri atas susunan, peranan, dan hubungan dari paduan bunyi secara keseluruhan. Fungsi harmoni alat musik berarti bahwa alat musik berfungsi untuk menyelaraskan bunyi yang dikeluarkannya. Contoh alat musik yang memiliki fungsi ini yaitu:
  • Gitar
  • Saron
  • Suling
  • Piano
  • Kecapi

C. KLASIFIKASI MACAM – MACAM JENIS ALAT MUSIK
Klasifikasi jenis-jenis alat musik dapat digolongkan menjadi beberapa klasifikasi. Penggolongan tersebut adalah berdasarkan sumber bunyinya, berdasarkan cara memainkannya dan berdasarkan zamannya. Adapun penjelasan dari kasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan Sumber Bunyinya
Berdasarkan sumber bunyinya alat musik dapat dikelompok menjadi lima jenis.  Adapun penjelasan dari kelima jenis alat musik berdasarkan sunber bunyinya adalah sebagai berikut:

a. Idiophone
Idiophone merupakan alat musik yang sumber bunyi berasal dari alat musik itu sendiri. Sumber bunyi berasal dari getaran badan alat musik tersebut, sehingga dimainkan dengan cara digoyang, ditepuk, dipukul dan lain-lain. Beberapa contoh alat musik yang termasuk jenis idophone yaitu:
  • Bel
  • Gong
  • Kolintang
  • Marakas
  • Simbal

b. Elektrophone
Electrophone merupakan alat musik yang sumber bunyinya memanfaatkan tenaga listrik. Alat musik jenis akan umumnya dapat dimainkan jika tersambung dengan listrik.
  • Bass listrik
  • Gitar Elektrik
  • Keyboard

c. Chordophone
Chordophone merupakan alat musik yang sumber bunyinya berupa dawai. Hal ini berarti bahwa setiap alat musik yang memiliki dawai merupakan jenis alat musik chordophone. Alat musik jenis ini memiliki rongga resonansi. Untuk memainkannya maka dawainya harus dipetik sehingga sura masuk ke rongga resonansi dan menggetarkan dawai lain sehingga menimbulkan bunyi yang khas. Beberapa contoh alat musik ini yaitu :
  • Biola
  • Gitar
  • Kecapi
  • Harpa

d. Membranophe
Membranophone merupakan alat musik yang sumber bunyinya memanfaatkan membran atau lapisan tipis. Umumnya alat musik ini dilapisi oleh membrane atau lapisan tipis pada salah satu sisinya yang dipasang secara kuat. Alat musik ini dimainkan dengan cara menggetarkan membrannya. Contoh alat musik tersebuta adalah sebagai berikut:
  • Gendang
  • Drum
  • Rabana

e. Aerophone
Aerophone merupakan jenis alat musik yang sumber bunyinya memanfaatkan udara dan getarannya. Alat musik ini dimainkan dengan cara tiup. Contoh alat musik ini adalah sebagai berikut:
  • Akordion
  • Suling
  • Harmonica
  • Terompet

2. Berdasarkan Cara Memainkannya
Berdasarkan cara memakainya alat musik terbagi menjadi 5 jenis, yaitu:
a. Alat Musik Gesek
Alat musik gesek merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara digesek. Umumnya alat musik ini berupa alat musik kordofon yang dilengkapi dengan dawai dan senar. Ketika memainkan alat musik ini, gesekan diberikan pada senar atau dawainya. Tinggi rendahnya nada yang dihasilkan oleh alat ini tergantung pada panjang pendeknya dawai. Yang termassuk alat musik geesek adalah sebagai berikut:
  • Biola
  • Bass
  • Cello
  • Kecapi
  • Ukulele
  • Dan lain-lain.

b. Alat Musik Goyang
Alat musik goyang merupakan alat musik yang untuk memainkannya perlu digoyangkan. Goyangan pada alat ini akan menghasilkan getaran yang akan menimbulkan suara atau bunyi. Beberapa contoh alat musik yang termasuk alat musik goyang adalah sebagai berikut:
  • Angklung
  • Marakas
  • Tamborin

c. Alat Musik Petik
Alat musik petik adalah musik yang dimainkan dengan dipetik. Petikan pada bagian alat musik ini akan menghasilkan getaran ketika dawainya dipetik. Tinggi rendahnya nada yang dihasilkan alat musik ini juga bergantung pada panjang pendeknya dawai. Adapun alat musik yang termasuk dalam alat musik ini adalah sebagai berikut:
  • Kontra bass
  • Sasando
  • Gambus
  • Cuk
  • Cak
  • Siter
  • Gitar
  • Harpa

d. Alat Musik Pukul
Alat musik pukul merupakan jenis alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul. Suara pada alat ini akan muncul jika dipukul atau ditabuh. Alat musik ini ada yang bernada dan ada pula yang tidak bernada. Suara yang dihasilkan oleh alat ini ditentukan berdasarkan bentuk dan bahan bagian-bagian instrumen serta rongga getarnya. Contoh alat musik jenis ini adalah sebagai berikut:
  • Bongo
  • Drum
  • Grender
  • Gong
  • Gendang
  • Talempong

e. Alat Musik Tiup
Alat musik tiup merupakan alat musik yang memainkannya dengan cara ditiup. Alat musik ini akan mengeluarkan suara ketikan kolom udara didalamnya digetarkan. Pada alat musik ini tinggi rendah nada yang dihasilkan tergantung pada frekuensi gelombang yang dihasilkan, panjang kolom udara dan bentuk instrumen. bunyi yang dihasilkan dipengaruhi oleh bahan dasar konstruksi instrumen dan cara menghasilkannya. Contoh alat musik tersebut adalah sebagai berikut:
  • Harmonica
  • Horn
  • Clarinet
  • Pianika
  • Piccolo
  • Suling
  • Trombone.

3. Berdasarkan Zaman (Tradisional dan Modern)
Berdasarkan zamannya alat musik terbagi mmenjadi dua jenis yaitu alat musik tradisional dan alat musik modern.  Adapun penjelasan dari kedua jenis alat musik tersebut adalah sebagai berikut:

a. Alat Musik Tradisional
Alat musik tradisional merupakan alat musik yang telah lama berkembang sebelum adanya sentuhan budaya modern. Di Indonesia setiap daerah memiliki alat musik tradisional yang berbeda. Alat musik ini menjadi ciri khas dari daerah yang memilikinya. Cara memaikan alat musik jenis ini sangat bervariasi tergantung pada alat musik itu sendiri. Alat musik tradisional ini mengeluarkan suara khas yang berbeda-beda. Umumnya dalam pembuatannya alat musik ini dibuat dengan menggunakan bahan-bahan alami yang bersumber dari alam. Contoh bahan yang digunakan dalam membuatnya adalah kayu, bambu, tempurung kelapa, kulit hewan dan lain-lain. Pada tabel berikut ini dapat dilihat contoh- contoh alat musik tradisional Indonesia beserta asal daerahnya.

No.
Nama Alat Musik Tradisional
Asal Daerah
1
Serune Kalee
Aceh
2
Aramba
Pulau Nias, Sumatera Utara
3
Saluang
Minangkabau, Sumatera Barat
4
Serangko
Jambi
5
Gambus
Riau
6
Acordion
Sematera Selatan
7
Bende
Lampung
8
Tifa
Papua
9
Gamelan
Jawa Tengah
10
Tehyan
Jakarta
11
Angklung
Jawa Barat
12
Gendang
Yogyakarta
13
Bonang
Jawa timur
14
Serunai
Nusa Tenggara Barat
15
Sasando
Nusa Tenggara Timur
16
Tuma
Kalimantan Barat
17
Sampe
Kalimantan Timur
18
Panting
Kalimantan Selatan
19
Kolintang
Sulawesi Utara
20
FU
Maluku Utara

b. Alat Musik Modern
Alat musik modern dicirikan dengan sentuhan modern dalam alat musik tersebut. Alat musik ini hadir setelah adanya perkembangan dari alat musik tradisional. Sebagian alat musik modern telah menggunakan tenaga listrik dalam membantu untuk memainkannya. Beberapa contoh alat musik Modern adalah sebagai berikut:
  • Drum
  • Gitar
  • Seksofon
  • Harmonica
  • Keyboard
  • Terompet
  • Piano
  • Biola

Seni Tari : Pengertian, Fungsi, Unsur, Konsep, Jenis

Seni Tari : Pengertian, Fungsi, Unsur, Konsep, Jenis

A. PENGERTIAN SENI TARI
Secara harfiah, istilah seni tari diartikan sebagai proses penciptaan gerak tubuh yang berirama dan diiringi musik yang berlandaskan rasa dan karsa. Namun, beberapa ahli tari memiliki gagasan tersendiri mengenai istilah seni tari. 

Berikut ini pendapat beberapa ahli, diantaranya:
1. Aristoteles
Tari merupakan gerakan ritmis yang tujuannya untuk memberikan gambaran karakter dan kehidupan manusia sebagaimana mereka berperilaku ataupun menderita.

2. Bagong Sudito
Menurut Bagong, seni tari ialah gerak ritmis yang sesuai dengan irama dan bertujuan mengekspresikan perasaan.

3. Cooric Harting
Seni tari menurut Cooric ialah serangkaian gerakan ritmis disertai irama yang dilakukan dalam satu waktu dan ruang.

4. Soedarsono
Seni tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan dalam bentuk gerakan tubuh yang indah dan ritmis.

5. Yulianti Parani 
Tari merupakan gerak ritmis seluruh atau sebagiannya dari tubuh yang baik secara individu ataupun berkelompok yang disertai ekspresi tertentu.
Berdasarkan pendapat para ahli mengenai seni tari, dapat ditarik kesimpulan bahwasanya seni tari bukan hanya tentang menggerakkan tubuh mengikuti irama, namun juga harus juga sejalan dengan maksud dan tujuan yang ingin disampaikan kepada penikmat tari.
Pengertian, Unsur dan Jenis Seni Tari
SENI TARI
B. MACAM MACAM JENIS SENI TARI
Jika ditinjau dari jenis pertunjukan dan partisipasi, seni tari dapat dibedakan menjadi:
  • Tari Partisipatif, ialah tari yang jarang menggambarkan sebuah cerita dan hanya bertujuan untuk interaksi sosial ataupun olahraga saja. Aturan tari jenis ini biasanya terkait larangan dilakukan kedua gender dan usia tertentu. Jenis tari ini dapat berupa tarian rakyat, berkelompok, sosial, dan berpasangan.
  • Tari Teater, merupakan tari yang menggambarkan sebuah cerita dan dipentaskan serta dilengkapi properti khusus. Tujuan utama tari ini ialah sebagai hiburan. Jenis tari ini meliputi, balet, tari Jepang, tari modern, dan lainnya.

Berdasarkan koreografinya, seni tari dapat dibedakan menjadi:
  • Tari Tunggal, ialah tari yang diperakan oleh seorang penari atau dikenal juga dengan istilah tari solo. Misalnya, tari Golek dari Jateng.
  • Tari Berpasangan, dalam bahasa latin dikenal dengan istilah pas de duex ataupun dalam bahasa awan disebut duet. Tari ini dilakukan oleh dua orang ataupun berpasangan. Misalnya, tari Topeng dari Jabar.
  • Tari Kelompok, dalam bahasa asing disebut group choreography yaitu tari yang dilakukan minimal oleh dua orang. Misalnya, tari Saman dari Aceh.

Jenis seni tari jika ditinjau berdasarkan perkembangan peradaban di nusantara dapat dibedakan menjadi tiga, meliputi:
1. Tari Tradisional
Tari tradisional merupakan jenis tarian yang sudah turun temurun, diwariskan dari zaman nenek moyang. Jenis tari ini sangat mengedepankan nilai filosofis, simbolis, dan religius. Segala aturan tari ini masih kaku bertumpu pada pedoman leluhur. Di Indonesia, tari tradisional ini dibagi menjadi dua yaitu:

a. Tari tradisional klasik
Tari ini dikenal juga sebagai tari keraton karena berkembang dikalangan kerajaan dan kebangsaan. Pertunjukan tari ini cenderung memakai busana mewah dan gerakan yang anggun. Tarian ini memiliki aturan yang baku dan dipertahankan dari generasi ke generasi. Contoh: Tari Topeng Kelana dari Jabar.

b. Tari tradisional kerakyatan
Tari ini berkembang di kalangan rakyat biasa, baik di pedesaan maupun perkotaan. Tari ini sering ditampilkan dengan busana dan iringan musik yang sederhana. Selain itu, tarian ini tidak memiliki aturan baku sehingga bentuk tariannya cenderung bervariasi. Tari ini biasanya ditampilkan saat perayaan sebagai tari pergaulan. Contonya tari Lili dari Sumbar.

2.  Tari Kreasi Baru
Tari ini merupakan pelebaran sayap dari tari tradisional yang gerakannya dipadukan dengan gerakan baru dari jenis tarian lain. Jenis tari ini biasanya dilakukan saat upacara ritual, keagamaan, adat dan lainnya. Pada umumnya, tari kreasi baru ini dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
a.  Tari kreasi baru berpola tradisi
Tari kreasi baru ini sangat berpedoman pada kaidah tari, baik itu kaidah musik, tata rias, koreografi, maupun teknik pementasannya.

b. Tari kreasi baru berpola non tradisi
Jenis tari kreasi baru ini tidak terikat dengan kaidah tari seperti halnya tari berpola tradisi. Namun, bukan berarti jenis tari ini tidak menggunakan pola tradisi sama sekali. Melainkan, penggunaan kaidah tari akan disesuaikan dengan konsep gagasan tari yang akan ditampilkan.

3. Tari Kontemporer
Tari kontemporer merupakan jenis tari modern yang tidak lagi terpengaruh unsur tari tradisional. Tari ini menampilkan koreografi unik dan penuh makna. Selain itu, iringan musiknya pun bukan merupakan lagu sederhana yang lazim digunakan melainkan menggunakan program musik komputer dan masa mini. Tak khayal, penikmat yang ingin menikmati jenis seni ini harus berwawasan luas.

C. KONSEP SENI TARI
Konsep tari merupakan poin penting yang menjadikan seni tari tetap memiliki persamaan diantaran berbagai variasi gerak tubuh yang terbentuk. Adapun konsep tari terdiri dari:
1. Ruang Gerak
Gerakan dalam suatu tarian membutuhkan ruang gerak. Ruang gerak ini berarti berarti seorang penari membutuhkan ruangan yang sesuai dengan jenis gerakan yang akan ditampilkan. Ruang gerak dapat berupa ruang gerak sempit dan ruang gerak luas. Jenis ruang gerak ini akan disesuaikan dengan jumlah penari, apakah tunggal, berpasangan, ataupun berkelompok.

2. Tenaga
Tenaga dibutuhkan dalam seni tari untuk mendapatkan gerak tari yang dinamis, ritmis, dan harmonis. Tanpa tenaga suatu gerakan sempurna tidak mungkin dihasilkan. Penggunaan tenaga sendiri memiliki tingkatan sesuai dengan gerak yang ingin ditampilkan, baik itu intensitas kuat, sedang, dan lemah.

3. Waktu
Dalam suatu tarian, estimasi waktu sangat bergantung terhadap bentuk gerakan yang akan ditampilkan. Perbedaan cepat atau lambat suatu gerak dalam seni tari disebut tempo. Fungsi tempo ini ialah memberikan kesan dinamis sehingga suatu tarian menjadi enak bagi penikmat.

D. UNSUR SENI TARI
Dalam menciptakan nilai indah suatu tari, seni tari memiliki unsur-unsur pembangunan, meliputi:
1. Ragam Gerak
Gerakan sangat penting dalam suatu tarian. Gerakan seni harus mampu menuangkan emosi dan ekspresi jiwa.Dalam seni tari gerak dibagi menjadi tiga, berdasarkan:
b. Sifat, terdiri dari:
  • Gerak lemah, yaitu gerak yang dilakukan tanpa menggunakan kekuatan otot.
  • Gerak lembut, yaitu gerak yang dilakukan mengalir seperti air.
  • Gerak kasar, yaitu gerak yang dilakukan dengan menggunakan otot yang kuat seperti gerakan menghentakkan kaki.

b. Bentuk, meliputi:
  • Gerak realistik/wantah, yaitu gerak yang dilakukan sesuai dengan apa yang dilihat.
  • Gerak stilir, yaitu gerak tidak wantah yang sudah diperhalus.
  • Gerak simbolik, yaitu gerakan yang hanya berupa simbol.

c. Aktifitas, yaitu:
  • Gerak setempat, yaitu gerak yang hanya berada pada posisi awal tanpa pergerakan.
  • Gerak berpindah, yaitu gerak yang tidak hanya menetap melainkan melakukan gerakan kecil seperti bergeser, meluncur, melompat, dan lainnya.

2. Iringan
Iringan musik dalam suatu tarian dapat berasal dari alat instrumen ataupun suara dari anggota tubuh. Iringan ini akan menambah daya nilai dalam suatu tarian.

3. Pakaian
Pakaian dalam seni dijadikan sebagai identitas kebudayaan dan asal tarian yang ditampilkan. Misalnya, kostum dal ritual ataupun upacara didesain cenderung lebih sederhana dibanding kostum hiburan yang dirangcang lebih kasual dan menarik.

E. POLA LANTAI SENI TARI
Dalam sebuah tarian, terutama dalam tarian berkelompok sangat penting memperhatikan pola lantainya. Berikut ini beberapa pola lantai dalam tarian, meliputi:
  • Horizontal, yakni pola lantai yang mengharuskan penari membentuk garis lurus kesamping.
  • Vertikal, yaitu pola lantai yang mana penari harus membentuk garis lurus dari depan ke belakang.
  • Diagonal, yaitu pola lantai yang mana penari harus membentuk garis yang menyudut ke kanan ataupun kiri.
  • Melingkar, yaitu pola lantai yang mengharuskan penari membentuk garis lingkaran.
Pengertian, Unsur dan Jenis Seni Tari
SENI TARI
F. FUNGSI SENI TARI
Seni tari memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan, diantaranya:
1. Sarana Bergaul
Seni tari bersifat kolektif, artinya melibatkan beberapa orang. Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri, membutuhkan interaksi dengan individu. Oleh karena itu, seni tari dapat dijadikan salah satu wadah bagi manusia untuk bergaul. Kegiatan latihan tari rutin atau pementasan tari bersama menjadi sarana pergaulan yang baik.

2. Sarana Upacara
Sejak dahulu, tarian sudah dijadikan manusia sebagai sarana upacara, baik untuk upacara keagamaan maupun upacara penting dalam kehidupan manusia. Tari keagamaan tujuannya untuk berkomunikasi dengan Tuhan dan biasanya bersifat sakral. Contohnya, tari Kecak di Bali yang digunakan sebagai sarana komunikasi dengan para Dewa dan leluhurnya. Tari yang dijadikan sebagai sarana upacara sangat mempertimbangkan pemilihan tempat, waktu, penari, dan sesajian yang tepat.

3. Sarana Hiburan
Tari yang dimanfaatkan sebagai sarana hiburan memiliki gerak spontan. Selain itu, jenis tari ini menggunakan tema dan iringan lagu yang sederhana. Kemudian kostum dan tata panggung juga diupayakan semenarik mungkin. Prinsipnya tarian yang ditempilkan menhibur, tidak menjemukan dan menjenuhkan.

4. Media Pendidikan
Tarian dapat dijadikan media untuk mendidik anak dalam upaya pendewasaan diri melalui pesan dari setiap gerak yang ditampilkan. Selain itu, nilai keindahan dan keluhuran yang ada pada seni dapat mengasah perasaan seseorang untuk bersikap lebih santun dan lembut.

5. Katarsis
Katarsis artinya pembersihan jiwa. Pemanfaatan seni tari sebagai katarsis biasanya dilakukan oleh seniman yang memiliki penghatan mendalam terhadap seni tari.

6. Penyaluran Terapi
Tari dijadikan penyaluran terapi bagi mereka penyandang cacat mental ataupun fisik. Penyajian tari ini dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, disesuaikan dengan kondisi penderita. Jenis tarian ini dilarang pada masyarakat Timur, karena rasa tak sampai hati.

7. Pertunjukan
Tarian yang dipersiapkan untuk pertujukkan biasanya mengandung nilai estetis yang tinggi dan membutuhkan latihan sebelum dipetaskan. Tari yang difungsi sebagai pertunjukkan menitikberatkan pada segi artistik, konsep, ide, interpretasi, tema dan juga tujuan. Contoh tari yang ditampilkan sebagai pertunjukan ialah tari Pendet dari Bali.
Seni : Pengertian, Sejarah, Fungsi, Klasifikasi

Seni : Pengertian, Sejarah, Fungsi, Klasifikasi

A. PENGERTIAN SENI
Istilah seni memiliki banyak penafsiran. Istilah seni berasal dari bahasa Sansekerta, yakni “sani” yang artinya pemujaan, persembahan dan pelayanan yang berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian. Namun menurut ilmu Eropa, istilah seni berasal dari kata “art” yang berarti visual yaitu suatu media yang melakukan kegiatan tertentu.
Namun, seiring perkembangan zaman, para ahli sastra memiliki gagasan tersendiri mengenai istilah seni. Berikut ini pendapat beberapa ahli terkait pengertian seni, meliputi:
  • Aristoteles, seni merupakan suatu bentuk pengungkapan dari tiruan dari alam dan tidak pernah menyimpang.
  • Eric Ariyant, seni merupakan suatu bentuk karya dari kegiatan rohani atau aktivitas batin yang dapat menarik minat orang alin untuk melihat atau mendengarkannya.
  • Immanuel Kant, seni merupakan impian karena rumus tidak dapat mengikhtiarkan kenyataan.
  • Ki Hajar Dewantara, seni merupakan hasil keindahan yang dapat mengerakkan perasaan indah bagi yang melihatnya, sehingga tindakan manusia yang dapat menimbulkan perasaan indah itu seni.
  • Leo Tolstoy, seni merupakan ungkapan perasaan pencipta kepada penikmat agar dapat merasaka apa yang pelukis rasakan.
  • Sudamarji, seni merupakan ungkapan batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume dan gelap terang.
Meskipun terdapat perbedaan gagasan para ahli terkait seni, pada dasarnya prinsip seni yang dikemukakan oleh para ali memiliki maksud dan tujuan yang sama yaitu seni merupakan suatu karya hasil cipta manusia yang memiliki unsur estetika baik berdasarkan imajinasi ataupun tiruan alam yang bertujuan membangkitkan perasaan orang lain.
Pengertian, Sejarah, Fungsi dan Jenis Seni
PENGERTIAN, SEJARAH, FUNGSI DAN JENIS SENI
B. SEJARAH SENI
Para ahli meyakini bahwa seni ataupun karya seni sudah ada sejak 60.000 tahun yang lampau dibuktikan dengan adanya lukisan berupa torehan torehan pada dinding-dinding gua Perancis Selatan menggunakan warna menggambarkan kehidupan manusia purba.
Di Indonesia sendiri, perkembangan seni sudah ada sejak zaman prasejarah yang dimulai dengan adanya seni rupa. Perkembangan seni pada zaman prasejarah dibagi menjadi dua periodesasi zaman, yaitu
1. Zaman Batu
Perkembangan seni pada zaman batu diyakini dengan adanya penemuan batu tua yang dikenal dengan istilah poleotikum yang kemudian disusul dengan ditemukannya batu tengah (meseolitikum), batu muda (neolitikum), dan batu besar (megalitikum). Contohnya kapak genggam (batu tua), batu penggiling (batu tengah), kapak persegi (batu muda), menhir (batu besar).

2. Zaman Logam
Zaman logam di Indonesia dimulai sejak tahun 500 SM, sejak masuknya kebudayaan Indo-Cina ke Indonesia. Perkembangan seni di zaman logam diyakini dengan adanya penemuan beberapa perunggu sepeti kapak perunggu, bejana perunggu, dan gendering perunggu.

3. Zaman Hindu-Budha
Dimulainya zaman ini merupakan tanda berakhirnya zaman prasejarah memasuki zaman sejarah. Hal ini dibuktikan dengan penemuan tulisan berupa prasasti dan candi berisi peristiwa atau upacara tertentu yang dilakukan di lingkungan kerajaan. Zaman ini juga dikenal dengan zaman klasik.

4. Zaman Modern
Akhir zaman Hindu-Budha, merupakan awal masuknya zaman modern. Pada zaman ini perkembangan karya seni bersifat fleksibel tidak bertumpu pada kaidah seni warisan leluhur. Perkembangan seni di zaman ini terbagi dalam beberapa periode, yakni:
a. Masa perintisan
Masa ini diperjuangkan oleh Raden Shaleh, putra seorang bangsawan yang melukis dengan corak tulisan berupaya menuju seni rupa berbasis modern. Karya beliau salah satunya ialah lukisan antara hidup dan mati.

b. Masa Indie Mooi
Masa ini berlangsung sekitar tahun 1878. Indie Mooi merupakan pelukis yang melukis objek bersifat naturalistik dan hanya menyenangkan secara visual namun miskin kreativitas. Hal ini dikarenakan mereka berada dalam peperangan sengit antara Napoleon di Eropa yang tak kunjung padam. Salah satu lukisannya ialah gadis Thailand.

c. Masa cita nasional
Pada masa ini, seniman Indonesia berupaya mencari identitas kesenian Indonesia. Pada masa ini didirikan organisasi bernama PERSAGI (Persatuan Ahli-ahli Gambar Indonesia) dengan tujuan mengembangkan seni lukis di kalangan bangsa Indonesia dengan memberikan kebebasan dalam penumpahan isi jiwa dan hati tanpa menetapkan aturan terhadap teknis yang dipakai.

d. Masa pendukung Jepang
Jepang turut andil dalam perkembangan seni di Indonesia melalui sebuah kelompok lukis yang didirikannya yaitu Keimin Bunka Shidoso sebagai propaganda pembentuk ke kaisaran di Asia Timur Raya. Kemudian, tokoh 4 serangkai (Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, KH. Mas Mansyur) Indonesia juga membentuk sebuah oranisasi bernama PUTRA (Pusat Tenaga Rakyat) yang dibubarkan Jepang pada Tahun 1994.

e. Masa pasca kemerdekaan
Untuk mendukung perkembangan seni, pada zaman ini dibentuk berbagai organisasi di bidang seni, diantaranya SIM (Seniman Indonesia Muda), Taman Siswa, Pelukis Rakyat yang kemudian ketiga bergabung membetuk organisasi ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia).

f. Masa pendidikan formal
Mulai melebarkan sayap, Indonesia banyak meresmikan pendidikan seni untuk melahirkan para seniman berbakat antara lain ASRI, Guru Gambar, Balai Perguruan Tinggi, ITB, dan lainnya.

g. Masa seni rupa baru di Indonesia
Zaman ini dimulai pada tahun 1974 dengan bermunculannya berbagai kelompok baru dari seniman muda. Zaman ini merupakan awal pencetus lahirnya berbagai macam seni di Indonesia seperti sekarang ini.

C. MACAM MACAM JENIS SENI
Pada dasarnya, terdapat lima cabang seni yang utama yaitu:
1. Seni Rupa
Seni rupa merupakan salah satu cabang seni yang menghasilkan objek secara kasat mata, artinya dinikmati dengan indera penglihatan dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini dapat diperoleh melalui pengolahan unsur-unsur seni rupa, meliputi unsur titik, garis, bidang, bentuk, warna, ruang, tekstur, dan juga gelap terang. Pengolahan harmonis unsur-unsur ini akan tercipta hasil karya rupa yang memiliki nilai estetis.
Ditinjau berdasarkan kegunaanya, seni rupa dapat dibedakan menjadi dua yakni:
  • Seni rupa murni, merupakan seni rupa yang penciptaanya semata mata hanya untuk dinikmati nilai keindahannya dan dibuat berdasarkan kreatifitas dan ekspresi pribadi seniman. Misalnya kaligrafi.
  • Seni rupa terapan, merupakan seni rupa yang selain diciptakan untuk dinikmati nilai keindahannya namun juga difungsikan dalam kehidupan. Misalnya poster, keramik, senjata, dan lainnya.

2. Seni Musik
Seni musik merupakan jenis seni yang dimanfaatkan seniman untuk meluapkan perasaanya melalui vokal suara disertai iringan instrumen tertentu. Untuk terciptanya bunyi yang harmonis, maka harus adanya kombinasi yang baik dari unsur-unsur seni musik yang meliputi melodi, irama, birama, tangga nada, tempo, dinamik, timbre, dan juga ekspresi.

Makin banyaknya penikmat musik, aliran seni musik pun semakin banyak. Berikut ini beberapa jenis aliran seni musik:
a. Pop (Populer)
Jenis musik yang paling populer. Berkembang pada tahun 1950-an dan merupak bentuk modern dari rock and roll.

b. Rock
Jenis musik ini berkembang dari pengaruh musik blues, jazz, klasik, dan lainnya pada tahun 1950-an. Jenis musik rock berasal dari AS dan penyajiannya fokus pada gitar listrik.

c. Dangdut
Aliran musik ini berasal dari Melayu dan berkembang sekitar tahun 1940-an. Jenis musik ini merupakan musik andalan di Indonesia.

d. RnB
Jenis musik ini merupakan genre yang cukup populer pada tahun 1940 di Afrika-Amerika. Satu band RnB biasa dilengkapi dengan satu atau dua gitaris, vokalis, saxophone, bass, dan drum.

e. Hip Hop
Aliran musik yang terdiri dari irama dan bergaya, biasanya terdapat rap dan vokal ritmis. Dalam pertunjukannya, vokalis tampil dengan vokal jenis musik pada umunya tetapi ritme yang berbeda.

f. Country
Jenis musik country berkembang di AS selatan dan Georgia pada tahun 1920. Karaketristik musik ini ialah menggunakan instrumen string dan koboi.

g. Blues
Jenis musik ini khas dengan lirik awalnya yang hanya terdiri dari satu baris yang diulang 4 kali. Jenis musik blues berkembang pada abad ke-19 di Afrika-Amerika.

h. Jazz
Aliran musik ini memiliki alunan yang merdu dan  berkembang pada akhir abad ke-19 di Afrika-Amerika. Jenis musik ini mendapatkan pengaruh besar dari budaya Afrika Barat dan Eropa.

i. Klasik
Jenis musik klasik sudah ada sejak abad ke-11 dalam tradisi musik Barat. Tokoh jenis musik ini yang terkenal ialah Beethoven.

j. Reggae
Jenis musik ini berkembang dari pengaruh jenis musik jazz dan RnB. Elemen yang paling membedakan reggae dengan jenis musik lain ialah ritme offbeat yang berasal dari gitar ataupun piano. Jenis musik ini berasal dari Jamaika pada akhir tahun 1960-an.

k. Elektronik
Aliran musik ini sepenuhnya memanfaatkan teknologi elektronik dalam penyajiannya, misalnya gitar listrik, organ hammound, dan lainnya.

3. Seni Teater
Seni teater merupakan seni yang berkaitan dengan lakon peran atau drama, namun dipentaskan di panggung dan disaksikan oleh penonton. Lakon peran tersebut diperankan oleh seseorang mengacu pada karakter naskah yang telah ditulis. Seni teater yang baik harus memenuhi unsur internal dan eksternalnya. Adapun unsur internal seni teater unsur yang mutlak harus ada untuk berlangsungnya sebuah teater. Unsur interna teater mencakup naskah, pemain, sutradara, pentas, properti, dan penataan. Sedangkan unsur eksternal seni teater ialah staf produksi yaitu bertanggung jawab  mengurus segala hal yang diperlukan dalam pementasan.
Pemanfaatan seni teater dalam kehidupan tidak jauh berbeda dengan seni seni lainnya, yakni sebagai sarana upacara, media ekspresi, media pendidikan, dan juga media hiburan.
Hingga saat ini, jenis-jenis teater yang dikenal meliputi:
  • Teater boneka, merupakan pementasan berbagai ragam boneka yang digerakkan dengan berbagai cara disesuaikan dengan jenis boneka apakah boneka tangan, boneka tali, dan lainnya.
  • Teater dramatik, merupakan jenis seni teater yang mementaskan suatu cerita yang bersifat realita dengan lakon peran tanpa improvisatoris.
  • Drama musikal, merupakan jenis seni teater yang dalam pertunjukannya merupakan gabungan dari seni tari, musik dan juga seni peran. Sehingga, kualitas pemain tidak hanya dinilai melalui penghayatan karakter dan untaian kalimat yang diucapkan, melainkan juga bagaimana keharmonisan lagu dan gerak tari yang dimainkan.
  • Teatrikal puisi, merupakan jenis seni teater yang mementaskan suatu karya sastra seperti puisi disertai iringan musik.
  • Teater gerak, merupakan seni yang mengedepankan gerak dan ekpresi pemainnya. Penggunaan dialog sangat minim, bahkan mungkin tidak ada. Pesan yang ingin disampaikan diupayakan terealisasi melalui gerak yang diciptakan.

4. Seni Tari
Seni tari merupakan penciptaan gerak halus tubuh berirama dan diiringi musik yang memiliki nilai estetis. Seni tari dapat dinikmati melalui indera penglihatan. Pertunjukan seni tari biasanya dimanfaatkan sebagai sarana bergaul, upacara, hiburan, penyaluran terapi, dan juga sarana hiburan.
Dalam upaya pencapaian fungsi tersebut, suatu seni tari hari memiliki unsur unsur penting, meliputi ragam gerak, iringan yang dipilih, serta busana yang dikenakan.

Berdasarkan perkembangan zaman, seni tari dapat dibedakan menjadi tiga, diantaranya:
a. Tari Tradisional
Tari tradisional merupakan jenis tarian yang sudah turun temurun, diwariskan dari zaman nenek moyang. Jenis tari ini sangat mengedepankan nilai filosofis, simbolis, dan religius. Segala aturan tari ini masih kaku bertumpu pada pedoman leluhur.

b. Tari Kreasi Baru
Tari ini merupakan pelebaran sayap dari tari tradisional yang gerakannya dipadukan dengan gerakan baru dari jenis tarian lain. Jenis tari ini biasanya dilakukan saat upacara ritual, keagamaan, adat dan lainnya.

c. Tari Kontemporer
Tari kontemporer merupakan jenis tari modern yang tidak lagi terpengaruh unsur tari tradisional. Tari ini menampilkan koreografi unik dan penuh makna. Selain itu, iringan musiknya pun bukan merupakan lagu sederhana yang lazim digunakan melainkan menggunakan program musik komputer dan masa mini. Tak khayal, penikmat yang ingin menikmati jenis seni ini harus berwawasan luas.

5. Seni Sastra
Seni sastra merupakan salah satu seni yang dapat dinikmati secara audio-visual. Seni sastra merupakan hasil daya kreasi manusia yang menonjolkan keindahan tutur kata dan cerita. Ungkapan kata-kata indah tersebut dapat dituliskan ataupun disuarakan. Keindahan dalam seni sastra dapat dipengaruhi oleh unsur intrinsik dan ekstriksiknya. Adapun unsur intriksi seni sastra meliputi tema, amanat, karakter, konflik, latar, plot (alur), simbol, dan sudut pandang. Sedangkan unsur ekstrinsik seni sastra dapat berupa latar belakang kehidupan penulis, cara pendang penulis, adat istiadat, situasi politik, dan juga sejarah maupun ekonomi yang berada dalam sebuah karya sastra.
Seni sastra ini sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
  • Prosa, karya sastra yang sifatnya bebas mengikuti kemauan sastrawan, tidak terikat dengan kaidah kesusastraan. Contohnya, novel, cerbung, cerpen, dan lainnya.
  • Puisi, karya sastra yang memiliki aturan baku sehingga cenderung kaku dan kurang berkembang dibandingkan prosa. Contohnya, pantun, puisi lama, gurindam dan lainnya.

Penyajian seni sastra banyak dimanfaatkan dalam penyampaian pesan moral, penyampaian kritik, sarana pendidikan, dan juga melestarikan budaya.
Jika ditinjau berdasarkan indera penserapannya, seni dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
1. Seni Audio
Seni audio merupakan jenis seni yang dinikmati melalui indera pendengaran. Contohnya seni musik, drama dan puisi di radio, dan lainnya.

2. Seni Visual
Seni visual merupakan seni yang dinikmati melalui indera penglihatan. Seni visual ini juga dikenal dengan istilah seni rupa. Contohnya lukisan, poster, gambar ilustrasi, dan lainnya.

3. Seni Audio-Visual
Seni audio visual merupakan jenis seni kombinasi, yakni dapat dinikmati dengan indera pendengaran maupun penglihatan. Contohnya seni drama, seni teater, film, dan lainnya.
Pengertian, Sejarah, Fungsi dan Jenis Seni
SENI
C. FUNGSI SENI
Secara umum, seni memiliki dua fungsi yaitu fungsi individu dan fungsi sosial. Berikut ini uraian lebih rinci terkait fungsi seni:
1. Fungsi Individu
Seni sebagai fungsi individu, artinya pemanfaatan seni untuk kebutuhan perseorangan atau individu itu sendiri. Seni sebagai fungsi individu dibedakan lagi menjadi dua, yaitu:

a. Pemenuhan kebutuhan fisik
Sebagai makhluk homofaber, manusia memiliki hak untuk mempergunakan benda atau bahan untuk mendapat nilai estetis. Inilah maksud seni sebagi pemenuhan kebutuhan fungsi fisik, artinya manusia memenuhi kebutuhannya salah satunya melalui seni pakai yang berhubungan dengan fisik. Misalnya, busana, rumah, perabot, dan lainnya.

b. Pemenuhan kebutuhan emosional
Manusia memiliki sisi emosional yang bervariasi, tergantung pada pangalaman hidupnya. Varian emosional itu dapat dirasakan karena adanya dorongan emosional di dalam dirinya. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan emosional, manusia membutuhkan dorongan dari dalam dirinya berupa rasa menyenangkan dan puas. Dalam upaya pemenuhan itu lah seni dimanfaatkan, dimana sebagai pemenuhan kebutuhan didapat melalui seni murni baik dari segi pembuat maupun penikmat. Misalnya, novel, tari, film, dan lainnya.

2. Fungsi Sosial
Seni sebagai fungsi sosial artinya seni dimanfaatkan untuk orang banyak dala waktu yang relatif bersamaan. Adapun beberapa fungsi sosial seni, meliputi:
a. Fungsi religi/keagamaan
Dalam pergelaran upacara kegamaan dan adat, seni memberikan peran khusus dalam  menambah kesakraltan suatu upacara. Misalnya penggunaan alat musik gamelan dalam upacara ngaben di Bali.

b. Fungsi rekreasi/hiburan
Seni sebagai fungsi rekreasi artinya seni dapat dijadikan sarana untuk menghilangkan kejenuhan, kesedihan, dan rasa bosan. Misalnya menyaksikan pergelaran teater, drama komedi dan lainnya.

c. Fungsi komunikasi
Seni sebagai fungsi komunikasi berperan dalam penyampaian pesan, nasehat ataupun kritik terhadap sesuatu. Misalnya melalui pementasan sebuah teater, ilustrasi gambar melalui poster, penyampaian pesan atau nasehat melalui sebuah lagu, dan lainnya.

d. Fungsi pendidikan
Seni memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan, mulai dari pengenalan lagu kebangsaan, musik tradisional, poster ilmiah, film ilmiah atau dokumenter, dan lainnya.

e. Fungsi kesehatan
Seni musik merupakan seni yang memiliki peran utama dalam kesehatan. Terapi mendengarkan musik pada pasien penyandang autisme dan gangguan psikologis terbukti efektif. Hasil penelitian Siegel juga memaparkan bahwa musik klasik akan menghasilkan gelombang alfa yang dapat membuat pasien tenang dengan merangsang sistem limbik jaringan otak. Selain itu, alat musik Gamelan juga diyakini Gregorian dapat mempertajam pikiran.

f. Fungsi artistik
Seni sebagai fungsi artistik artinya seni yang dihasilkan hanya untuk dinikmati oleh seniman itu sendiri beserta komunitasnya bukan untuk hal yang bersifat komersil (diperjualbelikan).