Angiospermae (Biji Tertutup) : Pengertian dan Klasifikasi


Pada halaman ini akan dibahas mengenai Angiospermae (Biji Tertutup) : Pengertian dan Klasifikasi. Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.
A. PENGERTIAN ANGIOSPERMAE (TUMBUHAN BIJI TERTUTUP)
Angiospermae berasal dari Bahasa Yunani, angios yang artinya “tertutup” dan spermae artinya biji. Jadi, secara Bahasa, Angiospermae adalah tumbuhan yang menghasilkan biji tertutup. Hampir semua tumbuhan angiospermae memiliki bunga. Diantara semua tumbuhan tinggi lainnya, kelompok tumbuhan angiospermae inilah yang memiliki jenis paling banyak, yaitu kurang lebih ada sekitar 300.000 spesies. Tumbuhan dari kelompok ini juga sangat penting, baik bagi manusia maupun hewan karena merupakan sumber makanan.
Angiospermae (Tumbuhan Biji Tertutup)
ANGIOSPERMAE (TUMBUHAN BIJI TERTUTUP)
B. CIRI – CIRI ANGIOSPERMAE (TUMBUHAN BIJI TERTUTUP)
Ciri-ciri yang paling umum dimiliki oleh tumbuhan angiospermae adalah:
  • Bakal biji yang terlindungi oleh daun buah, sehingga disebut biji tertutup.
  • Tumbuhan angiospermae umumnya berupa pohon besar, perdu, tumbuhan rambat ataupun panjat, dan tumbuhan tidak berkayu.
  • Daunnya relative lebar dan pipih dengan bentuk yang beranekaragam.
  • Memiliki sistem perakaran serabut dan tunggang.
  • Memiliki batang lunak dan keras berkayu.
  • Memiliki bunga sebagai alat perkembangbiakan utama.
C. STRUKTUR ANGIOSPERMAE (TUMBUHAN BIJI TERTUTUP)
Organ vegetative pada tumbuhan angiospermae terdiri atas akar, batang dan daun. Akar, batang dan daun tersusun atas 3 jaringan yang sama, yaitu jaringan dermal, jaringan pembuluh dan jaringan dasar. Jaringan dermal terdapat pada bagian luar tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan primer, jaringan dermal terdiri atas jaringan epidermis, namun pada tumbuhan sekunder jaringan dermal berupa jaringan periderm.jaringan pembuluh pada tumbuhan terdiri dari xylem dan floem. Xylem berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar ke daun melalui batang, sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.

Struktur anatomi akar tumbuhan angiospermae secara umum tersusun atas jaringan epidermis, jaringan dasar yang berupa korteks, endodermis, dan empulur, serta berkas pengangkut (xylem dan floem). Berkas pengangkut pada akar terdiri atas xylem dan floem yang tersusun secara berselang-seling dan berdampingan. Struktur anatomi akar pada tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda.

Struktur anatomi batang secara umum tersusun atas epidermis yang berkutikula dan beberapa terdapat stomata, jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri dari xylem dan floem. Susunan xylem dan floem pada tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda. Pada tumbuhan monokotil, xylem dan floem tersusun melingkar, namun pada tumbuhan dikotil tersusun menyebar (tersebar).

Struktur anatomi daun tumbuhan angiospermae tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat beberapa stomata ataupun trikoma. Jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil juga berbeda dan dapat dibedakan dengan jelas. Pada tumbuhan dikotil, jaringan dasar (mesofil) dibedakan atas jaringan palisade (jaringan tiang) dan jaringan spons (jaringan karang). Berkas pembuluh pada daun terdiri atas xylem dan floem yang terdapat pada tulang daun.

D. KLASIFIKASI ANGIOSPERMAE (TUMBUHAN BIJI TERTUTUP)
Berdasarkan jumlah keping lembaganya, tumbuhan angiospermae dibagi menjadi dua kelas, yaitu Monocotyledonae (berkeping satu) dan Dycotyledonae (berkeping dua)
1. Monocotyledonae (monokotil)
Tumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri antara lain, yaitu:
  • bijinya memiliki satu daun lembaga;
  • sistem akar serabut;
  • batang tidak berkambium;
  • bentuk tulang daun melengkung atau sejajar;
  • jumlah mahkota bunga berkelipatan tiga.
Monokotil
MONOKOTIL
Tumbuhan monokotil memiliki beberapa suku sebagai berikut:
  • Suku Poaceae, contohnya padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays).
  • Suku Cyperaceae, contohnya rumput teki (Cyperus rotundus).
  • Suku Orchidaceae, contohnya anggrek merpati (Dendrobium crumenatum).
  • Suku Palmae, contohnya kelapa (Cocos nucifera).
  • Suku Liliaceae, contohnya lidah buaya (Aloe vera) dan bawang putih (Allium sativum).
  • Suku Zingiberaceae, contohnya jahe (Zingiber officinale) dan bunga tasbih (Canna hibrida).
  • Suku Musaceae, contohnya pisang (Musa paradisiaca).
Manfaat dari tumbuhan monokotil bagi kehidupan manusia ialah sebagai:
  • Untuk bahan makanan (padi, jagung, ubi kayu, gandum, dll).
  • Sebagai penghasil gula (tebu).
  • Untuk tanaman hias atau bumbu masak (bawang, jahe, kunyit, dll).
  • Untuk obat-obatan (sirih, jahe, dll).
  • Untuk bahan bangunan dan alat rumah tangga (bambu).
2. Dycotyledonae (dikotil)
Tumbuhan dikotil memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Bijinya memiliki dua daun lembaga.
  • Sistem akarnya tunggang.
  • Batangnya berkambium.
  • Pertulangan daunnya menyirip atau menjari.
  • Bagian mahkota bunga memiliki jumlah berkelipatan 2, 4, atau 5.
Tumbuhan Dikotil
DIKOTIL
Tumbuhan dikotil memiliki beberapa suku yaitu sebagai berikut:
  • Suku
    Cucurbitacea, contohnya yaitu mentimun (Cucumis sativum).
  • Suku Euphorbiaceae, contohnya daun merah (Euphorbia sp.).
  • Suku Papilionaceae, contohnya kacang hijau (Phaseolus radiatus) dan kacang tanah (Arachis hypogaea).
  • Suku Solanaceae, contohnya kentang (Solanum tuberosum), cabai (Capsicum frustecens), dan tomat (Solanum lycopersicum).
  • Suku Mimosaceae, contohnya putri malu (Mimosa pudica).
  • Suku Myrtaceae, contohnya yaitu kapas (Gossypium hirsutum).
  • Suku Piperaceae, contohnya ialah lada (Piper nigrum).
  • Suku Annonaceae, contohnya yaitu sirsak (Annona muricata).
  • Suku Asteraceae, contohnya bunga matahari (Helianthus annus)
Dalam:

Share:


Anda Juga Bisa Baca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar