Tampilkan postingan dengan label Soal Hukum Newton. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Soal Hukum Newton. Tampilkan semua postingan
Contoh Soal Gaya Gesek

Contoh Soal Gaya Gesek

Soal 1
Balok A bermassa 2 kg menempel pada permukaan dengan gerobak B yang bermassa 3 kg seperti pada gambar. Jika gerobak didorong dengan gaya 60 N, tentukan koefisien gesekan minimum antara balok dan permukaan gerobak agar balok A tidak bergeser ke bawah!
 
Jawab:
Gaya-gaya yang bekerja pada balok A dan B ditunjukkan pada gambar di bawah ini!
NAB = gaya normal pada A oleh B (aksi)
NBA = gaya normal pada B oleh A (reaksi)
fAB = gaya gesek pada A oleh B (aksi) 
fBA = gaya gesek pada B oleh A (reaksi)
 
Tinjau gerak mendatar balok A dan B (SEBAGAI SATU SISTEM)
Fx = (mA + mB)a arah ke kanan positif
+P + (–NBA) + NAB = (2 kg + 3 kg)a
60 N = 5kga
a = 12 m/s2

Soal 2
Sebuah balok m1 = 2kg diletakkan di atas m2 = 4 kg. Balok yang bawah berada pada permukaan horizontal tanpa gesekan dan diberi gaya dorong P = 30 N, seperti pada gambar. (a) Tentukan koefisien gesekan minimum sehingga m1 tidak meluncur terhadap m2. (b) Jika P = 40 N, dan μk = 0,2 berapakah percepatan tiap balok?

Jawab:
(a) Ketika balok bawah didorong ke kanan dengan gaya horisontal P, maka balok bawah m2 dan balok atas m­1 masih bergerak ke kanan sebagai satu sistem. Percepatan m2 dan m1 sama. Balok atas bergerak ke kanan karena adanya gaya gesek statis m2 terhadap m1, yaitu f12 berarah ke kanan. Reaksi dari f12 yaitu f21 bekerja pada balok bawah m2 arah ke kiri. Diagram gaya-gaya horisontal  yang bekerja pada m1 dan m2 dapat dilihat pada gambar. Besar f12 = f21 karena keduanya adalah pasangan aksi reaksi.

Penggunaan hukum II Newton pada m1 dan m2 sebagai satu sistem memberikan
a = ∑Fx/m
a = [+P + (–f12) + (–f21)]/[m1 + m2]
a = P/(m1 + m2) = 30 N/(6 kg) = 5 m/s2

koefisien gesekan statis minimum di mana m1 tidak meluncur terhadap m2 dapat anda hitung dengan persamaan
Fx1 = m1a
f12 = m1a
μsm1g = m1a
μs = a/g = (5 m/s2)/(10 m/s2) = 0,5

(b) Ketika P = 40 N > 30 N, balok atas bergeser terhadap balok bawah. Percepatan balok atas a1 tidak sama dengan percepatan balok bawah a2. Percepatan balok atas terhadap tanah dapat dihitung dengan persamaan
Fx1 = m1a1
f12 = m1a1
μkm1g = m1a1
a1 = μkg = (0,2)(10 m/s2) = 2 m/s2
f21 = f12 = μkm1g = (0,2)(2 kg)(10 m/s2) = 4 N

Percepatan balok bawah (m­2), a2, adalah
a2 = ∑F2x/m2
a = [+P + (–f21)]/m2
a = (40 N – 4 N)/4 kg = 9 m/s2
Soal dan pembahasan gaya gesekan pada bidang miring

Soal dan pembahasan gaya gesekan pada bidang miring

Soal 1

Sebuah balok 100 kg meluncur pada bidang miring kasar di bawah ini!

Koefisien gesekan antara bidang miring dan balok sebesar 0,125. Jika sin 53o = 0,8, cos 53o = 0,6. Tentukan besar dari: (a) Gaya normal pada balok, (b) Gaya gesek antara lereng dan balok dan (c) Percepatan gerak balok!

Jawab
Gaya-gaya pada balok diperlihatkan gambar di bawah ini!
 
(a) Karena tidak ada gerakan sepanjang sumbu-y mana, gaya normal pada balok diperoleh dengan menerapkan
Σ Fy = 0
N + (−W cos 530) = 0
N − mg cos 530 = 0
N − (100)(10)(0,6) = 0
N = 600 N

(b) Gaya gesek antara bidang miring dan balok adalah
fk = μk N
fk = (0,25)(600) = 150 N

(c) dengan menerapkan hukum II Newton pada sumbu x kita peroleh percepatan gerak balok adalah
Σ Fx = ma
W sin θ + (−fk) = ma
mg sin 53ofk = ma
(100 kg)(10 m/s2)(0,8) – 150 N = 100a
a = 6,5 m/s2

Soal 2

Jika besar gaya F = 20 N ternyata balok bergerak dengan kecepatan tetap, tentukan besar koefisien gesek antara balok (m = 2 kg) dengan bidang!

gesekan
Jawab:
Gaya –gaya yang bekerja pada balok seperti yang ditunjukkan pada gambar,

Balok tidak bergerak sepanjang sumbu y, maka berlaku
ΣFy = 0
N + (– F sin 370) + (–mg cos 370) = 0
N = 20 N x 0,6 + 20 x 0,8
N = 28 N
Pada sumbu x, balok bergerak dengan GLB maka
ΣFx = 0
F cos 370 + (–fk) + (–mg sin370) = 0
20 N x 0,8 – 20 x 0,6 = fk
fk = 4 N
karena fk = μkN, maka
μk(28) = 4 N
μk = 1/7
Contoh Soal Gaya Gesek Beserta Jawabannya

Contoh Soal Gaya Gesek Beserta Jawabannya

Soal 1
Sebuah kursi bermassa 23 kg didorong dengan memberikan gaya horisontal 60 N. mulai dari keadaan diam pada t = 0, kursi dipercepat ke depan. Pada t = 3,0 s, kursi memiliki kelajuan 1,5 m/s. berapakah koefisien gesek kinetik antara lantai dan kursi?
Jawab:
Diketahui: massa kursi m = 8,0 kg, F = 60 N, v0 = 0, v = 1,5 m/s, setelah Δt = 3,0 s, maka dengan menggunakan v = v0 + at untuk mencari percepatan kursi, yaitu
1,5 m/s = 0 + a(3,0 s)
a = 0,5 m/s2
sehingga dengan menerapkan hukum II Newton pada kursi, kita peroleh
a = ΣF/m
a = [Ffk]/m
0,5 m/s2 = [60 – fk]/5
fk = 57,5 N
karena fk = μkN = μkmg = 230μk, maka
230μk = 57,5
μk = 0,25

Soal 2
Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 20 m/s sepanjang jalan horisontal dan mendadak direm sehingga akan berhenti. Berapakah jarak terpendek mobil tersebut agar dapat dihentikan, bila koefisien gesekan antara ban-ban mobil dan jalan adalah 0,90? Anggplah bahwa keempat roda direm dengan cara yang sama.

Jawab:
Gaya gesekan pada satu roda, sebutkan saja roda 1 adalah
f1 = μN1 = μw1
di mana w1 adalah berat yang ditanggung oleh roda 1. Kita peroleh gaya gesekan total f dengan menambahkan hasil perkalian di atas untuk keem[at buah roda:
f = μw1 + μw2 + μw3 + μw4 = μw
di mana w adalah berat total mobil (kita misalkan pengereman pada setiap roda adalah optimal). Gaya gesekan ini adalah satu-satunya gaya yang tidak seimbang pada mobil (kita abaikan gesekan angin semacamnya). Kita tulis F = ma untuk mobil dengan menggantikan F dengan –μw diperoleh –μw = ma di mana m adalah massa mobil dan arah gerak diambil arah positif. Tetapi, w = mg, sehingga percepatan mobil adalah
a = –μw/m = –μg = –(0,90)(9,8 m/s2) = –8,8 m/s2
dengan mengetahui bahwa v0 = 20 m/s, v = 0, dan a = –8,8 m/s2, maka dari persamaan v2 = v02 + 2ax diperoleh
x = [(0 – 400) m2/s2]/[ –17,6 m/s2] = 22,7 m
bila roda keempat roda tersebut tidak mengerem secara optimal, jarak perhentian akan lebih panjang.
Soal Gaya Gesek dan Pembahasanya

Soal Gaya Gesek dan Pembahasanya

Soal 1
Balok kayu bermassa 50 kg, mula-mula diam di atas lantai horisontal yang kasar (μk = 0,2; μs = 0,5). Kemudian peti itu ditarik dengan gaya P yang arahnya seperti pada gambar. Bila sin θ = 0,6 dan cos θ = 0,8, tentukan gaya gesek yang dialami peti jika: (a) P = 110 N, (b) P = 170 N, dan (c) P = 220 N.

Jawab:
Massa m = 50 kg, g = 10 m/s2, Wbalok = 500 N, μk = 0,2; μs = 0,5, sin θ = 0,6 dan cos θ = 0,8.

(a) P = 110 N, mari kita hitung dahulu komponen gaya P, yaitu PX dan Py.
Px = P cos θ = 110 (0,8) = 88 N dan Py = P sin θ = 110(0,6) = 66 N,
Balok diam terhadap sumbu y maka berlaku,
Fy = 0, ambil arah ke atas sebagai arah positif.
+N + Pymg = 0 → N = mgPy
N = 500 N – 66 N = 434 N
Selanjutnya, mari kita hitung fs,maks dan fk.
fs,maks = μsN = 0,5(434 N) = 217 N
fk = μkN = 0,2(434 N) = 86,8 N
Untuk mengetahui apakah balok bergerak atau diam, kita harus membandingkan gaya Px dan fs,maks. Dalam kasus ini,
Px = 88 N < fs,maks = 217 N
Dengan demikian balok tetap diam dan gaya gesekan statis yang dialami balok akan sama dengan Px.
fs = Px = 80 N

(b) P = 170 N
Px = P cos θ = 170 (0,8) = 136 N dan Py = P sin θ = 170(0,6) = 102 N,
Balok diam terhadap sumbu y maka berlaku,
Fy = 0, ambil arah ke atas sebagai arah positif.
+N + Pymg = 0 → N = mgPy
N = 500 N – 102 N = 398 N
Selanjutnya, mari kita hitung fs,maks dan fk.
fs,maks = μsN = 0,5(398 N) = 199 N
fk = μkN = 0,2(398 N) = 79,6 N
Untuk mengetahui apakah balok bergerak atau diam, kita harus membandingkan gaya Px dan fs,maks. Dalam kasus ini,
Px = 136 N < fs,maks = 199 N
Dengan demikian balok tetap diam dan gaya gesekan statis yang dialami balok akan sama dengan Px.
fs = Px = 136 N

(c) P = 220 N
Px = P cos θ = 240 (0,8) = 192 N dan Py = P sin θ = 240(0,6) = 144 N,
Balok diam terhadap sumbu y maka berlaku,
Fy = 0, ambil arah ke atas sebagai arah positif.
+N + Pymg = 0 → N = mgPy
N = 500 N – 144 N = 356 N
Selanjutnya, mari kita hitung fs,maks dan fk.
fs,maks = μsN = 0,5(356 N) = 178 N
fk = μkN = 0,2(368 N) = 71,2 N
Untuk mengetahui apakah balok bergerak atau diam, kita harus membandingkan gaya Px dan fs,maks. Dalam kasus ini,
Px = 192 N > fs,maks = 178 N
Dengan demikian balok akan bergerak dan gaya gesekan yang dialami balok akan sama dengan gaya gesek kinetis, fk = 71,2 N.
Percepatan yang dialami peti saat bergerak kita hitung dengan menerapkan hukum II Newton,
Fx = max
Pxfk = max → ax = (192 N – 71,2 N)/50 kg = 2,4 m/s2

SOAL 2
Balok A bermassa 2 kg dan balok B bermassa 1 kg. Balok B mula-mula diam dan kemudian bergerak ke bawah hingga menyentuh lantai. Tentukan waktu yang ditempuh balok B sampai menyentuh lantai!
Jawab:
Diagram bebas gaya-gaya yang bekerja pada benda ditunjukkan pada gambar  di bawah ini!
Koefisien gesek yang bekerja pada benda A adalah
fk = μNA = μmAg = (0,2)(20 N) = 4 N
berat benda B adalah mBg = 10 N,
untuk menghitung waktu, kita perlu mencari percepatan benda B saat bergerak, menurut hukum II Newton, bahwa

a = ∑F/m (artinya percepatan itu disebabkan oleh jumlah gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda, maka gaya-gaya yang dimaksud pasti sejajar dengan arah percepatan dan gaya yang ditarik dari benda)

sehingga dapat disimpulkan bahwa,

a = ∑F/m = [–fk + T + (–T) + mBg]/[mA + mB]
a = [(–4 N) + 10 N]/(3 kg) = 2 ms-2

maka waktu yang diperlukan balok B adalah dengan menggunakan persamaan,

y = y0 + v0yt – ½ gt2
karena y0 = 25 m, y = 0 dan v0y 0, maka
0 = 25 m + 0 – ½ (10 m/s2)t2
t = 5 s

Jadi, waktu yang diperlukan balok B sekitar 5 s untuk sampai di tanah!

Soal 3
Gambar di bawah ini menunjukkan sistem tiga benda yang dihubungkan dengan tali melalui dua katrol ringan yang massanya dapat diabaikan. Koefisien gesekan kinetis antara balok A dan balok B adalah 0,3. Jika gesekan antara B dengan lantai dan gesekan katrol diabaikan. Tentukan besar percepatan sistem dan tegangan tali T2! (g = 10 m.s-2).

Jawab:
Gaya-gaya yang bekerja pada benda yang membengaruhi gerak sistem ditujukkan pada gambar di bawah ini! Garis putus-putus merah menunjukkan arah percepatan sistem benda.

Besar gaya gesek yang bekerja pada kedua benda adalah fAB = μKmAg = 0,3(20 N) = 6 N dan mCg = 100 N, maka percepatan benda diperoleh dengan menerapkan hukum II Newton yaitu,

a = ∑F/m (artinya percepatan itu disebabkan oleh jumlah gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda, maka gaya-gaya yang dimaksud pasti sejajar dengan arah percepatan dan gaya yang ditarik dari benda)

sehingga dapat disimpulkan bahwa,
a = ∑F/m = [–fAB + T1 + (– fAB) + (–T1) + T2 + (–T2) + mCg]/[mA + mB + mC]
   = [mCg – 2fAB]/[mA + mB + mC]
a = [100 N – 2(6 N)]/[15 kg]
a = 88/15 = 5,87 m.s-2

untuk menghitung gaya tegangan tali T2 kita cukup meninjau gaya-gaya yang bekerja pada benda C, dan menerapkannya pada hukum II Newton yang berlaku untuk benda C maka,

a = ∑FC/mC
a = [–T2 + mCg]/mC
88/15 m.s-2 = [–T2 + 100 N]/10 kg
880 = –15T2 + 1500
T2 = 620/15 = 41,33 N
Soal dan penyelesaian hukum 1 Newton

Soal dan penyelesaian hukum 1 Newton

Soal 1
Mengapa benda yang cenderung diam akan tetap diam dan baru bergerak setelah dikenai sebuah gaya luar.

Jawab:
Sesuai dengan hukum I Newton, benda akan mempertahankan keadaan diam atau keadaan bergeraknya, dan akan bergerak jika keberikan gaya luar yang menyebabkan benda tidak mampu mempertahankan keadaan setimbangnya.

Soal 2
Mengapa ketika bus yang melaju kencang dan tiba-tiba berhenti, para penumpang mengalami gaya dorongan ke depan?

Jawab:
Sesuai dengan hukum I newton, benda akan mempertahankan keadaan diamnyaatau keadaan bergeraknya. Jika keadaan mula-mula para penumpang bergerak ke depan relatif terhadap bumi lalu tiba-tiba berhenti, maka mereka akan mengalami sifat kelembaman yang cenderung mempertahankan keadaan semula yaitu, bergerak ke depan sehingga mereka akan merasakan semacam gaya dorong ke depan ketika tiba-tiba bus berhenti.

Soal 3
Perhatikan gambar di bawah ini!
Ketika benang B ditarik perlahan-lahan dan ditarik dengan cepat, apa yang akan terjadi?

Jawab:
Jika benang B ditarik pertahan-lahan maka benang A akan putus, karena tegangan benang A lebih besar daripada benang B, tegangan tali A = berat beban + gaya tarik.

Jika benang B ditarik dengan cepat, benang B akan putus, karena inersia benda mencegah agar gaya tidak dikirim ke benang A, sehingga benang B putus.

Soal 3 
Berapa besar gaya yang diberikan yang menarik kaki pasien pada gambar?  Berapa besar gaya angkat yang diberikan alat ini kepada kaki dan betis? Anggap katrol licin!
Jawab:
Sistem dalam keadaan setimbang maka, gaya tegangan tali T = 30 N.
Perhatikan resultan gaya-gaya pada sumbu x dan sumbu y merupakan total gaya yang bekerja pada kaki pasien yaitu
(gaya horisontal) ΣFx = T + TX = T + T cos 300 = 30N (1 + cos 300) = 56 N(gaya vertikal) ΣFY = T + TY = T + T sin 300 = 30N (1 + sin 300) = 45 N
Soal dan penyelesaian hukum newton, (masalah lift)

Soal dan penyelesaian hukum newton, (masalah lift)

Bapak Dono bermassa 70 kg menaiki lift di sebuah gedung mall.

Tentukan gaya desak kaki anak pada lantai lift ketika:
(a) lift bergerak dengan percepatan 2 m/s2 ke atas
(b) lift bergerak dengan percepatan 2 m/s2 ke bawah
(c) lift bergerak dengan kecepatan tetap 2 m/s ke atas
(d) lift bergerak dengan kecepatan tetap 2 m/s ke bawah
(e) lift telah berhenti kembali
Gunakan percepatan gravitasi bumi g = 10 m/s2
Solusi:
Sketsa gaya-gaya yang bekerja, kemudian penerapan hukum newton. Gaya desak kaki anak pada lantai tidak lain adalah gaya normal (N)

(a) lift bergerak dengan percepatan 2 m/s2 ke atas
ΣF = ma
N − w = ma
N − mg = ma
N = ma + mg
N = m(a + g)
N = 70(2 + 10) = 70() = 840 N
Gaya Normal N bertanda (+), searah gerak lift
Gaya berat w bertanda (−), berlawanan arah gerak lift.
(b) lift bergerak dengan percepatan 2 m/s2 ke bawah

ΣF = ma
w − N = ma
mg − N = ma
mg − ma = N
m(g − a) = N
N = m(g − a) = 70(10 − 2) = 70(8) = 560 N
Gaya berat w bertanda (+), searah gerak lift
Gaya normal N bertanda (−), berlawanan arah gerak lift.
(c) lift bergerak dengan kecepatan tetap 3 m/s ke atas
Kecepatan tetap berarti percepatannya sama dengan nol, a = 0, sehingga jumlah gaya juga sama dengan nol
Σ F = 0
N − w = 0
N = w
N = mg = 70(10) = 700 N
(d) lift bergerak dengan kecepatan tetap 3 m/s ke bawah
Kecepatan tetap berarti percepatannya sama dengan nol, a = 0, sehingga jumlah gaya juga sama dengan nol
Σ F = 0
w − N = 0
w = N
N = w = mg = 70(10) = 600 N
(e) lift telah berhenti kembali
Lift berhenti, kecepatan & percepatannya sama dengan nol, a = 0, sehingga jumlah gaya juga sama dengan nol
Σ F = 0
N − w = 0
N = w
N = mg = 70(10) = 700 N
Masalah Tukang cat pada platform

Masalah Tukang cat pada platform

Seorang pelukis massa m1 = 60 kg berdiri di atas platform bermassa m2 = 15 kg dan menarik dua tali yang melewati dua katrol tak bermassa, seperti yang ditunjukkan. Dia menarik pada setiap tali dengan gaya yang sama yaitu T = 225 N dan mempercepat ke atas dengan percepatan seragam a. Cari percepatan a!
Solusi:

Diagram gaya-gaya yang bekerja pada pelukis dan batang ditunjukkan pada gambar di bawah ini!
Tinjau orang (pelukis)
ΣForang = m1a = 2T – m1g + N (*)
Tinjau batang
ΣFbatang = m2a = 2T – m2g – N (**)
 Dari kedua persamaan (*) dan (**) kita peroleh
Dari data yang diberikan diperoleh percepatan a = 2,2 m/s2
Dua balok didorong di atas lantai licin

Dua balok didorong di atas lantai licin

Dua balok bermassa m1 = 4 kg dan m2 6 kg diletakkan di atas lantai licin. Jika kedua balok didorong dengan gaya F = 100 N. Tentukan percepatan sistem dan gaya kontak antara kedua balok!

Solusi:
Diagram gaya-gaya arah horisontal yang bekerja pada kedua balok diberikan oleh gabar di bawah ini!


Kedua balok dihubungkan dengan kedua balok artinya massa total sistem adalah m1 + m2 = 10 kg, massa total ini didorong oleh resultan gaya yang besarnya 100 N ke kanan. Menurut hukum II Newton
(karena N12 dan N21 merupakan gaya aksi reaksi maka besar kedua gaya ini sama)
Gaya kontak antara kedua balok (yaitu N12 atau N21 yang besarnya sama) yang dialami kedua balok kita peroleh dengan meninjau massa m2, menurut hukum II Newton
ΣF2 = m2a
N21 = m2a

Dua balok ditarik pada lantai datar licin

Dua balok ditarik pada lantai datar licin

Dua balok bermassa m1 = 4 kg dan m2 6 kg dihubungkan dengan tali riang dan diletakkan di atas lantai licin. Jika kedua balok ditarik dengan gaya F = 120 N. Tentukan percepatan sistem dan tegangan tali!
Solusi:
Diagram gaya-gaya arah horisontal yang bekerja pada kedua balok diberikan oleh gabar di bawah ini!

Kedua balok dihubungkan dengan kedua balok artinya massa total sistem adalah m1 + m2 = 10 kg, massa total ini ditarik oleh resultan gaya yang besarnya 120 N ke kanan. Menurut hukum II Newton
tegangan tali T yang diatami kedua balok kita peroleh dengan meninjau massa m1, menurut hukum II Newton
    ΣF1 = m1a
     T = m1a

Dua balok dihubungkan dengan tali dan melalui katrol ringan

Dua balok dihubungkan dengan tali dan melalui katrol ringan

Dua balok 4 kg dan 6 kg dihubungkan dengan tali ringan dilewatkan pada katrol licin dan massanya diabaikan, jika bidang miring licin yang kemiringannya θ = 300. Tentukan: (a) percepatan yang dialami balok dan (b) tegangan tali!

Solusi:
Gaya-gaya yang bekerja pada balok digambarkan di bawah ini!

Tinjau balok m1
Resultan gaya yang bekerja pada sumbu x,
ΣF1x = m1a = T – w1 sin θ
T = m1a + m1g sin θ (*)
Tinjau balok m2
ΣF2x = m2a = –T + w2
T = –m2a + m2g (**)
Dari persamaan (*) dan (*) kita peoleh
m1a + m1g sin θ = –m2a + m2g
(m1 + m2)a = (m2 – m1 sin θ)g
tegangan tali dapat diperoleh dengan mensubtitusi nilai a pada persamaan (*) atau (**), kita pilih persamaan (**), maka
Dengan data yang diberikan, kita peroleh percepatan yang dialami sistem adalah a = 4 m/s2 dan tegangan tali sebesar 36 N.


Benda bergerak pada bidang miring yang licin

Benda bergerak pada bidang miring yang licin

Sebuah balok (4 kg)bergerak menuruni bidang miring licin yang kemiringannya θ = 300. Jika balok mula-mula bergerak dari keadaan diam sepanjang 40 m. Tentukan: (a) gaya normal yang dikerjakan pada balok, (b) percepatan yang dialami balok dan (c) waktu yang dibutuhkan balok!

Solusi:
Gaya-gaya yang bekerja pada balok digambarkan di bawah ini!

Resultan gaya yang bekerja pada sumbu x,
ΣFx = w sin θ
Resultan gaya yang bekerja pada sumbu y,
ΣFy = N + (-w cos θ)
(a) Karena balok tidak bergerak sepanjang sumbu y, maka ΣFy = 0,
N + (-w cos θ) = 0
N = w cos θ = (40 N) cos 300 = 20√3 N
(b) percepatan yang dialami balok sepanjang bidang miring diakibatkan oleh resultan gaya ΣFx = w sin θ, maka menurut hukum II Newton,
a = ΣFx /m = g sin θ = 10 m/s2 (1/2) = 5 m/s2

(c) balok menempuh jarak 40 m dari v0 = 0 dengan a = 5 m/s2, maka dari persamaan x = x0 + v0t + ½ at2, kita peroleh

Balok ditarik pada lantai licin

Balok ditarik pada lantai licin

Balok bermassa 20 kg, pada lantai licin, ditarik dengan gaya F = 200 N yang membentuk sudut 530 terhadap horisontal seperti gambar di bawah ini. Tentukan (a) Gaya normal yang dikerjakan lantai pada balok dan (b) percepatan balok!

Solusi:
Gaya-gaya yang bekerja pada balok ditunjukkan pada gambar di bawah ini!

Resultan gaya pada arah sumbu x adalah
ΣFx= Fx = F cos 530= 200 (3/5) = 120 N
Resultan gaya yang bekerja pada sumbu y
ΣFy= N + Fy + (-w) = N + F sin 530 – w = N + 200 (4/5) – 2000 = N – 40

  • Jika ΣFy = 0; maka 0 = N – 40 dan N = 40 N (berarti balok tidak bergerak pada arah sumbu y)
  • ΣFx/m = a = 120 N/20 kg = 6 m/s2
    Pesawat atwood

    Pesawat atwood

    Pesawat Atwood pada gambar, massanya 10 kg dan 12 kg, (a) berapa percepatan benda (b) berapa tegangan tali T?    

    Solusi:
    Diagram bebas gaya pada sistem balok ditunjukkan pada gambar di atas.

    Balok 1. Balok 1 dipercepat arah sumbu y positif (T positif, m1g negatif)
    ΣFy = m1a = T – m1g
    m1a + m1g = T
    Balok 2. Sedang dipercepat turun pada sumbu y negatif (m2g positif dan T negatif )
    ΣFy’ = m2a
    ΣFy’ = m2g – T
    maka
    m2a = m2g – T atau
    T = m2g – m2a
    Besar tegangan tali pada balok 2 sama dengan besar tegangan tali pada balok 1 yang besarnya sama, maka
    m2g – m2a = m1a + m1g
    m1g + m2g = m1a + m2a
    (m2 – m1)g = (m1 + m2)a
    Subtitusi besar a ini pada persamaan T = m1a + m1g, kita peroleh nilai tegangan tali
     
    Maka dengan menggunakan data yang diberikan kita peroleh percepatan sistem adalah 0,91 m/s2 dan tegangan tali sebesar 109,1 N.
    Balok ditarik dengan gaya pada permukaan kasar

    Balok ditarik dengan gaya pada permukaan kasar

    Pada gambar berikut sebuah kotak 70 kg ditarik dengan gaya 400 N dengan sudut 30o terhadap horisontal. Jika koefisien gesekan 0,5 berapa percepatan kotak? 
    Solusi:

    Fx = F cos 300= 346 N dan Fy = F sin 300 = 200 N.
    resultan gaya-gaya yang bekerja pada balok arah horisontal adalah
    ΣFx = 346 N – f
    ΣFy = 200 N – mg = 200 N – 700 N + N
    Balok tidak bergerak sepanjang sumbu y, maka
    ΣFy = 0 = 200 N – 700 N + N, maka
    N = 500 N
    Dengan demikian f = μN = (0,5)(500) = 250 N
    Balok bergerak sepanjang sumbu x, maka
    ΣFx = ma = 346 N – f
    70a = 346 N – 250 N
    a = 1,47 m/s2
    jadi, percepatan yang dialami balok adalah 1,47 m/s2

    Sistem dua balok pada meja licin

    Sistem dua balok pada meja licin

    Sebuah balok 6 kg diam di atas meja licin. Tali diikat pada balok dan dihubungkan dengan balok lain 3 kg melewati katrol seperti pada gambar di bawah ini, (a) berapa percepatan benda (b) berapa tegangan tali T?

    Solusi:
    Diagrgam bebas gaya pada sistem balok ditunjukkan pada gambar di bawah ini
    Balok 1. Balok 1 dipercepat arah sumbu x positif
    ΣFx = T = m1a
    ΣFy = N – m1g
    Balok 1 tidak bergerak sepenjang sumbu y, maka jumlah gaya-gaya arah vertikal yang bekerja pada balok 1 sama dengan nol,
    ΣFy = N – m1g = 0
    N = m1g
    Balok 2. Sedang dipercepat turun pada sumbu y negatif, dan percepatan bernilai positif (karena searah dengan arah gerak benda)
    ΣFy’ = m2a
    ΣFy’ = m2g – T
    maka
    m2a = m2g – T atau
    T = m2g – m2a
    Besar tegangan tali pada balok 2 sama dengan besar tegangan tali pada balok 1 yang besarnya sama dengan T = m1a, maka
    m2g – m2a = m2a
    m2g = m1a + m2a
    m2g = (m1 + m2)a
    Subtitusi besar a ini pada persamaan T = m1a, kita peroleh nilai tegangan tali 
    Maka dengan menggunakan data yang diberikan kita peroleh percepatan sistem adalah 3,27 m/s2 dan tegangan tali sebesar 19,6 N.