Bulan : Pengertian, Ciri, Fase, Pembentukan, Orbit


Pada halaman ini akan dibahas mengenai Bulan : Pengertian, Ciri, Fase, Pembentukan, Orbit. Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.
A. PENGERTIAN BULAN
Sama hal dengan planet lain bumi juga memiliki satelit. Salah satu satelit bumi adalah bulan. Bulan adalah satu-satunya satelit alami yang dimiliki oleh bumi. Jika ditinjau dari ukurannya bulan merupakan satelit alami yang menempati urutan kelima terbesar dari satelit alami yang terdapat dalam tata surya. Kata  bulan umum dikenal dengan Moon yang berasal dari mone yang berkembang dari kata moone. Kata moone berasal dari kata dalam bahasa inggris kuno mona. Dalam bahasa Inggris modern nama bulan dikenal dengan  istilah luna atau lunar.

Jika diperhatikan dari bumi bulan terlihat memiliki sinar yang terang. Namun nyatanya, jika dipelajari lebih lanjut bulan sebenarnya tidak memiliki sinar sendiri. Sinar yang terlihat dari bulan merupakan pantulan sinar matahari yang dipancarkan bulan.
Pengertian Bulan, Ciri Bulan, Fase Bulan, dan Orbit Bulan
BULAN
B. SIFAT DAN KARAKTERISTIK (CIRI) BULAN
1. Struktur bulan
a. Kerak Bulan
Kerak bulan merupakan lapisan bulan yang paling luar yang melindungi lapisan dibawahnya.
b. Mantel bulan
Matel bulan merupakan lapisan dibawah kerak bulan yang menyelimuti lapisan inti.
c.  Inti
Inti bulan berbeda dengan benda langit lainnya. Inti bulan terbagi menjadi dua yaitu inti luar dan inti dalam. Inti dalam bulan kaya akan besi yang berada pada  radius sekitar 240 km. Sedangkan inti luarnya berupa fluida (cair) yang tersusun dari besi cair, dengan radius sekitar 300 km.

2. Permukaan Bulan
kita dapat melihat bulan dari bumi dengan cukup jelas tanpa teleskop dan binokular. Dapat dilihat bahwa Bulan memiliki permukaan yang kecerahannya tidak sama, tedapat bagian yang terang dan bagian yang gelap. Secara kasat mata, Bulan seperti memiliki permukaan yang halus. Namun hal itu terbantahkan karena Galileo mendapati bahwa permukaan Bulan tidaklah rata, tetapi berbukit-bukit dan memiliki banyak kawah. Dan karakteristik permukaan Bulan itu juga berhubungan dengan kecerahannya. Daerah yang tampak terang memiliki permukaan yang berbukit-bukit (dataran tinggi) dan penuh kawah, sedangkan daerah yang tampak lebih gelap adalah permukaan yang memiliki sedikit kawah. Dataran tinggi dibulan disebut mare.

3. Medan Gravitasi Bulan
Sebelumnya telah dilakukan pengukuran medan gravitasi bulan dengan menggunakan pelacakan pergeseran Doppler pada sinyal radio yang dipancarkan oleh pesawat ruang angkasa yang mengorbit Bulan. Gravitasi bulan berbentuk konmas, anomali gravitasi positif yang terkait dengan beberapa basin tubrukan besar, sebagian disebabkan oleh aliran lava basaltik mare padat yang memenuhi basin tersebut.  Sering terjadi perdebatab  mengenai gravitasi Bulan karena lava yang mengalir dengan sendirinya tidak bisa menjelaskan bentuk gravitasi Bulan, dan beberapa konmas yang ada sama sekali tidak terkait dengan vulkanisme mare.

4. Medan Magnet Bulan
Medan magnet yang dimiliki oleh bulan jauh lebih kecil dibandingkan dengan medan magnet bumi. Medan magnet eksternal bulan sekitar 1–100 nanotesla. Bulan tidak memiliki medan magnet dipolar global, medan magnetnya dihasilkan oleh  geodinamo inti logam cair, dan hanya memiliki magnetisasi kerak.

5. Atmosfer Bulan
Jika bumi memiliki atmosfer maka bukan sangat berbeda dengan bumi karena tidak memiliki atmosfer. Hal ini disebabkan karena bagian dalam Bulan terlalu dingin untuk hadirnya aktivitas vulkanik. Aktivitas vulkanik termasuk salah satu penghasil gas dan pembentuk atmosfer di masa awal pembentukannya. Penyebab lain adalah karena massa Bulan terlalu kecil sehingga gaya gravitasi yang dihasilkan tidak cukup untuk menahan gas-gas yang terbentuk. Kecepatan lepas di Bulan hanyalah 2,4 km/detik, bandingkan dengan kecepatan lepas di Bumi yang sebesar 11,2 km/detik. Dengan kecepatan lepas sekecil itu, gas yang ada di Bulan dapat bergerak lepas dari pengaruh gravitasi Bulan, sehingga tidak ada udara di permukaannya.

6. Musim Bulan
Bulan memiliki kemiringan sumbu eliptika yang kecil hanya sekitar 1,5424°. Hal ini menyebabkan variasi iluminasi surya pada Bulan memiliki musim yang jauh lebih sedikit, dan detail topografi memiliki peran penting dalam efek perubahan musim. Di bulan terdapat empat wilayah pegunungan di pinggiran kawah Peary di kutub utara Bulan, yang diduga tetap disinari oleh Matahari di sepanjang hari Bulan, menciptakan puncak cahaya abadi. Sedangkan dikutub selatannya tidak terdapat wilayah seperti itu. Selain hal tersebut, di bulan juga terdapat wilayah yang tidak menerima cahaya secara permanen di bagian bawah kawah kutub, dan kawah-kawah gelap ini suhunya sangat dingin. Suhu musim panas terendah di kawah kutub selatan mencapai 35 K  dan ketika musim dingin suhunya hampir 26 K di kawah Hermite di kutub utara.

C. SEJARAH DAN TEORI TERBENTUKNYA BULAN
Jika kita membahas tentang sejara terbentuknya bulan, maka akan sulit menceritakannya secara detail. Hal ini karena terdapat beberapa pandangan mengenai teori terbentuknya bulan. Jadi akan lebih jelah sejarah terbentuknya bulan jika kita melihat dari teori-teori terbentuknya. Sejauh ini terdapat 4 teori terbentuknya bulan. Teori terbentuknya bulan adalah sebagai berikut:

1. Teori Co-Akresi
Teori ini merupakan teori yang dikemukakan oleh Seorang astronom Prancis bernama Edouard Roche.  Dalam teori ini beliau menjelaskan bahwa Bulan tercipta karena terkondensasi dari materi kemudian berputar seperti awan debu panas yang menciptakan Bumi. Jadi inti dari teori ini dapat dijelaskan bahwa bumi dan bulan terbentuk dalam waktu yang sama dengan susunan materi yang sama. Awan debu panas ini perlahan terkontraksi kemudian mendingin membentuk cincin gas yang berada di sekitar bumi. Cincin Gas g inilah yang nantinya akan membentuk bulan.

Namun teori dapat terpatahkan dengan alasan ketidakmampuannya dalam menjelaskan momentum sudut dalam sistem Bumi-Bulan. Dengan kata lain  jika bumi dan bulan terbentuk dari materi yang sama maka kandungannya pun seharusnya sama. Namun kenyataannya bulan hanya memiliki inti besi yang relatif kecil jika dibandingkan dengan bumi.

2. Teori Fisi
Teori fisi disebut juga dengan istilah teori pembelahan. Teori ini dikemukakan oleh George Darwin putra dari ilmuan terkenal Charles Darwin. Dalam teori ini menjelaskan b bahwa Bulan secara bertahap bergerak menjauh.dimana pada awalnya bumi dan bulan merupakan satu benda langit yang menyatu. Kemudian bumi berputar dengan putaran yang semakin cepat sehingga, sebagian kecil dari Bumi terpisah kemudian membentuk Bulan. Jika dikatakan awalnya menyatu maka seharusnya putaran Bumi dan orbit bulan sesuai dengan pola yang diprediksi oleh teori fisi ini.

3. Teori Penangkapan
Teori penangkapan ini dikenal juga dengan nama teori Capture. Teori ini ditemukan oleh Thomas Jefferson Jackson See pada tahun 1909. Teori ini menjelaskan bahwa gravitasi Bumi menarik Bulan yang terbentuk di tempat berbeda dalam tata surya. Namun, kemudian bergerak mendekati Bumi sehingga ditangkap oleh gravitasi Bumi.

Skenario penangkapan inilah yang menarik astronot Appolo membawa batu bulan ke Bumi. Mineral di dalamnya ternyata mirip dengan yang ada di mantel Bumi. Kelemahan dari teori ini adalah tidak dapat menjelaskan perbedaan kandungan besi antar Bumi dan Bulan.

4. Teori Tubrukan Besar
Teori ini dikemukakan pada tahun 1974 yang  menceritakan bahwa Bulan diperkirakan terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Bulan terbentuk dari serpihan yang terlepas setelah sebuah benda langit seukuran Mars bertubrukan dengan Bumi. Serpihan tersebut bernama Theia. Tabrakan antara keduanya terjadi cukup besar sehingga terjadi pecahan bumi dan Theia. Pecahan tersebut berupa materi bereda disekitaran bumi. Materi tersebut kemudian saling terikat oleh gravitasi hingga membentuk Bulan.
Pengertian Bulan, Fase Bulan dan Orbit Bulan
BULAN
D. ORBIT REVOLUSI DAN ROTASI BULAN
Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu berotasi pada porosnya, beredar mengelilingi bumi, dan bersama bumi beredar mengelilingi matahari. Periode revolusi bulan mengelilingi Bumi ternyata sama dengan periode rotasinya. Artinya, kecepatan bulan mengitari bumi sama dengan rotasi pada porosnya. Akibatnya, permukaan bulan terlihat dari bumi selalu sama. Sama halnya dengan planet, bulan tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi bulan tampak terang pada malam hari. Ini dikarenakan bulan memantulkan cahaya dari matahari. Penampakan bulan dari bumi tidak sama. Perubahan penampakan bulan tersebut dinamakan fase-fase bulan, di antaranya bulan sabit, bulan purnama bulan, bulan separuh, dan bulan susut.

Rotasi Bulan adalah perputaran Bulan pada porosnya dari arah barat ke timur. Bulan mengitari Bumi sekali dalam setiap 27.322 hari. Perputaran ini setidaknya  memerlukan kurang lebih 27 hari untuk bulan berotasi sekali dalam porosnya. Eski terlihat sama, orbit dan rotasi tidak selalu sama. Bulan mengitari Bumi dengan orbit elips. Ketika bulan sangat dekat dengan Bumi, rotasinya akan menjadi lebih pelan. Ketika bulan sangatlah jauh, rotasinya lebih cepat, jadi kecondongan 8 derajat terlihat ke arah barat.

Periode perputaran bulan tidak selalu sama dengan orbit disekitar planet.  Gravitasi bulan mempengaruhi pasang surut air laut di Bumi, seperti gravitasi Bumi mempengaruhi bulan. Tetapi karena Bulan mempengaruhi lautan, Bumi menarik keraknya, membentuk pasang pada titiknya terhadap Bumi.

E. FASE BULAN
Sam seperti bumi, bulan juga mengalami rotasi dan revolusi. Periode rotasi dan revolusinya sama. Bulan adalah 27 hari 7 jam 43,2 menit untuk berevolusi. Saat berevolusi, luas bagian Bulan yang terkena sinar Matahari juga berubah-ubah. Perubahan bentuk bulan tersebut disebut fase bulan. Dalam sekali revolusi, Bulan mengalami 8 fase. 8 fase bulan tersebut adalah sebagai berikut:
Pengertian Bulan, Ciri Bulan, Fase Bulan
FASE BULAN
1. Fase  Bulan Baru (New Moon)
Pada fase ini sisi Bulan yang menghadap Bumi tidak menerima cahaya dari matahari, sehingga Bulan tidak dapat terlihat dari bumi. Fase ini terjadi di hari pertama, ketika Bulan berada diposisi 0 derajat.

2. Fase Sabit Muda (Waxing Crescent)
Pada fase ini, kurang dari setengah bagian dari Bulan yang menyala. Selama fase ini berlangsung bagian bulan yang terlihat dari bumi semakin lama akan semakin besar. Fase ini terjadi pada hari keempat ketika Bulan berada di posisi 45 derajat. Jika dilihat dari Bumi, maka terlihat penampakan bulan yang  melengkung seperti sabit.

3. Fase Kuartal III (Third Quarter)
Pada fase ini bulan tampak seperti setengah lingkaran. Fase ini terjadi di hari ke delapan ketika Bulan berada di posisi 90 derajat.

4. Fase 4 (Waxing Gibous)
Fase ini dimulai dengan setengah bagian yang tampak akan lebih besar. Jika diperhatikan dari bumi akan terlihat seperti cakram yang biasa disebut dengan bulan cembung. Fase ini terjadi pada hari kesebelas, ketika bulan berada pada posisi 135 derajat.

5. Fase bulan purnama (Full Moon)
Pada fase ini, Bulan berada pada sisi berlawanan dengan Bumi, sehingga cahaya Matahari sepenuhnya terkirim ke Bulan. Fase ini terjadi di hari ke empat belas, ketika Bulan berada pada posisi 180 derajat. Fase ini bulan terlihat seperti lingkaran penuh atau sering dikenal dengan istilah bulan purnama.

6. Fase 6 (Wanning Gibous)
Pada fase ini bagian bulan yang dari bumi akan semakin kecil secara bertahap. Fase ini terjadi di hari ketujuh belas, ketika Bulan berada pada posisi 225 derajat. Penampakannya kembali seperti cakram.

7. Fase Kuartal I (First Quarter)
Pada fase ini kembali terihat setengah gaian dari Bulan terlihat. Fase ini terjadi di hari kedua puluh satu, ketika bulan berada tepat pada posisi 270 derajat. Penampakannya sama seperti Bulan pada fase Kuartil III.

8. Fase Sabit Tua (Waning Crescent)
Pada fase ini Sebagian kecil dari bulan terlihat. Fase ini terjadi di hari kedua puluh lima, ketika Bulan berada pada posisi 315 derajat. Penampakan pada fase bulan terlihat sama seperti pada posisi 45 derajat. Bulan tampak seperti sabit.

F. HUBUNGAN BUMI DENGAN BULAN
Hubungan bumi dan bulan sangatlah erat. Dimana iklim dibumi dan pasang surut air laut di bumi tidak terlepas dari adanya pengaruh bulan. Berdasarkan beberapa sumber terdapat beberapa hal yang akan terjadi di bumi jika dikaitkan dengan bulan. Hal tersebut adalah sebagi berikut:
  • Tanpa bulan, bumi berputar 10 jam sehari. Bumi berputar 23,5 derajat karena adanya bulan. Jika tidak ada bulan, maka bumi berputar dalam bentuk tegak lurus.
  • Seandainya tidak ada bulan, negara inggris hanya punya dua macam musim, yaitu musim semi dan musim gugur. Di daerah kutub utara dan selatan, matahari tidak bisa terlihat di langit.
  • Air laut di bumi mengalami pasang dan surut karena bulan.
  • Tanpa bulan, tidak akan muncul makhluk hidup di daratan bumi. Pasang surut ar menyebabkan makhluk air belajar hidup di darat.
  • Bulan makin menjauh 3,8 cm setiap tahun gara-gara bumi berputar lebih lambat 16 detik tiap sejuta tahun.
Dalam:

Share:


Anda Juga Bisa Baca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar