Pada halaman ini akan dibahas mengenai Bagaimana Berislam yang Kaffah. Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.
Islam adalah agama yang mengajarkan kita untuk mengenal Tuhan yang disebut dengan Allah secara benar. Banyak kita kenal istilah Islam KTP, tetapi bagaimana sejatinya menjadi seorang muslim yang benar benar menjalankan segala sesuatunya dalam kehidupan ini sesuai dengan kaidah kaidah islam yang mana merujuk pada tuntunan Alquran dan Sunnah.
Semua dimulai dari Syahadat akan keislaman tersebut. Berikutnya, diikuti dengan Shalat, Puasa dan membayar zakat serta berhaji bagi siapaun yang mampu.
Menjadi pertanyaan disini, hal ini haruslah menjadi bagian yang berjalan secara utuh antara hubungan ibadah dengan tuhan dan bagaimana kita berhubungan dengan manusia lainnya.
Maksudnya seperti ini, apabila kelengkapan ibadah begitu sempurna namun tidak bisa menjaga hubungan baik antara manusia dan makhluk tuhan lainnya, maka jatuhlah hal tersebut bukan sebuah islam yang hakiki, melainkan hanya status status dengan embel embel islam.
Tuntutan dalam tujuan Islam yang mengakar pada kata selamat. Adalah bagaimana kita menyalamatkan diri sendiri dan orang lain. Ini tercermin jika memahami Islam secara keseluruhan dimana telah ada di atur semua hubungan dalam bagian mubahalah, munakahah dan lainnya.
Jadi Hakikat dalam keislaman yang dimaksud adalah dimana seluruh petunjuk dan aturan yang telah digariskan oleh Alquran dan Sunah mampu menjadi acuan acuan dalam berbuat dalam kehidupan. Bukan sebagai perlambang seorang yang ahli ibadah, namun juga ahli dalam bermasyarakat. Menebarkan kedamaian dan kebaikan dimanapun berada.
Nah, sejauh mana kita mampu memahami diri kita dalam memeluk agama Islam? Apakah sudah benar dan memberikan banyak kebaikan semua perilaku kita tersebut?
Semua dimulai dari Syahadat akan keislaman tersebut. Berikutnya, diikuti dengan Shalat, Puasa dan membayar zakat serta berhaji bagi siapaun yang mampu.
Menjadi pertanyaan disini, hal ini haruslah menjadi bagian yang berjalan secara utuh antara hubungan ibadah dengan tuhan dan bagaimana kita berhubungan dengan manusia lainnya.
Maksudnya seperti ini, apabila kelengkapan ibadah begitu sempurna namun tidak bisa menjaga hubungan baik antara manusia dan makhluk tuhan lainnya, maka jatuhlah hal tersebut bukan sebuah islam yang hakiki, melainkan hanya status status dengan embel embel islam.
Tuntutan dalam tujuan Islam yang mengakar pada kata selamat. Adalah bagaimana kita menyalamatkan diri sendiri dan orang lain. Ini tercermin jika memahami Islam secara keseluruhan dimana telah ada di atur semua hubungan dalam bagian mubahalah, munakahah dan lainnya.
Jadi Hakikat dalam keislaman yang dimaksud adalah dimana seluruh petunjuk dan aturan yang telah digariskan oleh Alquran dan Sunah mampu menjadi acuan acuan dalam berbuat dalam kehidupan. Bukan sebagai perlambang seorang yang ahli ibadah, namun juga ahli dalam bermasyarakat. Menebarkan kedamaian dan kebaikan dimanapun berada.
Nah, sejauh mana kita mampu memahami diri kita dalam memeluk agama Islam? Apakah sudah benar dan memberikan banyak kebaikan semua perilaku kita tersebut?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar