Sistem Ekonomi Tradisional : Pengertian, Ciri, Sejarah


Pada halaman ini akan dibahas mengenai Sistem Ekonomi Tradisional : Pengertian, Ciri, Sejarah. Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.
A. PENGERTIAN SISTEM EKONOMI TRADISIONAL
Sistem Ekonomi Tradisional adalah sistem ekonomi dimana kegiatan ekonomi dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup menggunakan kebiasaan atau tradisi dari yang diturunkan generasi sebelumnya. Sistem Ekonomi Tradisional ini sangat sederhana karena hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode barter yang telah diturunkan dari generasi ke generasi dan menjadi kebiasaan dalam kehidupan masyarakat tersebut. Dalam Sistem ekonomi tradisional masyarakatnya bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen, karena untuk mendapatkan suatu barang mereka harus memproduksi barang lainnya untuk ditukarkan. Peran pemerintah dalam sistem ekonomi tradisional hanyalah untuk menjaga ketertiban umum dan tidak terlibat langsung dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung.
Pengertian, Ciri dan Sejarah Sistem Ekonomi Tradisional
SISTEM EKONOMI TRADISIONAL
B. SEJARAH SISTEM EKONOMI TRADISIONAL
Sistem ekonomi tradisional mungkin telah muncul sejak manusia ada, tetapi awalnya masing-masing manusia hanya mengkonsumsi barang yang dia produksi sendiri, sehingga tidak terlibat dengan individu atau kelompok lain dan belum mengenal sistem barter. Mungkin karena akal dan hasil pemikirannya serta kebutuhan yang terus meningkat seiring perkembangan zaman. Manusia mulai merasakan kekurangan dalam sistem yang dipakai saat itu. Kemudian muncullah sistem barter yang dianggap dapat memenuhi kebutuhan lain yang tidak bisa ia produksi sendiri, contohnya nelayan yang menukarkan ikan yang ditangkap dengan beras dari petani. Sistem inilah yang disebut dengan Sistem Ekonomi Tradisional. Dari waktu ke waktu, sistem ini terus dipakai dan diturunkan ke generasi selanjutnya. Namun demikian saat ini sudah jarang kita temukan sistem ekonomi tradisional di sekitar kita. Pasalnya perkembangan manusia membuat terciptanya sistem baru yang dianggap lebih efektif dan efisien sehingga sistem tradisional mulai ditinggalkan. Saat ini sitem tersebut masih dapat kita temui pada masyrakat pedesaan pada negara berkembang.

C. CIRI – CIRI SISTEM EKONOMI TRADISIONAL
  1. Alam dan Tenaga merupakan sumber modal dalam sistem ekonomi tradisional.
  2. Pemerintah bertugas menjaga ketertiban umum dan tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
  3. Jenis produksi antar rumah tangga disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuannya.
  4. Masih memakai sistem barter dalam usaha pemenuhan kebutuhannya.
  5. Sifat tolong menolong dan kekeluargaan sangat terlihat dalam kehidupan masyarakatnya.
  6. Tujuan kegiatan ekonomi adalah untuk memenuhi kehidupan dan kepentingan bersama bukan mengutamakan pencarian laba (keuntungan)
  7. Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan sifatnya sederhana.
  8. Sagat terikat dengan budaya dan tradisi.
  9. Tidak ada pembagian kerja yang jelas karena dalam bertani, berkebung, berladang, dll dilakukan secara mandiri atau bersama-sama.
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM EKONOMI TRADISIONAL
1. Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional
  • Kuatnya Ikatan antar individu dan rasa kekeluargaan dalam masyarakat.
  • Adanya pemerataan pendapatan, sehingga kesenjangan kelas sosial antara yang kaya dengan yang miskin tidak terlihat.
  • Kegiatan ekonomi dilandaskan berdasarkan kejujuran (bukan pencarian laba) sehingga tidak ada pihak yang curang dalam kegiatan ekonomi tersebut.
  • Tidak terjadi monopoli pasar oleh pemerintah karena pemerintah tidak terlibat langsung dalam sistem ekonomi.
  • Terbebas dari beberapa masalah ekonomi seperti inflasi, pengangguran, dll.
2. Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional
  • Pertumbuhan ekonomi sangat lambat.
  • Karena sangat bergantung pada alam, maka hasil produksi akan terbatas, sehingga tidak semua kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
  • Tidak ada nilai standar dalam penukaran suatu barang tertentu.
  • Persaingan yang tidak ketat membuat kualitas barang cenderung rendah dan sulit berkembang.
  • Pola pikir masyarakat yang tidak berkembang karena suatu perubahan dianggap tabu. 
Dalam:

Share:


Anda Juga Bisa Baca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar